Alissa Wahid: Kekerasan Perempuan Tak Sesuai dengan Perspektif Agama 

Agama manapun tak mengajarkan kekerasan terhadap perempuan

Jakarta, IDN Times - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau yang kerap disapa Alissa Wahid mengatakan, kekerasan terhadap perempuan sama sekali tidak sejalan dengan perspektif yang diajarkan oleh agama.

Pernyataan itu disampaikan Alissa Wahid di sela-sela kegiatan Halaqah Tematik yang mengusung tema "Peran ulama perempuan dalam perlindungan buruh migran perempuan akibat pandemi" yang diadakan oleh Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Jepara.

"Praktik kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan tidak sesuai perspektif dasar agama," kata Alissa dikutip dari akun Instagram Jaringan Gusdurian, Jumat (25/11/2022).

1. Agama tidak mengajarkan kekerasan terhadap perempuan

Alissa Wahid: Kekerasan Perempuan Tak Sesuai dengan Perspektif Agama IDN Times/Panji Galih Aksoro

Alissa mengatakan jika terjadi praktik kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan yang menggunakan narasi agama, maka hal tersebut akibat paradigma keagamaan yang tidak adil.

Maka dari itu, Kongres Ulama Perempuan Indonesia secara tegas mendorong dan mengajak masyarakat untuk menghentikan praktik-praktik kekerasan terhadap perempuan maupun anak perempuan.

"Agama tidak mengajarkan kekerasan terhadap perempuan, agama justru memelihara hak-hak dasar manusia baik laki-laki maupun perempuan," tegas Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian tersebut.

Baca Juga: 16 Hari Anti Kekerasan Perempuan, Menteri PPPA: Ayo Berani Bicara!

2. Kongres Ulama Perempuan Indonesia melawan kekerasan terhadap perempuan

Alissa Wahid: Kekerasan Perempuan Tak Sesuai dengan Perspektif Agama Alissa Wahid (IDN Times/Daruwaskita)

Alissa menegaskan, melawan praktik kekerasan terhadap perempuan adalah isu utama KUPI, baik yang dibahas dalam kongres maupun perbincangan-perbincangan keseharian di kalangan ulama perempuan.

Terakhir, menurut dia, kegiatan KUPI yang berbarengan dengan kampanye internasional Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) strategis untuk bersama-sama membangun peradaban yang berkeadilan.

3. Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia masih menjadi fenomena gunung es

Alissa Wahid: Kekerasan Perempuan Tak Sesuai dengan Perspektif Agama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menghadiri kegiatan bertajuk “Perempuan Berdaya, Perempuan Berbudaya, Indonesia Maju”. pada Minggu (30/10/2022). (dok. KemenPPPA)

Sementara, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama melawan dan menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. 

"Melalui peringatan 16 HAKTP tahun 2022, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan agar bersatu dalam upaya memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, yang saat ini masih menjadi fenomena gunung es. Kepada seluruh perempuan Indonesia Ayo Berani Bicara untuk mengungkapkan kasus kekerasan ini mulai dari sekarang,” kata Bintang, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga: Berikan Ruang Kerja Aman Kekerasan Seksual, Perusahaan Perlu SOP

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya