[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RI

Diduga lebih dari dua kasus

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 sudah berlangsung satu tahun di Indonesia. Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengumumkan dua kasus pertama virus corona pada 2 Maret 2020.

Setahun kemudian, dua kasus pertama infeksi virus corona varian baru asal Inggris B117 diumumkan. Pemberitahuan tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam acara "1 Tahun Pandemik COVID-19, Inovasi Indonesia Untuk Indonesia Pulih Pascapandemik" yang disiarkan secara daring, Selasa (2/3/2021).

"Ada berita yang saya terima dari satu tahun kita melakukan refleksi, kalau satu tahun yang lalu kita menemukan kasus 01 dan 02 COVID-19, tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia," ujarnya dipantau daring.

Temuan tersebut sontak buat publik terkejut, sebab Indonesia masih belum usai melawan COVID-19, dan kini harus berperang dengan mutasi virus corona tersebut. Lalu bagaimana pandangan Eijkman dengan penemuan dua kasus mutasi B117 yang masuk di Indonesia?

Berikut ini hasil wawancara khusus IDN Times dengan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio pada Kamis (4/3/2021).

1. Kapan tepatnya mutasi B117 masuk ke Indonesia?

[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RIPetugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh yang dipasang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ama)

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Gejala Infeksi Virus Corona Varian B117

Kasusnya sebenarnya kasus impor yang datang di Indonesia, datangnya bukan kemarin saat diumumkan. Mutasi varian virus baru B117 sudah masuk Januari 2021, namun saat itu masih dilakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).

Kemudian dari whole genome sequencing (WGS) terhadap sampel spesimen dari orang yang kembali dari luar negeri diperiksa ke Balitbangkes (Kemenkes), hasilnya ditemukan positif (mutasi B117) dari Inggris. Jadi pemeriksaannya tidak bisa dilakukan dan selesai dalam satu hari.

2. Menurut pengamatan Eijkman, apakah kasus B117 di Indonesia bisa lebih dari dua?

[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RIIlustrasi mutasi virus corona varian B117 dari Inggris. embl.org

Tidak bisa disangkal ya (terdeteksi lebih dari dua kasus). Untuk itu, kita antisipasi, Eijkman bersama dengan Kemenristek dan Kemenkes itu sudah menunjuk satu tim untuk memperkuat surveilans, mencari mutan yang baru, varian yang baru dari COVID-19 baik dari Inggris maupun dari yang lainnya, baik dari dari Afrika Selatan, dari Brasil dan lain sebagainya.

3. Bagaimana tim Eijkman mendeteksi varian baru tersebut?

[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RIProf. Herawati Sudoyo dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dalam Seminar Awam: Menyikapi Virus Corona 2019-nCOV (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Eijkman sudah meneliti virus-virus yang bermunculan di Indonesia jauh sebelum pandemik COVID-19. Untuk deteksi varian baru dari COVID-19 ini kita ya tadi, Eijkman kerja sama dengan Kemenristek, maka sejak bulan Januari akan menargetkan pengujian genome sequencing lima ribu sampai 10 ribu sekuens dalam satu tahun.

Jika dibandingkan Inggris, masih sangat kecil, tapi mudah-mudahan bisa membantu berikan informasi secara molekuler virus apa aja yang sudah beredar di Indonesia.

Tahun lalu sampai Desember sudah submit 460 genome sequencing, tahun ini kita tingkatkan targetnya, ya tujuannya tadi untuk deteksi varian virus baru. Tahun lalu, Eijkman juga mendeteksi mutasi virus corona D614G yang 10 kali lipat penularannya dibanding COVID-19.

4. Benarkah virus corona akan terus bermutasi?

[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RIInfografis Varian Baru COVID-19 B177 (Varian Kent) (IDN Times/Arief Rahmat)

Oh iya, virus corona COVID-19 akan bereplikasi, sehingga akan terus bermutasi. Jadi tiap kali virus memperbanyak diri, maka dia akan bermutasi sambil melalukan proses seleksi. Untuk bertahan hidup saja, virus juga perlu menyesuaikan diri terhadap lingkungan barunya.

SARS-CoV-2 akan bermutasi jika lingkungan baik maka virus tersebut akan hidup. Sebaliknya, jika mutasinya tidak berjalan baik, maka akan mati atau terjadi silent mutation karena tidak terjadi perubahan apa pun dalam kromosomnya.

Kondisi virus juga tergantung pada lingkungan yang berbeda-beda, mulai suhu hingga sistem kekebalan tubuh serta faktor genetika manusia.

5. Apakah vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini masih efektif mengatasi mutasi varian baru B117?

[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RIPetugas medis memberikan penanganan kepada seorang pasien yang mengalami reaksi saat simulasi pemberian vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Sampai saat ini vaksin COVID-19 yang dikembangkan masih efektif menghadapi varian baru, belum ada laporan untuk mengganti vaksin. Meski ada laporan terkait penurunan efikasi, efikasi vaksin COVID-19 asal Sinovac, namun sampai saat ini masih efektif.

6. Vaksin COVID-19 Merah Putih bagaimana perkembangannya sampai saat ini? Kendala apa saja yang dihadapi Eijkman?

[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RIIlustrasi Lembaga Eijkman (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Akhir bulan ini bibit vaksin Merah Putih akan diserahkan ke Bio Farma. Saat ini masih tahap pengembangan vaksin di tingkat laboratorium, sudah hampir 100 persen.

Kendala pasti ada, tetapi hanya dalam proses labotatorium, tapi masih sesuai jadwal yang ada akhir Maret kami serahkan ke Bio Farma. Targetkan akan mulai digunakan atau vaksinasi masal pertengahan Maret 2022.

7. Apakah vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman akan efektif atasi mutasi virus baru COVID-19 ke depan?

[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RIIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Oh iya tentunya kita akan tetap memantau bersama dunia internasional. Jika disepakati bahwa virusnya sudah bermutasi sedemikian signifikan, sehingga kita ya harus menyesuaikan.

Hal ini biasa karena sebelumnya penyesuaian vaksin juga dilakukan vaksin influenza yang disesuaikan tiap dua sampai tiga tahun sekali, disesuaikan dengan virus yang beredar.

8. Apa perbedaan vaksin Merah Putih dengan vaksin nusantara yang dikembangkan Terawan?

[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RIInformasi mengenai vaksin nusantara (IDN Times/Sukma Shakti)

Pendekatannya yang berbeda.Vaksin nusantara digunakan terapi pada pasien kanker, sel dendritik dari pasien kanker akan dikenalkan dengan antigen kanker.

Hasilnya, jika sel dendritik aktif, maka akan menemukan dan memusnahkan sel kanker tersebut. Eijkman sendiri mengembangkan dengan platform protein rekombinan.

9. Apakah COVID-19 akan menjadi endemik?

[Wansus] Eijkman Blak-blakan soal Mutasi Virus Corona B117 Masuk RIANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Kemungkinan demikian, ini belum hilang sama sekali dan akan terjadi endemik.

Baca Juga: Ini Kabar Terbaru dari Eijkman soal Mutasi Virus Corona di Indonesia

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya