Linimasa: Berebut Kursi Gubernur NTT

#Pilkada2018 Satu calon gubernur NTT jadi tersangka korupsi

Jakarta, IDN Times - Pilkada Serentak 2018 juga akan berlangsung di Nusa Tenggara Timur, hari ini (27/6). Sebanyak 3.186.506 pemilih akan menggunakan hak suaranya untuk menentukan siapa pemilik kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018-2023.

Jumlah pemilih itu tersebar di 9.671 tempat pemungutan suara yang menyebar di 22 kabupaten dan kota dan 307 kecamatan serta 3.323 desa dan kelurahan.

Empat pasangan yang akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur yakni, Esthon Foenay-Chris Rotok yang diusung Partai Gerindra, PAN dan Perindo. Pasangan Marianus Sae-Emiliana Nomleni diusung PDIP dan PKB. Pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Yos Nae Soi usungan Partai NasDem, Golkar dan Hanura, serta pasangan Benny K Harman-Beni Litelnoni yang diusung Partai Demokrat, PKPI dan PKS.

Selain pemilihan gubernur, 10 kabupaten di NTT juga melakukan pemilihan bupati dan wakil bupati. 

Seperti apa situasi Pilkada di NTT? Ikuti terus linimasa ini untuk update lebih lanjut.

5. Senin (9/7), 09.00 Wita: Viktory-Joss unggul di 14 kabupaten

Linimasa: Berebut Kursi Gubernur NTTIDN Times/Ardiansyah Fajar

Pleno penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur untuk pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 digelar di Kupang, Sabtu (7/7) petang. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi (Viktory-Joss) unggul sementara di 14 kabupaten.

Dari 22 kabupaten/kota di NTT, KPU NTT sudah berhasil mendapatkan hasil perolehan suara dari 14 kabupaten di NTT dengan perolehan suara terbanyak diraih pasangan Viktory-Joss.

Berdasarkan hasil rapat pleno KPU NTT di 14 kabupaten, seperti dikutip dari Antara pada Senin (9/7), pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef A Nae Soi (Viktory Joss) meraih suara terbanyak dengan mengumpulkan 540.271 suara, menyusul pasangan Esthon Foenay-Christia Rotok (Esthon-Chris) 287.158 suara.

Pasangan Marianus Sae-Emelia J Nomleni (Marhaen) berada di posisi ketiga dengan mengumpulkan 242.715 suara, dan pasangan Benny K Harman-Benny A Litelnoni (Harmoni) berada di nomor buntut dengan mengumpulkan 234.379 suara.

Jumlah surat suara yang sudah diplenokan dari 14 kabupaten itu, masing-masing dari Kabupaten Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Malaka, Lembata, Flores Timur, Manggarai dan Manggarai Barat. 

Sedangkan, delapan kabupaten yang belum melakukan rapat pleno di KPU NTT yakni Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Sumba Barat Daya, Sikka, Alor dan Timor Tengah Selatan (TTS).

Ketua KPU NTT Maryanti Luturmas Adoe mengatakan, jadwal dan tahapan Pilgub NTT sudah dilalui dengan aman dan lancar meskipun ada riak-riak kecil. "Tapi itulah proses demokrasi yang harus kita hargai," katanya.

Maryanti mengatakan, rapat pleno rekapitulasi akan dilaksanakan tiga hari mulai 7-9 Juli 2018. Untuk delapan kabupaten lainnya akan dilangsungkan pada hari ini. Ada dua kabupaten yang sedang melaksanakan pleno, yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Sumba Barat Daya.

"Kabupaten Sumba Barat Daya masih akan melakukan pemilihan suara ulang (PSU) di dua TPS, yakni di Desa Kelembu Weri, Kecamatan Wewewa Barat karena beberapa persoalan yang harus diselesaikan," jelas Maryanti.

4. Rabu, 21.00 Wita: Hitung cepat ditutup, Victor-Josef unggul

Linimasa: Berebut Kursi Gubernur NTTIDN Times/Sukma Shakti

Setelah hasil quick count atau hitungan cepat ditutup, pasangan Victor-Josef (Victory-Joss) unggul dari tiga pesaingnya dalam Pilgub NTT. Seperti hasil hitung cepat lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pasangan nomor empat itu memperoleh 35,56 persen.

Di urutan nomor dua pasangan Marianus-Emi memperoleh 27,29 persen, disusul pasangan Esthon-Christian 19,82 persen, dan paling buncit duo Benny 17,34 persen.

Sedangkan, hasil hitung cepat versi Indo Survey dan Strategy, pasangan Victory-Joss yang diusung Parai Golkar, Nasdem, Hanura, dan PPP unggul dengan perolehan suara 37,24 persen.

Di posisi kedua, pasangan nomor urut 2 Marianus Sae-Emilia Nomleni yang diusung PDIP dan PKB memperoleh 25,61 persen. Urutan ketiga, pasangan nomor urut 3 duo Benny yang diusung Demokrat, PKPI, dan PKS dengan perolehan 18,79 persen, dan paling buncit pasangan nomor urut 1 Esthon-Christian yang diusung Partai Gerindra dan PAN dengan perolehan 18,55 persen.

3. Rabu, Pukul 16.00 Wita: Pasangan Victor-Josef unggul sementara

Linimasa: Berebut Kursi Gubernur NTTInstagram

Hasil hitung cepat atau quick count dari lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis kemenangan sementara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur nomor urut 4, Victor Bungtilu Laiskodat dan Josef Adreanus Nae Soi. Hingga saat ini jumlah suara yang masuk sebesar 94,33 persen. 

Menurut perhitungan SMRC, pasangan Viktor-Josef memperoleh suara 35,94 persen, sementara di posisi kedua pasangan Marianus Sae dan Ir Emelia Julia Nomleni dengan perolehan suara sementara sebesar 26,96 persen. Disusul pasangan nomor urut 1, Esthon Leyloh Foenay dan Christian Rotok, 19,48 persen. Di posisi buncit, ada pasangan Benediktus Kabur Harman dan Benny Alexander Litelnoni dengan perolehan suara 17,62 persen.

2. Rabu, Pukul 14.00 Wita: KPU NTT jamin tak ada penggelembungan suara

Linimasa: Berebut Kursi Gubernur NTTIDN Times/Reza Iqbal

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Maryanti Luturmas Adoe menjamin perolehan suara hasil Pilkada 2018 tidak akan berubah mulai dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai ke KPU provinsi.

"Kami pastikan perolehan suara tidak berubah, baik mulai dari TPS, PPK, sampai ke KPU kabupaten hingga provinsi," kata Maryanti Luturmas Adoe di Kupang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/6).

Dia mengatakan, perolehan suara hasil pemilihan tidak boleh diganggu, dan pihaknya sudah membuktikan hal tersebut pada Pilkada sebelumnya pada 2015 dan 2017. Proses rekapitulasi suara secara berjenjang tetap dilakukan, dan hasil resmi yang nantinya digunakan yaitu rekapitulasi tingkat paling akhir di provinsi.

Menurutnya, hasil pleno rekapitulasi suara di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) bisa saja mengalami perbaikan di tingkat KPU kabupaten/kota. "Perbaikan ini bukan terkait perolehan suara, melainkan seperti kesalahan yang penjumlahan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih atau tidak menggunakan, berkaitan dengan penggunaan surat suara yang rusak atau tidak digunakan," kata Maryanti.

1. Rabu, Pukul 11.30 Wita: Cagub tersangka korupsi dilarang mencoblos

Linimasa: Berebut Kursi Gubernur NTTIDN Times/Sukma Shakti

Hari pencoblosan Pilkada Serentak 2018 tiba, Bupati Ngada yang juga bakal Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Sae ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Marianus diduga menerima uang terkait proyek di wilayah kabupaten tersebut.

Meski berstatus tersangka, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan Marianus tetap sah menjadi pasangan calon. Namun, hari ini (27/6), Marianus justru tak bisa memberikan hak suaranya dalam Pilkada, sebab, KPK tidak memberikan izin kepada calon kepala daerah yang kini berstatus tersangka dan ditahan, untuk mencoblos. Alasannya, KPK tidak akan mencampuradukkan urusan pilkada dengan proses hukum yang sedang berjalan saat ini.

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya