Ini yang Terjadi Selama 36 Jam Penyanderaan di Mako Brimob

Lima polisi tewas dalam peristiwa ini

Jakarta, IDN Times - Drama penyanderaan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, berakhir tragis: lima anggota polisi tewas dibunuh narapidana teroris.

Insiden yang berlangsung sejak Selasa (8/5) malam ini menyedot perhatian publik. Sebab, penyanderaan justru terjadi di Markas Brimob, satuan elit Kepolisian. Terlebih lagi penyanderaan berlangsung selama sekitar 36 jam.

Apa saja yang terjadi selama penyanderaan tersebut?  

1. Narapidana teroris membobol teralis, merampas senjata

Ini yang Terjadi Selama 36 Jam Penyanderaan di Mako BrimobIstimewa

Sejumlah narapidana teroris membobol teralis besi Blok C Mako Brimob pada Selasa (8/5) malam. Kejadian ini, menurut polisi, dipicu masalah makanan.

Setelah membobol teralis, para tahanan teroris kemudian merampas senjata laras panjang dan menjebol ruang amunisi. Bahkan, menurut Komandan Brimob Irjen (Pol) Rudy Sufahriadi, mereka juga menguasai bom. 

Baca juga: Aksi Napi Teroris Keji, Ini Pernyataan Lengkap Wiranto tentang Insiden Mako Brimob

2. Menguasai tiga blok Rutan

Ini yang Terjadi Selama 36 Jam Penyanderaan di Mako BrimobIstimewa

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, setelah menguasai Blok C, para narapidana teroris kemudian bergerak ke Blok A dan B. Kedua blok ini pun kemudian mereka kuasai.

"Awalnya hanya Blok C pada siang hingga sore. Namun, hingga magrib mereka menguasai tiga blok," kata Setyo.

3. Sembilan polisi disandera

Ini yang Terjadi Selama 36 Jam Penyanderaan di Mako BrimobIDN Times/Irfan Fathurohman

Tak hanya membobol teralis dan merampas senjata, para tahanan teroris juga menyandera sembilan orang anggota polisi. Tiga dari sembilan anggota polisi ini kemudian dilepaskan.

4. Lima polisi dibunuh narapidana teroris

Ini yang Terjadi Selama 36 Jam Penyanderaan di Mako BrimobInstagram/@krishnamurti_91

Lima dari enam polisi yang masih disandera dibunuh oleh para narapidana teroris. Sebagian besar korban tewas dengan sejumlah luka di tubuh dan leher.

Kelima polisi yang tewas yaitu Bripka Denny Setiadi, Ipda Ros Puji, Briptu Fandi Setyo Nugroho, Bripda Syukron Fadli, Brida Wahyu Catur.

"Kelima rekan kami yang gugur mayoritas terkena senjata tajam di leher," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal, Rabu (9/5). 

Sementara dari pihak narapidana teroris, satu orang dilaporkan tewas.

5. Satu sandera akhirnya dibebaskan

Ini yang Terjadi Selama 36 Jam Penyanderaan di Mako BrimobIDN Times/Irfan Fathurohman

Sementara satu polisi yang masih disandera, yakni Bripka Iwan Sarjana, dibebaskan pada Kamis (10/5) dinihari. Iwan mengalami luka lebam di wajah dan di beberapa bagian tubuh.

Ia kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, untuk menjalani perawatan. 

6. Narapidana teroris akhirnya menyerah

Setelah sandera terakhir dibebaskan, polisi kemudian mengultimatum narapidana teroris menyerah tanpa syarat sebelum (Kamis) fajar. Mereka juga diminta menyerahkan senjata yang mereka rampas.

Sebanyak 145 narapidana teroris kemudian menyerah, sementara 10 lainnya memilih bertahan. Polisi pun menyerbu masuk. Sempat terdengar tiga kali suara ledakan sebelum 10 narapidana teroris tersebut akhirnya menyerah.

Sehingga secara total ada 155 narapidana teroris yang terlibat dalam penyanderaan ini. Pada Kamis (10/5) semua narapidana teroris ini dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap.

Baca juga: [FOTO] Proses Pemindahan Napi Teroris ke Lapas Nusa Kambangan

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya