BMKG: Waspada Hoaks Tsunami di Akhir Tahun

Masyarakat tetap bisa nikmati liburan namun harus waspada

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap informasi-informasi terkait bencana, termasuk isu-isu soal bencana tsunami di akhir tahun. Jika informasi bencana tak datang dari pihak berwenang seperti BMKG, maka hal itu tidak dapat dipertanggungjawabkan dan termasuk dalam hoaks.

"Kalau ada info saat ini bahwa akhir tahun ada tsunami itu seperti mendahului Tuhan. Mohon jangan dipercaya," kata Rita di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/12).

1. BMKG tidak pernah mengeluarkan prediksi gempa dan tsunami

BMKG: Waspada Hoaks Tsunami di Akhir Tahun(Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati) IDN Times/Margith Juita Damanik

Menurut dia, tsunami dan gempa bumi tidak dapat diprediksi kemunculannya sebagaimana prakiraan cuaca serta iklim. Dua bencana itu hanya bisa diamati melalui kecenderungan aktivitasnya tetapi kejadiannya tidak dapat dipastikan waktu dan lokasinya.

BMKG, lanjut dia tidak pernah mengeluarkan prediksi gempa dan tsunami. Hingga saat ini belum ada peralatan yang dapat mendeteksi bencana itu, bahkan di negara maju sekalipun.

"Kami tidak bisa menyampaikan kapan gempa dan tsunami terjadi karena tsunami baru terjadi kalau ada gempa. Kalau kami tidak bisa memprediksi gempa dan tsunami tentu kita akui, jangan pura-pura kita bisa. Jangan akali orang dengan kepura-puraan," kata dia.

Baca Juga: Cerita dari Carita, Satu Tahun Usai Silent Tsunami di Banten

2. Kepala BMKG harap masyarakat Indonesia bisa menikmati periode libur akhir tahun tanpa kekhawatiran, tapi tetap waspada

BMKG: Waspada Hoaks Tsunami di Akhir TahunKepala BMKG, Dwikorita Karnawati (IDN Times/Santi Dewi)

Rita mengatakan BMKG selalu memperbaharui informasi soal gempa dan tsunami melalui saluran aplikasi dan media sosial dengan akun @infoBMKG berbagai platform baik Android, iOS, Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube.

Kepala BMKG juga mengajak masyarakat Indonesia untuk bisa menikmati periode libur akhir tahun tanpa kekhawatiran tapi tetap waspada. Tidak ketinggalan, Rita juga mengimbau masyarakat untuk tetap berdoa agar Indonesia selalu dilindungi agar tidak mengalami bencana.

"Tetap waspada saat menikmati hari libur dengan tetap berdoa," ujarnya.

3. Sejumlah bencana alam terjadi di akhir tahun, termasuk Tsunami yang menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung

BMKG: Waspada Hoaks Tsunami di Akhir TahunIDN Times/ Helmi Shemi

Pada 22 Desember 2018, peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung. Sedikitnya 426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tsunami disebabkan pasang tinggi dan longsor bawah laut karena letusan gunung tersebut.

Pada pukul 21.03 WIB (14:03 UTC), Anak Krakatau meletus dan merusak peralatan seismografi terdekat, meskipun suatu stasiun lain mendeteksi getaran terus-menerus. Pada pukul 21.27 WIB, BMKG mendeteksi suatu tsunami di pesisir barat Banten, meskipun tidak ada peristiwa tektonik.

Menurut fakta yang ada, terjadi longsoran dari Gunung Krakatau sebanyak 64 hektare yang memicu goncangan yang berujung kepada tsunami. Menurut kesaksian korban selamat, sebelum terjadinya tsunami itu memang sempat terdengar dentuman keras dari laut. Selain itu pula, bencana menerpa tanpa adanya peringatan dini dari sensor tsunami.

Baca Juga: Wawancara Bupati Pandeglang: Banyak Peneliti Belajar Tsunami Banten

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya