Kemenkes Pantau Perkembangan Varian Deltacron, Sudah Masuk Indonesia?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah terus memantau perkembangan varian Deltacron yang telah terdeteksi di beberapa negara di Eropa. Deltacron merupakan gabungan mutasi Delta dan Omicron.
"Ini masih dimonitor perkembangannya. Karena belum ada bukti terkait peningkatan penularan, keparahan dan lainnya," kata Siti Nadia Tarmizi dikutip dari ANTARA, Minggu (13/3/2022).
1. Pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi COVID-19
Nadia memastikan bahwa pemerintah terus melakukan pemantauan perkembangan dan mendorong percepatan vaksinasi COVID-19.
"Ya artinya menghadapi apapun juga potensi penularan, percepatan vaksinasi booster dan primer harus disegerakan," ujar Nadia, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes.
Baca Juga: Varian Deltacron Disebut Hasil dari Kesalahan Penelitian
2. Beberapa negara Eropa laporkan temuan varian Deltacron
Editor’s picks
Sebelumnya, para ilmuwan telah mengonfirmasi keberadaan varian COVID-19 baru yang menggabungkan mutasi dari varian Omicron dan Delta dengan kasus yang dilaporkan di beberapa negara Eropa.
Varian itu, yang dijuluki "Deltacron," dikonfirmasi melalui pengurutan genom yang dilakukan para ilmuwan di IHU Mediterranee Infection di Maseille, Prancis. Varian itu telah terdeteksi di beberapa wilayah Prancis.
Kasus varian Deltacron juga ditemukan di Denmark dan Belanda, menurut database internasional Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
3. Dua varian virus menginfeksi individu secara bersamaan
Secara terpisah dua kasus teridentifikasi di Amerika Serikat dan dilaporkan 30 kasus teridentifikasi di Inggris.
Varian tersebut adalah hibrida yang muncul lewat proses yang disebut rekombinasi, di mana dua varian virus menginfeksi individu secara bersamaan mengakibatkan bertukar materi genetik dan menciptakan varian baru.
Baca Juga: Kemenkes: 265 Pasien Balita Meninggal Selama Gelombang Omicron di RI