[WANSUS] Herawati Sudoyo, Penemu DNA Asli Orang Indonesia dari Afrika

Herawati adalah peneliti yang meraih Habibie Awards 2008

Jakarta, IDN Times - Pada 9 September 2004, bom bunuh diri meledak di depan kantor Kedutaan Besar Australia. Peristiwa nahas yang menewaskan 9 orang dan melukai 150 orang lainnya sempat membuat polisi kesulitan mencari identitas. Sebab, tidak ada bagian tubuh yang bisa diindentifikasi, semua hancur.

Herawati Sudoyo bersama tim dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman diminta bantuannya oleh kepolisian untuk mengungkap pelaku dari ceceran darah dan serpihan kulit yang gosong dari pelaku. Dalam waktu dua minggu, DNA mengungkap pelaku bom bunuh diri adalah Heri Kurniawan alias Heri Golun.

Saat itu DNA forensik naik daun, begitu pula nama Herawati Sudoyo. Tidak hanya mengungkap sosok pelaku bom bunuh diri 15 tahun lalu, profesor biologi molekuler ini juga menguak asal usul leluhur manusia modern Indonesia yang berasal dari Afrika.

Bahkan tes DNA kembali melambung saat para artis yakni Ariel NOAH, Najwa Shihab, Mira Lesmana, Ayu Utami, dan Riri Riza akhirnya mengetahui asal usul mereka usai menjadi relawan tes DNA.

Berikut ini wawancara IDN Times dengan Herawati Sudoyo yang pernah menerima anugerah Habibie Award 2008 usai memaparkan Aneka Gen Satu Indonesia Merawat Kebinekaan Menyongsong Masa Depan, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (11/11) lalu.

1. Mengapa Anda tertarik meneliti asal usul orang Indonesia secara genetika?

[WANSUS] Herawati Sudoyo, Penemu DNA Asli Orang Indonesia dari AfrikaIDN Times/Dini Suciatiningrum

Saya kira mempelajari mengenai manusia Indonesia itu adalah sesuatu yang sangat menarik. Pertama tidak ada orang yang mempelajari itu, kedua kita itu memiliki kekayaan yang belum di-explore, yang belum diteliti sendiri  padahal, kita sudah lihat di tempat- tempat lain orang melakukan penelitian tersebut dengan harapan  mereka itu dapat nanti memberikan pelayanan yang khusus terhadap  orang-orang yang berada di negara tersebut. Ya itu alasannya kenapa saya ingin mempelajari manusia Indonesia.

Baca Juga: 97 Persen DNA Mirip dengan Manusia, Ini 7 Fakta Unik Seputar Orangutan

2. Anda saat ini juga tengah fokus mempelajari mitokondria alasannya?

[WANSUS] Herawati Sudoyo, Penemu DNA Asli Orang Indonesia dari AfrikaIDN Times / Dini suciatiningrum

Sebenarnya waktu saya terjun dalam dunia penelitian di Universitas Monash, tidak terpikir bahwa apa yang saat itu dipelajari, terutama tentang DNA mitokondria.

Di sana saya melakukan penelitian pada penyakit yang jarang sekali yang menyerang mitokondria, saya mempelajari banyak sekali mutasi-mutasi daerah mitokondria yang menyebabkan banyak penyakit.

Ternyata mitokondria itu kok dipakai sebagai populasi marka, oleh karena itu kami sudah terbiasa bekerja seperti itu, bekerja dengan subyek dan fokus DNA mitokondria.

Jadi pertanyaannya adalah apa sih yang relevan untuk indonesia, dan mungkin kita bisa memberikan sumbangsih ya itulah jadi saya meneruskan studi saya dengan dengan ganti topik, topiknya selain dengan penyakit juga dengan populasi. Dan ternyata merupakan suatu perangkat utama untuk menjawab pertanyaan asal usul moyang orang Indonesia.

3. Selama penelitian apakah ada kesulitan? Dan apa pengalaman paling berkesan Anda?

[WANSUS] Herawati Sudoyo, Penemu DNA Asli Orang Indonesia dari AfrikaIDN Times/Dini Suciatiningrum

Yang pasti, dalam perjalanan hidup sebagai peneliti, saya mengalami banyak jatuh bangun dalam usaha mencari solusi. Tetapi sisi lain, saya beruntung menjadi saksi dari berbagai perkembangan teknologi baru dalam biologi molekul.

Namun sejauh ini saya merasa tidak ada kesulitan karena semua ada jalannya. Kami melakukan penelitian dengan mengikutsertakan orang lokal, ketua adat dan warga daerah terpencil, sehingga mereka merasa di-orang-kan. Kita datang bukan untuk mencuri, jika mereka gak izinkan, kita gak lakukan.

Jadi, sebelum datang ke pulau misalkan pulau terpencil di seram, kita lakukan beberapa kali, pertama, datang untuk kulo nuwun, dua, menyatakan keinginan kita ke lapangan untuk minta izin, baru ke tiga, kita datang dalam kelompok lebih besar bersama dinas kesehatan.

Penelitian saya tidak ada susahnya, dan dukanya semua saya lakukan dengan senang hati dan memberikan pengalaman terbaik buat saya.

4. Apa saja manfaat atau hasil penelitian ini?

[WANSUS] Herawati Sudoyo, Penemu DNA Asli Orang Indonesia dari AfrikaIDN Times/Dini Suciatiningrum

Banyak hasil yang berhubungan dengan asal muasal maupun migrasi moyang berhubungan dengan populasi etnik. Contoh yang paling menonjol adalah penyakit genetik sel darah merah seperti talasemia. Kami menemukan adanya penyebab talasemia secara genetik dan spesifik etnik.

Hal ini membuka mata kami bahwa penelitian struktur populasi Indonesia sangat diperlukan untuk melihat fenomena perbedaan klinis pada individu.

5. Tadi Anda juga memaparkan Aneka Gen Satu Indonesia Merawat Kebinekaan Menyongsong Masa Depan, bisa Anda jelaskan lagi?

[WANSUS] Herawati Sudoyo, Penemu DNA Asli Orang Indonesia dari AfrikaIDN Times/Dini Suciatiningrum

Jika ingin meneliti kembali asal usul manusia Indonesia, tidak lepas dari asal usul manusia modern secara global. Cerita tentang manusia Indonesia tidak bisa melewatkan tentang Afrika sebagai tempat asal usul Homo Sapiens.

Asal usul orang Indonesia terjawab melalui rekonstruksi 50 ribu tahun pergerakan populasi manusia Nusantara menggunakan tiga marka genetik, yaitu DNA, mitokondria, kromosom Y dan autosom. Gambaran tersebut memperlihatkan populasi di kepulauan Nusantara, memiliki jejak genetika dari gelombang migrasi out of Africa yang menyusuri jalur selatan sekitar 60 ribu tahun lalu

Saat gelombang pertama kedatangan manusia modern sekitar 40 sampai 50 ribu tahun lalu, tinggi laut jauh di bawah keadaan sekarang. Sumatera, Borneo, Jawa dan beberapa pulai lain membentuk daratan yang merupakan kepanjangan dari daratan Asia yang disebut paparan Sunda.

Perubahan iklim pada akhir zaman es yakni 33 sampai 16 ribu tahun lalu juga memberikan dampak sangat besar terhadap keanekaragaman manusia di kepulauan Nusantara.

Studi genetik DNA autosom juga menemukan adanya gelombang migrasi lain baik masuk atau keluar Indonesia, misalnya yang datang dari daratan Asia, maupun migrasi modern zaman sejarah seperti India, Arab, atau Cina.

Kedua penanda genetik memperlihatkan bukti pembauran beberapa leluhur genetik yang datang dari periode maupun jalur beragam dalam populasi.

Jadi berdasarkan tiga marka genetika populasi tersebut, hampir tidak ada kelompok populasi yang memiliki 100 gen murni. Jelaslah, Manusia Indonesia itu tidak hanya beragam bahasa namun juga genetiknya, Aneka Gen Satu Indonesia.

Baca Juga: Hasil DNA, Dua Pelaku Bom Bunuh Diri Filipina Dipastikan Asal Sulsel

6. Sudah berapa tempat di Indonesia dan berapa negara yang sudah Anda singgahi untuk penelitian?

[WANSUS] Herawati Sudoyo, Penemu DNA Asli Orang Indonesia dari AfrikaIDN Times/Dini Suciatiningrum

Saya benar-benar meneliti Indonesia karena saya tidak meneliti negara lain karena orang lain tidak akan memberikan akses itu terhadap saya.

Indonesia ada sekitar 483 suku, kita sudah mengerjakan 110, jadi sudah 25 persen kami pergi ke 14 tempat dan seribuan pulau. Planning ke depan saya ingin mengunjungi tempat lain di Indonesia.

7. Beberapa waktu lalu heboh tentang tes DNA yang dilakukan para tokoh seperti Ariel Noah, Najwa Shihab, Grace Natalie dan lainnya, hasilnya sangat mengejutkan, mengapa bisa seperti itu?

[WANSUS] Herawati Sudoyo, Penemu DNA Asli Orang Indonesia dari AfrikaIDN Times/Dini Suciatiningrum

Penelitian genetik ini bisa  menjawab dari mana asal usul bangsa Indonesia. Melalui 
metode DNA mitokondria yang diturunkan melalui jalur maternal atau ibu,  kromosom Y yang  diturunkan dari sisi paternal atau ayah, serta DNA autosom yang diturunkan dari kedua orangtua.

Penanda genetik itu menunjukkan bukti-bukti bahwa ada pembauran beberapa leluhur genetik yang datang dari periode maupun dari jalur yang berbeda.

8. Anda merupakan salah satu wanita yang menjadi inspirasi perempuan Indonesia, apa pesan untuk wanita Indonesia?

[WANSUS] Herawati Sudoyo, Penemu DNA Asli Orang Indonesia dari AfrikaIDN Times/ Dini suciatiningrum

Kunci dari keberhasilan maupun kunci perkembangan sains untuk perempuan adalah komitmen. Perempuan mempunyai tamggung jawab yang lebih tetapi semua bisa balance.

Saya anak dua saat ambil studi di PHd daya bawa anak, ya jadi sopir antar jemput mereka belum juga masak juga ya semuanya jadi wanita beda dengan lelaki meski sibuk namun harus balance dengan keluarga.

Baca Juga: Hasil Tes DNA: Orang Indonesia Ternyata Berasal dari Afrika

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya