PPATK: Penipuan Alat Kesehatan Paling Banyak Terjadi Saat Pandemik

Banyak transaksi pembelian alkes jatuh ke tangan penipu

Bogor, IDN Times - Pandemik COVID-19 sangat berdampak pada sendi kehidupan bermasyarakat, terutama pada masalah ekonomi. Masalah yang berdampak langsung ke masyarakat ini mengakibatkan aksi kejahatan meningkat di 2020.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan berbagai jenis penipuan terjadi selama pandemik. Peningkatan transaksi alat kesehatan menjadi salah satunya yang rentan dengan aksi penipuan.

1. Marak penipuan terkait alat kesehatan di tengah pandemik

PPATK: Penipuan Alat Kesehatan Paling Banyak Terjadi Saat Pandemikilustrasi tenaga kesehatan. ANTARA FOTO/Fauzan

Menurut Kepala PPATK, Dian Ediana Rae tindak pidana penipuan meningkat sepanjang 2020. Alat kesehatan menjadi salah satu yang kerap dijadikan bahan penipuan, mengingat alat kesehatan dan obat-obatan sangat dicari di masa pandemik COVID-19.

Belum lagi didukung pemanfaatan teknologi internet melalui email.

"Jadi sekarang email kebanyakan diretas, jadi seharusnya dana yang harus dibayarkan ke yang jualan malah dijual ke orang lain yang tidak berhak tidak hanya dilakukan dengan jaringan internasional ada juga pelaku yang berasal dari dalam negeri," kata Dian Ediana Rae di Bogor, Rabu (16/12/2020).

2. Penipuan banyak dilakukan oleh jaringan internasional

PPATK: Penipuan Alat Kesehatan Paling Banyak Terjadi Saat PandemikIlustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Dia menyampaikan sebagian hasil penipuan bisa diselamatkan karena bisa ditangani dengan cepat. "Kalau laporannya cepat bisa kita bekukan transaksinya karena PPATK memiliki kewenangan itu, tetapi kalau telat uangnya sudah keburu diambil," kata Dian.

Dia mengindikasikan penipuan tersebut dilakukan oleh jaringan internasional tetapi menggunakan rekening warga lokal.

"Jadi mereka itu memanfaatkan peminjaman rekening orang lain untuk melakukan kejahatan," katanya.

3. Kejahatan perbankan masih tinggi

PPATK: Penipuan Alat Kesehatan Paling Banyak Terjadi Saat PandemikIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Dian mengimbau agar pelaku bisnis yang juga pemegang rekening di Indonesia untuk lebih berhati-hati. "Kalau ada yang meminjam rekening harus hati hati, kemudian tentu saja bank juga harus hati-hati, harus sensitif terhadap pergerakan dana yang dilakukan untuk nasabah-nasabah tertentu yang mencurigakan," katanya.

Dia mengatakan berdasarkan laporan PPATK menunjukkan bahwa beberapa tindakan kejahatan ekonomi masih dominan, pertama yang terkait dalam masalah korupsi, peredaran narkoba, kemudian juga yang terkait dengan perbankan.

Laporan: Rubi

Baca Juga: PPATK Awasi Dana Calon Kepala Daerah untuk Cegah Pencucian Uang

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya