Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Kepuasan Pada Kinerja Jokowi Justru Naik

Kepuasan terhadap kinerja Jokowi mencapai 70,3 persen

Jakarta, IDN Times - Lembaga New Indonesia Research & Consulting menyebutkan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi tetap tinggi meski kasus COVID-19 terus meningkat.

“Di tengah pandemik COVID-19 yang masih melanda, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi meningkat,” kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (7/2/2021).

1. Tingkat kepuasan terhadap Jokowi mencapai 70,3 persen

Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Kepuasan Pada Kinerja Jokowi Justru NaikKomentar Jokowi setelah melakukan Vaksinasi COVID-19 Dosis ke-2 pada Rabu (27/1/2021) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Anderas mengatakan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja publik terus naik. Ia menyebutkan pada Juni 2020, tingkat kepuasan mencapai 62,8 persen.

Lalu pada Oktober 2020, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi mencapai 65,1 persen. Dan kini tingkat kepuasan mencapai 70,3 persen.

Pada saat bersamaan, kata Andreas, tingkat ketidakpuasan turun dari 32,4 persen pada Juni 2020 menjadi 26,8 persen ada Februari 2021.

Baca Juga: Surat AHY Tak Direspon Jokowi, Ini Jawaban Partai Demokrat

2. Kepuasan karena kebijakan menyeimbangkan kesehatan dan ekonomi

Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Kepuasan Pada Kinerja Jokowi Justru NaikIlustrasi Jokowi (IDN Times/Arief Rahmat)

Andreas menilai pilihan Jokowi menjaga keseimbangan antara krisis kesehatan dan dampak ekonominya membuat publik puas.

Selain itu vaksinasi tahap pertama yang sukses juga membuat publik semakin puas dengan kinerja Jokiwi.

“Tampilnya Jokowi di depan publik sebagai orang pertama yang mendapat suntikan vaksin memberi pesan yang sangat kuat kepada masyarakat,” kata Andreas.

Meskipun demikian, pembatasan sosial yang masih terus diberlakukan turut berkontribusi terhadap masih tingginya ketidakpuasan publik.

“PSBB transisi terus berlaku di DKI Jakarta, berlanjut lagi dengan kebijakan baru PPKM Jawa-Bali,” ucapnya.

3. Elektabilitas Anies Baswedan menurun

Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Kepuasan Pada Kinerja Jokowi Justru NaikGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Stasiun Bogor, Senin (15/6) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Andreas juga mengatakan elektabilitas sejumlah kepala daerah mengalami kenaikan di era pandemik ini, mereka yaitu Ganjar Pranowo (Jawa Tengah), Ridwan Kamil (Jawa Barat), dan Khofifah Indar Parawansa (Jawa Timur). Sementara elektabilitas Anies Baswedan (DKI Jakarta) justru menurun.

“Publik melihat bahwa kegagalan penanganan COVID-19 terkonsentrasi di Jakarta, yang notabene adalah kesalahan Anies,” kata Andreas.

Survei New Indonesia Research & Consulting digelar pada 20-31 Januari 2021 dengan sambungan telepon kepada 1.200 responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error plus minus 2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi COVID-19 Massal di Istora Senayan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya