Wabah COVID-19, Doni Monardo: Bersiap untuk Jangka Waktu yang Panjang 

Tak ada pakar yang bisa memprediksi kapan wabah ini berakhir

Jakarta, IDN Times - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo, mengungkapkan pandemik COVID-19 tidak serta merta berakhir dengan ditemukannya vaksin. Doni meminta masyarakat untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.

"Kita juga tentunya harus mempersiapkan diri untuk jangka waktu yang sangat panjang karena belum ada satu pun ahli dan pakar yang bisa menentukan kapan wabah COVID-19 ini berakhir," kata Doni dalam acara Doa Perawat untuk Negeri secara daring, Selasa (15/9/2020) malam.

1. Pemerintah masih bekerja keras menemukan vaksin

Wabah COVID-19, Doni Monardo: Bersiap untuk Jangka Waktu yang Panjang Presiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa (11/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Doni menegaskan pemerintah saat ini masih bekerja keras mengupayakan vaksin dan mendapatkan obat mujarab untuk menghadapi COVID-19.

"Karenanya kolaborasi berbasis komunitas harus menjadi ujung tombak kita, maka diharapkan masyarakat bisa menjadi garda terdepan menghadapi covid ini, agar tidak banyak masyarakat yang sakit sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit," katanya.

Baca Juga: IDI: 4 Dokter Meninggal dalam Sehari karena COVID-19

2. Tenaga kesehatan jadi benteng terakhir

Wabah COVID-19, Doni Monardo: Bersiap untuk Jangka Waktu yang Panjang Perawat ICU RSPP Modular Simprug, Novi Citra Lenggana (Dok. Humas RSPP)

Doni meminta agar tenaga kesehatan baik perawat dan dokter menjadi benteng terakhir bangsa ini.

"Semoga kita semua selalu mendapatkan ridha dari Allah subhanahu wa ta'ala, Tuhan Uang Maha Kuasa," ungkapnya.

3. Profesi tenaga kesehatan mempunyai resiko tinggi

Wabah COVID-19, Doni Monardo: Bersiap untuk Jangka Waktu yang Panjang Ilustrasi tenaga medis ( ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Sementara itu Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan duka cita dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh perawat yang telah bekerja keras dengan dedikasi tinggi dalam penanganan wabah COVID-19.

"Banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar, tertular saat melakukan penanganan COVID-19 membuktikan bahwa kerja dari rekan-rekan sejawat ini sangat berisiko tinggi hingga bertaruh nyawa demi raga yang lain," ujar Terawan.

4. Perawat yang gugur paling banyak dari Jawa Timur

Wabah COVID-19, Doni Monardo: Bersiap untuk Jangka Waktu yang Panjang Ilustrasi. Seorang tenaga medis memakai pita hitam sebagai bentuk duka cita atas meninggalnya perawat RSVP dr Kariadi. Dok PPNI Jateng

Terawan memaparkan sampai hari ini terdapat 2.310 perawat dari 16.286 tenaga kesehatan yang ditempatkan oleh Kementerian Kesehatan untuk membantu penanggulangan COVID-19 melalui mekanisme rekrutmen relawan tenaga kesehatan, individu maupun intership

"Rasa duka cita mendalam juga sampaikan atas gugurnya perawat dalam perjuangannya memberikan pelayanan kepada pasien untuk melawan COVID-19 paling banyak dari wilayah Jawa Timur semoga jasa-jasa para pahlawan kesehatan ini diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.

Baca Juga: IDI: Tenaga Kesehatan Harus Jaga Kesehatan, Jalan Masih Panjang

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya