BMKG: Tsunami di Banten Tidak dipicu oleh Gempa Bumi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peristiwa tsunami di Pantai Barat Banten tidak dipicu oleh gempa bumi. BMKG semula menyatakan peristiwa yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam tersebut merupakan gelombang pasang, kemudian meralat pada tengah malam bahwa yang terjadi adalah tsunami.
Penyebabnya adalah kombinasi dari longsor bawah laut akibat pengaruh aktivitas Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang.
1. BMKG telah memberikan peringatan dini
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya telah mendeteksi dan memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada 22
Desember pukul 07.00 hingga 25 Desember Pukul 07.00 di wilayah perairan Selat Sunda.
"Pada pukul 09.00-11.00 terjadi hujan lebat dan angin kencang di perairan Anyer dari laporan tim lapangan BMKG," ujar Dwikorita dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu (23/12).
2. Peristiwa tidak disebabkan gempa bumi
Dwikorita melanjutkan, BMKG berkoordinasi dengan Badan Geologi melaporkan bahwa pada Pukul 21.03 WIB, Gunung Anak Krakatau erupsi kembali sehingga peralatan seismometer setempat rusak, tetapi seismic Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan).
"Berdasarkan rekaman seismik dan laporan masyarakat, peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktivitas gempa bumi tektonik namun sensor Cigeulis (CGJI) mencatat adanya aktivitas seismic dengan durasi ± 24 detik dengan frekwensi 8-16 Hz pada pukul 21.03.24 WIB," ungkapnya.
Baca Juga: Gelombang Tsunami di Selat Sunda, Puluhan Orang Meninggal
Editor’s picks
3. Hasil pengamatan alat pendeteksi tsunami
Berdasarkan hasil pengamatan tide gauge (alat pendeteksi tsunami) sementara, didapatkan data sebagai berikut:
a. Tide gauge Serang di Pantai Jambu, Desa Bulakan, Kec Cinangka, Kab Serang: tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0,9 meter
b. Tide gauge Banten di Pelabuhan Ciwandan, Kecamatan Ciwandan : tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0,35 meter
c. Tide gauge Kota Agung di Desa Kota Agung, Kec Kota Agung, Lampung : tercatat pukul
21.35 WIB ketinggian 0,36 meter
d. Tide gauge Pelabuhan Panjang Kec Panjang Kota Bandar Lampung : tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0,28 meter
4. Masyarakat diimbau tetap tenang
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Juga diimbau untuk tetap menjauh dari pantai perairan Selat Sunda, hingga ada perkembangan informasi dari BMKG dan Badan Geologi," katanya.
Baca Juga: [BREAKING] Gelombang Air Pasang di Anyer Merobohkan Tembok Jalan