Viral Satpam Uji Alat COVID-19 Pakai Air Keran, Kok Hasilnya Positif?

FAKTA: Alat rapid test bisa rusak jika menggunakan air keran

Jakarta, IDN Times - Jagat media sosial digegerkan oleh aksi satpam yang menguji alat rapid tes antigen COVID-19 menggunakan air keran.

Dalam video yang diunggah Instagram @ndorobei, satpam tersebut awalnya memasukkan air keran di kamar mandi ke dalam botol. Lalu, dia menuju meja yang sudah disiapkan salah satu alat tes COVID-19.

"Kalau hasilnya positif berarti tukang alat bohong," ujar suara satpam yang terekam dalam video tersebut.

1. Hasil tes COVID-19 dengan air keran positif

Viral Satpam Uji Alat COVID-19 Pakai Air Keran, Kok Hasilnya Positif?Petugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kemudian satpam tersebut mulai menuangkan air ke dalam alat swab berwarna putih secara perlahan-lahan. Setelah beberapa menit, dia kaget sebab hasil alat COVID-19 menunjukkan positif.

"Yah hasilnya positif, ternyata kita dibohongi oleh alat. Yang jual alat kampret, kurang ajar air keran kok hasilnya positif COVID-19," ungkapnya.

Baca Juga: Viral Penjual Nasi Tertipu Uang Rp2 Ribu yang Dicat Mirip Rp20 Ribu

2. Air keran tunjukkan hasil positif karena penggunaan alat tes salah

Viral Satpam Uji Alat COVID-19 Pakai Air Keran, Kok Hasilnya Positif?Ilustrasi hasil rapid test negatif (IDN Times/Panji Galih)

Dilansir laman resmi Covid19.go.id, yang mengutip AFP, klaim yang menunjukkan air keran positif tersebut salah karena alat Device Rapid Test Antigen tersebut tidak digunakan dengan benar.

Menurut juru bicara Abbott, alat tersebut hanya bisa digunakan dengan sampel yang diambil dengan usap yang dimasukkan melalui hidung tidak untuk sampel air atau cairan lainnya.

3. Air keran merusak antibodi hasil tes invalid

Viral Satpam Uji Alat COVID-19 Pakai Air Keran, Kok Hasilnya Positif?Seorang warga melakukan tes cepat atau rapid test antigen di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2020). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sementara, Epidemiolog Universitas Griffith, Dicky Budiman, menjelaskan SARS-CoV-2 tidak ditularkan melalui air tapi melalui udara sehingga air biasa tidak akan terdeteksi.

“Ketika yang dites adalah air keran, PH-nya akan terganggu dan merusak antibodi yang ada di film-nya itu. Akhirnya hasilnya menjadi invalid, bisa jadi positif,” katanya.

Baca Juga: [UPDATE] Jumlah Tes Menurun, Kasus COVID-19 Bertambah 28.228 Hari Ini

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya