Gedung Putih: Presiden Donald Trump Negatif Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dinyatakan negatif virus corona. Pernyaan ini disampaikan langsung oleh dokter Gedung Putih, Sean Conley, pada Sabtu waktu Amerika Serikat.
"Presiden Trump pada Jumat memutuskan melakukan tes virus corona. Hasil tesnya negatif," demikian tulis Conley melalui memo yang dirilis oleh Gedung Putih pada Sabtu Malam seperti dikutip dari Antara, Minggu (15/3).
1. Trump menjalani tes virus corona setelah bertemu pejabat Brasil
Tes tersebut dilakukan hanya beberapa hari setelah Presiden Trump bersebelahan dengan pejabat Brasil yang kemudian diketahui terbukti positif terinfeksi virus corona.
Saat itu Trump berforo bersama Fabio Wajngarten, ajudan pers Presiden Brazil Jair Bolsonaro, di klub pribadi miliknya di Florida. Wajngarten kemudian dinyatakan positif terjangkit virus corona.
"Sepekan setelah makan malam bersama delegasi Brazil tersebut di Mar-a-Lago, presiden masih bebas dari gejala penyakit tersebut," bunyi memo Conley.
2. Sekolah dan museum ditutup di Amerika Serikat
Editor’s picks
Untuk mencegah semakin menyebarnya virus corona, sejumlah sekolah dan juga museum di Amerika Serikat ditutup. Banyak pekerja diminta agar bekerja dari rumah.
"Saya berkoordinasi setiap hari dengan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) dan Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, dan kami sedang menggiatkan penerapan semua praktik terbaik mereka guna mengurangi paparan serta mitigasi penularan," demikian pernyataan Sean Conley.
3. Ribuan orang di Amerika terinfeksi virus corona
Johns Hopkins University mencatat saat ini virus corona telah menginfeksi lebih dari 2.700 warga Amerika dan menyebabkan sejumlah kematian di beberapa negara bagian, seperti California, Florida, dan Louisiana.
Secara global, virus corona telah menginfeksi tak kurang dari 156 ribu orang di berbagai negara. Dan sampai Minggu pagi ini, menurut data dari Johns Hopkins University, 5.819 telah meninggal akibat virus ini.
Baca Juga: Presiden Donald Trump Juga Berpotensi Kena Virus Corona, Kok Bisa?