Waspada! Separuh Lebih Kasus Baru HIV/AIDS Dialami Remaja 15-24 Tahun

Remaja rentan karena belum tahu informasi soal HIV/AIDS

Jakarta, IDN Times - The Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) mencatat sekitar 51 persen kasus baru HIV/AIDS muncul dari kelompok remaja. Country Director UNAIDS Indonesia, Krittayawan Boonto, menuturkan sampai dengan 2021, jumlah orang yang positif HIV di dunia mencapai 38,4 juta jiwa.

Sementara di Indonesia, sekitar 543.100 orang yang hidup dengan HIV pada 2021, dengan estimasi 27 ribu kasus infeksi baru. Lebih dari 51 persennya terjadi pada kelompok remaja berusia 15-24 tahun.

Dia mencontohkan data yang didapatkan dari Puskesmas di Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan laporan yang diterima UNAIDS, infeksi baru pada kelompok remaja mencapai 55 persen.

"Kita punya data estimasi dan kita juga ambil dari data dan validasi sama data di lapangan. Jadi benar di lapangan saat ini saya baru lihat di Bandung, tetapi pasti di mana-mana kita bisa lihat bahwa yang HIV sudah lebih dari setengahnya di kelompok remaja," ujarnya di Hari AIDS Sedunia, di Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga: Peringatan Hari AIDS Dunia, Ini 5 Fakta Berkaitan dengan HIV/AIDS

1. Hanya 15 persen saja yang tahu cara pencegahan transmisi HIV/AIDS

Waspada! Separuh Lebih Kasus Baru HIV/AIDS Dialami Remaja 15-24 TahunIlustrasi aktivitas rehabilitasi sosial pada orang dengan HIV (ODHIV). (Dok. Kemensos)

Menurut Krittayawan, hal itu tidak lepas dari pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja di Indonesia yang masih rendah. Menurut data, hanya 15 persen saja yang tahu cara pencegahan transmisi HIV/AIDS.

"Kalau remaja Indonesia tidak punya pengetahuan yang komprehensif tentang HIV, mereka harus kita pastikan agar bisa mengakses (informasi)," katanya.

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Pemkot Bekasi Ajak Masyarakat Cegah Penyebaran HIV

2. Anak-anak menyumbang 12 persen kasus baru dari 27 ribu kasus

Waspada! Separuh Lebih Kasus Baru HIV/AIDS Dialami Remaja 15-24 TahunIlustrasi: Petugas melakukan tes HIV pada darah seorang warga saat pemeriksaan HIV secara gratis di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Tidak hanya itu, Krittayawan mengungkapkan kasus HIV/AIDS juga membayangi anak-anak Indonesia. Pada 2021, anak-anak menyumbang 12 persen dari 27 ribu kasus baru HIV-AIDS.

"Dunia sekarang sedang tidak sedang pada jalur yang tepat. Kasus transmisi vertikal dari ibu ke anak sejak 2016 hingga sekarang hanya menurun sedikit. Sementara hanya 15 persen ibu hamil yang menerima ARV," katanya.

Baca Juga: Kasus Pelecehan Anak hingga HIV Terus Diselidiki, Pacar Ibunya Diburu

3. Orang hidup dengan HIV, 40 persen adalah perempuan

Waspada! Separuh Lebih Kasus Baru HIV/AIDS Dialami Remaja 15-24 TahunIlustrasi Dukungan pada Penderita AIDS (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, berdasarkan data modeling AEM Kementerian Kesehatan RI, diperkirakan ada sekitar 526.841 orang hidup dengan HIV pada 2021, dengan estimasi kasus baru sebanyak 27 ribu kasus. Yang menjadi catatan, sekitar 40 persen dari kasus infeksi baru tersebut terjadi pada perempuan.

Penyebabnya beragam, mulai dari pandemi COVID-19, retensi pengobatan ARV yang rendah, adanya ketidaksetaraan dalam layanan HIV, serta masih dirasakannya stigma dan diskriminasi yang berawal dari kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Imran Pambudi, mengatakan upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, pada perempuan, anak dan remaja sepanjang 2018-2022 masih belum optimal.

"Baru 79 persen Orang Dengan HIV (ODHIV) mengetahui status HIV-nya, baru 41  persen ODHIV yang diobati dan 16 persen ODHIV yang diobati mengalami supresi virus dan masih memerlukan penguatan,” kata Imran.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya