Jokowi Kembali Keluhkan Fitnah dan Hoaks yang Menimpa Dirinya

Jokowi bercerita soal dirinya difitnah PKI di media sosial.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengimbau masyarakat dewasa dalam melihat informasi sekaligus fitnah-fitnah yang lalu-lalang di media sosial.

Ia berharap, informasi-informasi itu harus betul-betul disaring mana yang benar dan mana yang tidak.

1. Kabar hoaks Jokowi PKI

Jokowi Kembali Keluhkan Fitnah dan Hoaks yang Menimpa DirinyaANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jokowi mencontohkan pengalaman dirinya saat difitnah berdiri di samping tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit yang sedang berpidato. Padahal, lanjut dia, itu terjadi pada tahun 1955 sementara dirinya lahir pada 1961.

“Saya lihat-lihat ya gambarnya mirip-mirip saya, betul saya belum lahir toh ya gambarnya mirip saya. Coba kayak gini adalah urusan politik,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan 5.000 sertifikat tanah untuk warga Provinsi DKI Jakarta di Taman Cakung, Pulogebang, Cakung, Jakarta, seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Senin (3/12).

2. Ada 9 juta orang yang mempercayai hoaks tersebut

Jokowi Kembali Keluhkan Fitnah dan Hoaks yang Menimpa DirinyaANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jokowi mengaku perlu mengemukakan hal itu, karena berdasarkan survei ternyata ada lebih dari 9 juta orang yang percaya dengan gambar itu. Itu artinya, banyak orang yang sudah termakan hoaks dan fitnah.

“Ya, saya harus menjawab. Perlu saya sampaikan saya ini muslim orang, orang tua saya muslim, kakek-nenek saya muslim, keluarga besar saya muslim,” ucap dia.

Baca Juga: Dilaporkan Menghina Jokowi, Bahar bin Smith Diperiksa Hari Ini

3. Jokowi merasa perlu menyampaikan

Jokowi Kembali Keluhkan Fitnah dan Hoaks yang Menimpa DirinyaANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Menurut Jokowi, dia perlu menyampaikan hal itu karena kalau tidak akan keliru. 

“Ya segitu saja kalau saya terus-terusan kelihatannya saya nanti marah. Padahal tidak, saya sudah sabar 4 tahun,” tegas Jokowi.

Sebelumnya Jokowi mengingatkan, bahwa negara kita ini adalah negara besar. Dia pernah terbang dari Banda Aceh ke Wamena itu perlu waktu 9 jam 15 menit. 

“Bayangkan kalau jalan kaki, kalau kita terbang dari London di Inggris menuju ke Timur itu lewat 8 negara. Artinya, negara kita ini adalah negara yang sangat besar sangat luas,” ujarnya.

4. Persatuan dan persaudaraan adalah aset bangsa

Jokowi Kembali Keluhkan Fitnah dan Hoaks yang Menimpa DirinyaANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Ia juga mengingatkan, negara ini sudah berpenduduk 263 juta. Isinya berbeda-beda, sukunya berbeda-beda, agamanya berbeda-beda, adatnya berbeda-beda, tradisinya berbeda-beda, bahasa daerahnya berbeda-beda.

Untuk itu, Jokowi menitipkan pesan untuk menjaga persaudaraan, kesatuan, kerukunan kita. “Inilah kekuatan negara kita Indonesia, aset terbesar bangsa ini adalah persatuan dan persaudaraan. Inilah aset terbesar kita,” ucap Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Ibu Negara Iriana Jokowi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Menteri Sosial Agus Gumiwang, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Baca Juga: Kapitra Ampera: Target Gerakan 212 Menjatuhkan Jokowi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya