Waspada Virus Flu Babi Baru, Kemenkes Pastikan Tidak Ada di Indonesia

Ditemukan virus flu babi berbeda dengan virus flu babi baru

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan menegaskan, virus flu babi baru (G4 EA H1N1) tidak ditemukan di Indonesia. Hal tersebut merespons laporan dari ilmuwan Tiongkok tentang galur baru virus influenza G4 EA H1N1 yang dikabarkan berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menerangkan, informasi ini didasarkan pada hasil surveilans dan analisis genetik yang dilakukan oleh Balai Veteriner Medan dan Balai Besar Veteriner Wates.

"Dari beberapa sampel virus flu babi yang pernah ditemukan di Indonesia, terbukti berbeda dengan virus flu babi baru (G4 EA H1N1)," terang Yuri dalam siaran tertulis, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Kementan Klaim Sedang Kembangkan Vaksin Flu Babi Afrika

1. Kementerian Kesehatan terbitkan Surat Edaran Kewaspadaan Virus G4 EA H1N1

Waspada Virus Flu Babi Baru, Kemenkes Pastikan Tidak Ada di IndonesiaJuru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19, Achmad Yurianto (Dok. BNPB)

Yuri mengatakan, pemerintah berkewajiban memberikan informasi yang tepat tentang virus flu babi yang baru ini untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan, baik bagi para petugas kesehatan dan kesehatan hewan, juga untuk masyarakat umum.

Kementerian Kesehatan juga telah menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Galur Baru Virus Flu Babi H1N1 (G4 EA H1N1), yang disampaikan kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan satuan kerja kesehatan terkait lainnya di seluruh Indonesia.

''Kita terus lanjutkan dan perkuat kerja sama One Health yang sudah berjalan baik dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kehutanan dengan koordinasi dari Kemenko PMK,'' Yuri.

2. Kementan belum temukan virus baru berdasarkan data

Waspada Virus Flu Babi Baru, Kemenkes Pastikan Tidak Ada di IndonesiaKondisi peternakan babi di Klungkung, Bali belum lama ini. Dalam 3 bulan terakhir, sekitar 400 ekor babi mati dan beberapa di antaranya menunjukkan gejala klinis ASF. (IDN Times/Wayan Antara)

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menambahkan, berdasarkan data dan informasi di Kementan, virus flu babi baru G4 EA H1N1 ini belum pernah ditemukan di Indonesia.

''Kami telah membuat Surat Edaran tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Galur Baru Virus Flu Babi H1N1 (G4 EA H1N1). Surat edaran ini mengajak semua pihak terkait untuk meningkatkan kerja sama, mewaspadai, dan menyiapkan rencana kontingensi kemungkinan masuk dan munculnya G4 EA H1N1 di Indonesia,'' katanya.

Meski demikian, diharapkan kewaspadaan jajaran pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dalam antisipasi terjadinya penyebaran virus flu babi baru di Indonesia.

3. WHO masih monitoring virus jenis baru

Waspada Virus Flu Babi Baru, Kemenkes Pastikan Tidak Ada di IndonesiaKondisi peternakan babi di Klungkung, Bali belum lama ini. Dalam 3 bulan terakhir, sekitar 400 ekor babi mati dan beberapa di antaranya menunjukkan gejala klinis ASF. (IDN Times/Wayan Antara)

Direktur CDC WHO SEARO, Direktur Kesehatan Hewan, Kepala Pusat BDTK Litbangkes Prof Tjandra Yoga Adhitama mengatakan, Indonesia sudah memiliki modal melalui pembelajaran pandemi flu babi dan flu burung sebelumnya, sehingga surveilens dan jejaring laboratorium yang sudah ada menjadi modal untuk antisipasi adanya ancaman pandemik baru.

''WHO sendiri terus melakukan monitoring terhadap perkembangan G4 ini, karena sebenarnya virus H1N1 G4 ini dilaporkan sejak tahun 2016 dan CDC juga terus melakukan monitoring terhadap pekembangan virus tipe G4 ini," ujarnya.

"Yang penting kita tetap melakukan kewaspadaan dan tindakan pencegahan mulai dari hulu, yaitu pencegahan pada hewan khususnya babi,'' dia menambahkan.

Baca Juga: Ribuan Babi Mati Mendadak di Palembang, Diduga Kena Virus Babi Afrika

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya