Yayasan Lentera Anak Akui Terima Dana untuk Kampanye Anti-Tembakau

Yayasan Lentera Anak protes audisi bulu tangkis PB Djarum

Jakarta, IDN Times - Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari mengakui organisasinya mendapat dana segar dari Bloomberg Philanthropies Initiative untuk kampanye anti-tembakau atau rokok.

"Iya menjadi salah satu penerima, tetapi angkanya saya lupa soalnya proyek dengan luar negeri kan banyak saya gak begitu ingat, netizen kayaknya yang lebih tahu," jelas Lisda saat dihubungi IDN Times, Selasa (10/9).

1. Lembaga lain juga dapat dana

Yayasan Lentera Anak Akui Terima Dana untuk Kampanye Anti-TembakauInstagram.com/PBDjarumOfficial

Lisda menegaskan, penerima donasi tersebut tidak hanya untuk Lentera Anak namun juga lembaga lain. Dia menambahkan, donasi tersebut diperoleh berdasarkan pengajuan proposal. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia juga menerima bantuan dari pihak lain.

"Jadi donasi tidak hanya Bloomberg Philanthropies tetapi ada donatur lain," imbuhnya.

Baca Juga: Buntut Penutupan Audisi PB Djarum, Menpora Surati KPAI

2. Lentera Anak rutin dapat suntikan dana

Yayasan Lentera Anak Akui Terima Dana untuk Kampanye Anti-TembakauIDN Times/Debbie Sutrisno

Penelurusan IDN Times dari laman tobaccocontrolgrants.org, ada 57 baik lembaga, perguruan tinggi, serta organisasi di Indonesia yang menerima suntikan segar tersebut.

Satu di antaranya Lentera Anak yang sudah mendapatkan dana sejak 2012. Program yang masih berlangsung yakni Supporting TC policies that put child protection in the heart of its endeavor: promoting an increased tobacco excise tariff, TAPS bans, and Smoke Free Areas yang mulai Maret 2019 sampai Februari 2020 mendatang.

3. Indonesia jadi negara prioritas untuk kampanye anti-tembakau

Yayasan Lentera Anak Akui Terima Dana untuk Kampanye Anti-TembakauIDN Times/Debbie Sutrisno

Bloomberg Initiative merupakan sebuah program anti-tembakau yang diprakarsai oleh Michael R Bloomberg.

Dikutip dari laman tobaccocontrolgrants.org, sejak 2006, Michael R. Bloomberg telah berkomitmen akan menggelontorkan dana sebesar US$1 miliar untuk mendukung dan mengurangi penggunaan tembakau di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Melalui Bloomberg Philanthropies Inisiatif ini akan terus mendukung organisasi pengontrol tembakau dan pemerintah di negara berpenghasilan rendah dan menengah hingga 2022.

Indonesia termasuk dalam negara prioritas dari program tersebut selain China, India, Bangladesh, Brasil, Ukraina, Pakistan, Filipina, Ukraina, dan Meksiko.

Baca Juga: INFOGRAFIS: Fakta Seputar Konsumsi Rokok dan Tembakau di Dunia

4. KPAI dan Yayasan Lentera Anak sebut ada eksploitasi anak dalam audisi bulu tangkis

Yayasan Lentera Anak Akui Terima Dana untuk Kampanye Anti-TembakauANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Keputusan PB Djarum Kudus menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis membuat publik terkejut. Alasan penghentian tersebut salah satunya lantaran adanya tudingan dari KPAI dan Yayasan Lentera Anak soal adanya eksploitasi anak pada audisi umum bulu tangkis yang dilangsungkan PB Djarum.

Mereka bahkan turun ke area audisi dan kantor Djarum untuk menyampaikan aspirasi. KPAI dan Yayasan Lentera Anak meminta sejumlah syarat, termasuk pergantian nama audisi, jika ajang pencarian bakat atlet bulu tangkis itu tetap dilanjutkan.

PB Djarum dan Yayasan Djarum sempat menyetujui usulan awal, namun dalam prosesnya ada permintaan tambahan setiap kali duduk satu meja. Djarum pun keberatan hingga tak ada kesepakatan.

Djarum memutuskan untuk menghentikan audisi hingga tercapai sebuah kesepakatan. Audisi bulu tangkis itu ditiadakan mulai 2020.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dukung Audisi PB Djarum Jalan Terus

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya