Sodetan Ciliwung Beroperasi Maret 2023, Heru Minta Dukungan Warga DKI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, pembangunan sodetan Kali Ciliwung masih berlangsung. Diharapkan salah satu proyek penanggulangan banjir di Ibu Kota ini dapat beroperasi pada Maret 2023.
Selain sodetan Ciliwung, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga membangun tanggul dan normalisasi Kali Ciliwung sebagai upaya mengatasi banjir di Ibu Kota.
Sodetan Ciliwung merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN). Karena itu, Pemprov DKI memerlukan dukungan dari masyarakat mengingat dalam proses pengerjaannya ada warga yang terdampak dan harus direlokasi.
"Jakarta Timur memberikan tempat yang layak untuk warga yang terdampak. Perlu bantuan Pak Wali Kota. Dan kita semua harus bergotong-royong," kata Heru dalam acara "Guyub Rukun Warga Se-Jakarta Timur" di Jakarta International Velodrome, dikutip dari ANTARA, Sabtu (14/1/2023).
1. Heru minta seluruh warga mendukung program penanggulangan banjir Jakarta
Heru juga meminta seluruh ketua Rukun Warga (RW) di Jakarta Timur untuk mendukung program Pemprov DKI, termasuk penanggulangan banjir yang sudah sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Kalau gak bekerja sama, di posisi 10 tahun ke depan penurunan tanah akan terus berlangsung dan tidak bisa menyelesaikan masalah banjir," katanya.
Sejak menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta pada 17 Oktober 2022, Heru menetapkan tiga program prioritas untuk membangun Ibu Kota, yaitu penanganan banjir, kemacetan dan tata ruang. APBD DKI 2023 juga telah difokuskan untuk mendukung tiga program tersebut.
Baca Juga: Puluhan Rumah Warga Digusur Dampak Proyek Sodetan Ciliwung
2. Puluhan rumah warga digusur dampak proyek sodetan Ciliwung
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur menertibkan sebanyak 59 bangunan liar di Jalan IPN Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Kamis (12/1/2023).
Camat Jatinegara, Muchtar, mengatakan, saat ini sudah 16 kepala keluarga (KK) yang telah menempati Rusun Cipinang Besar Utara (Cibesut).
Editor’s picks
“Sudah 16 KK saat ini pindah ke Rusun Cibesut,” ujar Muchtar dilansir laman resmi Pemerintah Jakarta Timur, Jumat (13/1/2023).
Dia menerangkan, warga yang menghuni rusun tersebut merupakan pindahan dari kontrakan yang terdampak Proyek Nasional Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) sebagai penanggulangan banjir di Jakarta.
3. Pemkot Jaktim sebut bangunan yang digusur tidak berizin
Sementara, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Jakarta Timur, Kusmanto, mengatakan, sebelum penertiban dilakukan pihaknya telah melayangkan surat peringatan (SP) I, II, dan III.
“Bangunan yang ada di sini tanpa izin. Kemudian berada di atas bantaran kali dan lahan yang digunakan ini adalah aset pemerintah,” kata Kusmanto dilansir dari ANTARA, Jumat.
Kusmanto menambahkan, penertiban tersebut melibatkan petugas gabungan dari Satpol PP, PPSU, TNI-Polri.
Dia mengatakan, penertiban dilakukan untuk proyek outlet sodetan Kali Ciliwung dan pelebaran Kali Cipinang. Warga yang tempat tinggalnya terdampak proyek direlokasi ke Rusun Cipinang Besar Utara.
"Hasil pendataan tercatat ada 26 KK (kepala keluarga) yang siap direlokasi ke Rusun Cipinang Besar Utara," ujar Kusmanto.
Baca Juga: Heru Budi Berencana Normalisasi Kali Ciliwung seperti Cara Jokowi
4. Proyek pembangunan sodetan Ciliwung dinilai sangat penting
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar, mengatakan, proyek pembangunan sodetan Ciliwung dinilai sangat penting dalam upaya mengurangi dampak banjir.
“Tentunya ini sangat diharapkan, sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan ini proyek nasional, harus dilakukan percepatan. Mudah-mudahan harapan kita berjalan lancar,” kata Muhammad Anwar.
Anwar menambahkan, pembangunan sodetan itu akan dibangun di Jalan IPN Kebon Nanas RT 009 RW 06, Kelurahan Cipinang Besar Selatan.
Dia mengatakan, sodetan tersebut sebagai upaya penanganan banjir ataupun genangan dengan menyodet atau membuat terusan dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT).