Siswa Tak Punya HP & TV, Guru di Sumenep Rela Datangi Rumah Muridnya  

Tidak semua siswa mempunyai akses jaringan internet 

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat siswa melakukan pembelajaran jarak jauh, baik melalui jaringan internet maupun TVRI. Namun, sistem ini sulit berjalan baik bagi anak-anak dari keluarga miskin dan yang tinggi di pelosok. Jangankan jaringan internet dan gawai, televisi pun mereka tidak punya.

Kondisi ini membuat Avan Fathurrahman (40), guru di SD Negeri Batuputih Laok 3, Sumenep, Madura, Jawa Timur, rela berjalan berkilo-kilo meter demi mengajar siswa yang tidak mendapatkan akses tersebut.

 Kisah Avan viral setelah dia bagikan cerita melalui lama facebooknya sendiri pada Kamis (16/4).

1. Tidak semua siswa punya smartphone

Siswa Tak Punya HP & TV, Guru di Sumenep Rela Datangi Rumah Muridnya  Avan Fathurrahman, seorang guru SDN Batu Putih Laok, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep mengajar di rumaj siswa yang tidak punya TV dan HP (Facebook/Avan Fathurahman)

Saat mendengar kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim agar siswa belajar di rumah, Avan merasa resah sebab dia tahu siswa tidak mempunyai smartphone.

"Sudah beberapa minggu saya berada dalam posisi yang dilematis. Bukan masalah rindu. Tapi tentang imbauan Mas Menteri agar bekerja dari rumah. Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya sarana untuk belajar dari rumah. Mereka tidak punya smartphone, juga tidak punya laptop," tulisnya. "Jika pun misalnya punya, dana untuk beli kuota internet akan membebani wali murid." 

2. Salah satu wali murid sampai berutang ingin belikan smartphone untuk anaknya

Siswa Tak Punya HP & TV, Guru di Sumenep Rela Datangi Rumah Muridnya  Avan Fathurrahman, seorang guru SDN Batu Putih Laok, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep mengajar di rumaj siswa yang tidak punya TV dan HP (Facebook/Avan Fathurahman)

Bahkan Avan merasa miris saat salah seorang wali murid akan mencari pinjaman uang untuk membeli smartphone setelah mendengar kabar bahwa anak-anak kini harus belajar dari smartphone.

Avan terkejut mendengarnya. Dia kemudian memberikan pemahaman bahwa belajar di rumah tidak harus lewat HP.

"Siswa bisa belajar dari buku-buku paket yang sudah dipinjami dari sekolah dan saya bilang, bahwa saya lah yang akan berkeliling ke rumah-rumah siswa untuk mengajari," ujarnya.

3. Pak Guru Avan datang ke rumah siswa tiga kali seminggu

Siswa Tak Punya HP & TV, Guru di Sumenep Rela Datangi Rumah Muridnya  Avan Fathurrahman, seorang guru SDN Batu Putih Laok, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep mengajar di rumaj siswa yang tidak punya TV dan HP (Facebook/Avan Fathurahman)

Selama pandemik ini, Avan harus keliling ke rumah-rumah siswa, setidaknya tiga kali dalam seminggu.

Selain jarak antar rumah siswa memang jauh, jalan menuju ke masing-masing rumah siswa bisa dibilang kurang bagus. Bahkan jika hujan, dia harus jalan kaki ke salah satu rumah siswa.

"Saya sadar ini melanggar imbauan pemerintah agar tetap bekerja dari rumah. Tapi mau gimana lagi? Membiarkan siswa belajar sendiri di rumah tanpa saya pantau, jelas saya kurang sreg. Bukan tidak percaya pada orang tua mereka. Tapi saya tahu, bahwa sekarang mereka sibuk. Ini masa panen padi," katanya.

4. Ada juga siswa yang tidak mempunyai televisi

Siswa Tak Punya HP & TV, Guru di Sumenep Rela Datangi Rumah Muridnya  Avan Fathurrahman, seorang guru SDN Batu Putih Laok, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep mengajar di rumaj siswa yang tidak punya TV dan HP (Facebook/Avan Fathurahman)

Saat TVRI menyediakan tayangan edukasi untuk siswa, Avan sedikit lega. Dengan penuh semangat, Avan menjelaskan pada siswa dan orang tuanya untuk mengikuti pelajaran di TVRI itu.

"Tapi, lagi-lagi saya harus menelan ludah. Sebanyak 3 dari 5 siswa saya tidak punya televisi di rumahnya. Dan saya tidak melanjutkan kampanye nonton TV pada siswa yang lain. Biarlah," ujarnya.

5. Avan harus melanggar imbauan pemerintah saat pandemi COVID-19

Siswa Tak Punya HP & TV, Guru di Sumenep Rela Datangi Rumah Muridnya  Avan Fathurrahman, seorang guru SDN Batu Putih Laok, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep mengajar di rumaj siswa yang tidak punya TV dan HP (Facebook/Avan Fathurahman)

Mengajari siswa secara virtual dan menerima kiriman file atau foto tugas siswa lewat aplikasi WhatsApp atau aplikasi lain, memang kelihatannya nyaman. Benar-benar bisa bekerja dari rumah. Namun Avan harus melanggar imbauan pemerintah.

"Saya belum menjadi guru yang baik. Tidak memberikan contoh yang baik bagi siswa karena melanggar imbauan pemerintah. Saya bukan tidak takut corona. Takut juga. Tapi gimana lagi? Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari wabah penyakit," katanya.

Baca Juga: Pandemik Virus Corona, Baca Surat Pakar Virus untuk Anak-anaknya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya