Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Akhir Maret, Kemenkes: Akan Kami Cek  

Kemenkes pastikan vaksin kedaluwarsa tidak akan dipakai

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi akan mengecek vaksin Sinovac gelombang pertama yang sudah didistribusikan di 34 provinsi. Pasalnya, sebanyak 1,2 juta vaksin Sinovac batch pertama akan habis masa kedaluwarsa akhir Maret.

"Kita akan melihat dan monitor dulu apa masih ada. Tapi rata-rata di kota besar sudah habis vaksinnya, tetapi kita akan cek terutama ke daerah-daerah yang letak geografisnya sulit, kabupatennya, jadi harus cek lagi karena distribusinya sampai puskesmas. Apakah mereka masih mempunyai sisa vaksin atau seperti apa ya jadi kita akan cek," katanya saat dihubungi IDN Times, Jumat (12/3/2021).

1. Sebanyak 1,6 juta nakes sudah divaksinasi

Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Akhir Maret, Kemenkes: Akan Kami Cek  Proses vaksinasi COVID-19 untuk nakes lansia di Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya

Nadia berharap vaksin tahap pertama yang sudah didistribusikan sudah digunakan tenaga kesehatan sebab saat ini jumlah tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi sebanyak 1,6 juta.

"Ini yang kita cek dulu ya harapannya sudah dipakai semua, karena tahap pertama untuk nakes 1,6 juta," imbuhnya.

Baca Juga: Vaksin Moderna Jadi Vaksin Kedua yang Disetujui FDA

2. Vaksin yang sudah melewati masa kedaluwarsa tidak akan dipakai

Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Akhir Maret, Kemenkes: Akan Kami Cek  Vaksin Sinovac (Dok. Kementerian Kesehatan)

Nadia menegaskan jika nantinya ditemukan vaksin yang sudah melewati masa kadaluwarsa maka tidak akan dipakai.

"Meski ada jaminan dari perusahaan bahwa vaksin masih bisa dipakai dalam 2 sampai 3 tahun, namun kita akan mengikuti aturan dari BPOM yang berikan masa kadaluwarsa dalam kondisi izin darurat enam bulan, jadi jika ditemukan tidak akan digunakan," imbuhnya.

3. Seluruh vaksin Sinovac gelombang pertama kedaluwarsa akhir Maret 2021

Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Akhir Maret, Kemenkes: Akan Kami Cek  Ilustrasi/Vaksin COVID-19 Tahap 3 telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Maya Aulia)

Sebelumnya, PT Bio Farma (Persero) menyatakan seluruh vaksin Sinovac gelombang pertama habis masa kedaluwarsa akhir Maret 2021.

Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto menegaskan vaksin gelombang pertama yang mempunyai masa kedaluwarsa akhir Maret 2021 sudah didistribusikan ke 34 provinsi dan diberikan untuk tenaga kesehatan.

"Jadi jangan dibayangin vaksin tersimpan di Bio Farma. Vaksin gelombang pertama itu yang pertama kali datang untuk nakes masa kedaluwarsa ada yang 20 Maret, 23 Maret dan 25 Maret, itu semua sudah terdistribusikan, nah jika pertanyaannya apakah vaksinnya masih ada, coba cek puskesmas satu-satu," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (12/3/2021).

4. BPOM berikan masa kedaluwarsa enam bulan

Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Akhir Maret, Kemenkes: Akan Kami Cek  Kepala BPOM, Penny K Lukito (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Bambang menegaskan Bio Farma tidak mengubah masa kedaluwarsa vaksin Sinovac tercatat dari 2023, tetapi dipercepat menjadi Maret 2021 seperti berita yang beredar.

Bambang menerangkan masa kedaluwarsa diberikan oleh Badan POM selama enam bulan karena izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).

"Jadi sebenarnya kami mengajukan ke BPOM masa kedaluwarsa vaksin Sinovac sampai 3 tahun, karena kami juga ada data ilmiahnya dan bisa dipertanggungjawabkan. Tapi BPOM mempertimbangkan data realtime yang 3 bulan sudah jalan, jadi disetujui masa kedaluwarsa enam bulan yang jatuh Maret," katanya.

Baca Juga: Kedaluwarsa Vaksin Sinovac 20 Maret, Kemenkes Segera Cek Puskesmas

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya