PERSI: BOR Rumah Sakit secara Nasional Masih Longgar Meski Kasus Naik

DKI Jakarta menyumbang kasus COVID-19 terbanyak pekan ini

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Koesmedi Priharto menyebutkan bahwa keterisian tempat tidur (BOR) secara nasional masih longgar meski kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta naik.

“Kalau yang dengan kapasitas saat ini, kapasitas Jakarta itu 3.900. Tapi kalau nasional, sepertinya masih longgar sekali ya, meskipun memang Jakarta yang tertinggi,” kata Koesmedi dalam Polemik MNC Trijaya bertajuk “Menahan Gelombang Omicron” yang diikuti secara daring di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Sabtu (29/1/2022).

 

1. Angka BOR di DKI akan turun jika kapasitas tempat tidur ditambah maksimal

PERSI: BOR Rumah Sakit secara Nasional Masih Longgar Meski Kasus NaikRuang Isolasi Pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Dia mengatakan, meskipun banyak media menyatakan bahwa BOR untuk wilayah Jakarta sudah mencapai 45 persen atau berkapasitas sebesar 3.900 tempat tidur, kondisi secara nasional masih dapat dikatakan longgar.

Hal itu disebabkan karena bila kapasitas tempat tidur Jakarta diperbanyak menjadi 11.000 unit, maka angka BOR akan mengecil atau berada sebesar 16 persen.

“Sehingga jika dihitung dari 1.750an itu, BOR nya sekitar 45 persen. Tapi kalau dibandingkan dengan kapasitas maksimal yang disediakan oleh DKI sekitar 11.000, maka BOR masih di 16 persen,” ujar dia.

Baca Juga: BOR Rumah Sakit di Jakarta Sudah 45 Persen, Didominasi Tanpa Gejala

2. PERSI pantau keterisian ruang ICU

PERSI: BOR Rumah Sakit secara Nasional Masih Longgar Meski Kasus NaikSejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Dia memastikan PERSI akan terus melakukan pemantauan terhadap keterisian tempat tidur di setiap rumah sakit, sekaligus menyiapkan sebanyak 611 ICU sebagai antisipasi bila lonjakan kasus COVID-19 terjadi sewaktu-waktu.

Pada keterisian ICU, Koesmedi menyebutkan bahwa ruangan telah terisi sebanyak 85 persen. Namun, PERSI sedang mendata kembali apakah jumlah tersebut sepenuhnya merupakan pasien dengan Omicron atau terdapat pasien dengan penyakit lain di sana.

“Tapi kalau kapasitas diluaskan, maka itu sekitar 11.000 untuk tempat tidurnya dengan tempat tidur untuk isolasi itu sekitar 611 tempat tidur ICU,” katanya.

3. Rumah sakit kini lebih siap menghadapi lonjakan pasien COVID-19

PERSI: BOR Rumah Sakit secara Nasional Masih Longgar Meski Kasus NaikSejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Menurutnya, rumah sakit kini menjadi jauh lebih siap dan dapat memahami kondisi dengan cepat karena telah banyak mendapatkan pukulan saat terjadinya gelombang kedua COVID-19 akibat varian Delta.

Perawatan yang diberikan juga lebih memadai, sehingga tidak terjadi antrean panjang memperebutkan tempat tidur di rumah sakit.

Walaupun BOR masih dapat dikatakan longgar dan terkendali, dia menekankan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak euforia dengan kondisi saat ini, terlebih dalam beberapa waktu tren kasus positif terlihat kembali naik.

“Masyarakat itu kemarin akibat melandainya data kasus, mereka sempat euforia. Kemudian mereka mengatakan bahwa kita kan sudah divaksin, kita pasti lebih kuat, kita tidak ingin diperiksa lagi. Tapi ketika diperiksa mereka mengatakan hasilnya positif,” tegas dia.

Baca Juga: Menkes Beberkan Jurus Pemerintah Hadapi Gelombang Omicron, Apa Saja?

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya