Vaksin COVID-19 Bayar Rp150 Ribu, Menkes: Jika Tak Mampu Pakai BPJS

Vaksinasi COVID-19 jadi vaksinasi rutin enam bulan sekali

Jakarta, IDN Times  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan vaksinasi COVID-19 nantinya akan rutin dilakukan tiap enam atau 12 bulan sekali meski pandemik berakhir.

Budi mengatakan pada masa transisi pandemik ke endemik, vaksinasi COVID-19 akan jadi vaksinasi rutin seperti influenza atau meningitis yang bisa diperoleh di fasilitas kesehatan.

"Agar memudahkan mekanisme penganggarannya, rencana kami ke depan itu nanti dimasukkan sebagai layanan kesehatan biasa," ujar Menkes dalam rapat di DPR, Selasa (24/1/2023).

1. Masyarakat tidak mampu bisa vaksin gratis dengan BPJS

Vaksin COVID-19 Bayar Rp150 Ribu, Menkes: Jika Tak Mampu Pakai BPJSilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Budi menambahkan masyarakat yang tidak mampu nanti bisa diklaim menggunakan BPJS Kesehatan, sementara bagi mampu bisa membeli di apotek, rumah sakit atau puskesmas.

"Masyarakat yang tidak mampu kalau mau pakai vaksin dalam negeri bisa BPJS, kalau mampu bisa vaksin dari luar negeri," katanya.

Baca Juga: Cepetan Vaksin! Menkes Bocorkan Vaksinasi COVID-19 Nanti Bayar Segini

2. Harga vaksin COVID-19 mulai 5 dolar AS

Vaksin COVID-19 Bayar Rp150 Ribu, Menkes: Jika Tak Mampu Pakai BPJSIlustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Menurut Budi harga vaksin COVID-19 berbayar juga tidak terlalu tinggi yakni mulai 5 sampai 10 dolar atau sekitar Rp70 ribu sampai Rp150 ribu per dosis.

"Harganya kan sekarang udah sekitar antara 5 sampai 10 dolar satu vaksinasi, jadi harusnya kalau itu 6 bulan sekali untuk masyarakat yang golongan mampu mereka bisa, tapi untuk golongan yang tidak mampu nanti dimasukkan ke mekanisme ke BPJS," ujarnya.

 

3. Stok vaksin masih 9,3 juta

Vaksin COVID-19 Bayar Rp150 Ribu, Menkes: Jika Tak Mampu Pakai BPJSilustrasi vaksin (IDN Times/Aditya Pratama)

Terkait stok, Budi membeberkan, saat ini stok vaksin masih ada 9,3 juta yang terdiri dari vaksin dalam negeri serta hibah dari luar negeri.

"Untuk pembelian kita arahkan ke vaksin dalam negeri. Kemarin masih ada kontrak dengan luar negeri nanti kita akan alihkan ke vaksin anak," ujarnya.

Baca Juga: Menkes: Indonesia Punya 'Radar' Deteksi Varian Baru di Tiap Daerah

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya