Vaksin Sinopharm Resmi Jadi Booster Heterolog, Ini Efek Sampingnya

BPOM restui vaksin Sinopharm jadi booster

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali merilis regimen booster heterolog untuk vaksin COVID-19 buatan Sinopharm. Vaksin tersebut sebelumnya diresmikan sebagai dosis booster homolog pada awal Februari 2022.

Penerbitan ini melengkapi enam jenis vaksin dosis ketiga atau booster, baik sebagai booster heterolog maupun homolog dengan berbagai regimen di Indonesia.

Booster heterolog vaksin Sinopharm satu dosis diperuntukkan untuk subyek usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac dosis lengkap enam bulan sebelumnya," Jelas Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, dalam siaran tertulis, Selasa (22/3/2022).

1. Efek samping mulai nyeri, gatal sampai bengkak

Vaksin Sinopharm Resmi Jadi Booster Heterolog, Ini Efek SampingnyaMasyarakat umum mengantri di Sentra Vaksinasi COVID-19 bertajuk “Vaksin di Bandara” di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (12/07/2021). (dok. Traveloka)

Penny menjelaskan berdasarkan pertimbangan aspek keamanan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster heterolog secara umum dapat ditoleransi dengan baik. Reaksi lokal yang paling sering dilaporkan dalam dalam uji klinik booster heterolog vaksin ini yaitu nyeri pada tempat suntikan, pruritus atau rasa gatal, kemerahan dan pembengkakan.

"Adapun kejadian sampingan sistemik yang paling banyak dilaporkan adalah fatigue/kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk. Profil kejadian sampingan (Adverse Events/AEs) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster homolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang.” imbuh Penny.

Baca Juga: Sinopharm Resmi Jadi Vaksin Booster, Begini Mekanisme Vaksinasinya

2. Booster Sinopharm menunjukkan peningkatan antibodi

Vaksin Sinopharm Resmi Jadi Booster Heterolog, Ini Efek SampingnyaErick Thohir periksa kesiapan layanan vaksinasi booster Sinopharm di Klinik Kimia Farma (dok. Kementerian BUMN)

Penny menambahkan berdasarkan aspek imunogenisitas, hasil analisis pemberian satu dosis booster Vaksin Sinopharm pada kelompok subjek vaksin primer Sinovac menunjukkan adanya peningkatan respons antibodi.

"Peningkatan ini terjadi pada pengukuran hari ke-14 dan ke-28 pascapemberian dosis booster. Antibodi IgG anti-sRBD menunjukkan peningkatan sebesar 8,19 kali dan 10,65 kali dibandingkan sebelum pemberian booster (baseline)," katanya.

3. Vaksin Sinopharm jadi alternatif vaksin booster heterolog

Vaksin Sinopharm Resmi Jadi Booster Heterolog, Ini Efek Sampingnyailustrasi vaksinasi (pexels.com/Nop Viwat)

Penny menerangkan disetujuinya penggunaan vaksin Sinopharm ini telah menambah alternatif vaksin booster heterolog bagi masyarakat yang sebelumnya mendapat vaksin primer Sinovac.

"BPOM kembali menyampaikan apresiasi kepada tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan ITAGI atas kerja samanya selama ini sebagai mitra dalam mengevaluasi penggunaan dosis booster kedua untuk vaksin ini sehingga dapat segera digunakan oleh masyarakat,” ujar Penny.

Baca Juga: Kapan Vaksinasi COVID-19 Balita Tersedia? Begini Penjelasan BPOM 

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya