Tito Karnavian: Suatu Saat Saya Ingin Mendagri dari Wanita

Tito menyebut emansipasi wanita di Indonesia cukup tinggi

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berharap suatu saat nanti Kementerian Dalam Negeri dipimpin oleh seorang wanita. 

Tito tidak ingin peringatan hari ibu setiap 22 Desember hanya menjadi ritual semata. Menurut dia, Kemendagri harus berperan nyata.

"Suatu saat saya ingin Mendagri juga dari wanita," ujar Tito usai menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-20 di Gedung Kemendagri Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (23/12).

1. Sejarah mencatat Megawati sebagai presiden wanita pertama di Republik Indonesia dan Ketua DPR wanita pertama Republik Indonesia, Puan Maharani

Tito Karnavian: Suatu Saat Saya Ingin Mendagri dari WanitaKetua DPR RI Puan Maharani (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Tito mengatakan, emansipasi wanita di Indonesia cukup maju dalam hal posisi dan jabatan. Bahkan, beberapa pos di Kementerian saat ini banyak diisi oleh wanita.

Di dalam sejarah perjalanan bangsa telah mencatat adanya presiden wanita pertama di Republik Indonesia, yaitu Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR wanita pertama Republik Indonesia, Puan Maharani. Tito berharap itu terjadi juga di Kementerian Dalam Negeri.

"Sekjen Kemendagri dulu juga pernah wanita (sekarang Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Ibu Siti Nurbaya," kata Tito.

Baca Juga: Pesan Megawati pada Hari Ibu: Perempuan Jangan Takut Terjun ke Politik

2. Gubernur, bupati hingga wali kota wanita menunjukkan tingginya emansipasi di Indonesia

Tito Karnavian: Suatu Saat Saya Ingin Mendagri dari WanitaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Saat ini, kata Tito, telah banyak juga gubernur wanita seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

"Wakil gubernur juga ada wanita, bupati juga banyak sekali wanita," ujarnya.

Oleh karena itu, Indonesia termasuk negara yang hebat dalam emansipasi wanita menurut pandangan Tito.

"Mungkin kalau tidak ada 22 Desember itu, termasuk juga jasa dari ibu Kartini, yang diperingati tanggal 21 April, mungkin emansipasi wanita Indonesia tidak seperti sekarang ini," kata dia.

3. Megawati minta perempuan jangan takut terjun ke politik

Tito Karnavian: Suatu Saat Saya Ingin Mendagri dari WanitaANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan konstitusi di Indonesia sekarang ini tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan.

Megawati menyebutkan sekarang sudah saatnya kaum perempuan menyamakan perannya dengan kaum laki-laki. Termasuk di dunia politik sekali pun.

"Para perempuan jangan takut masuk ke dunia politik,” ujar ketua umum PDI Perjuangan itu saat menghadiri acara peringatan Hari Ibu, Jakarta, Minggu (22/12).

Megawati mencontohkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang beberapa kali menduduki jabatan penting di dalam maupun luar negeri. Tak hanya itu, ketua DPR saat ini juga dipimpin perempuan, Puan Maharani--yang tak lain anak Megawati, setelah 22 kali dipimpin kaum laki-laki.

"Saya juga pernah menduduki jabatan presiden kelima dan wakil presiden Republik Indonesia. Semua capaian itu bukan untuk pamer, melainkan agar bisa menjadi inspirasi bagi kaum perempuan lainnya. Semua capaian itu kita lakukan dengan perjuangan,” kata dia.

Baca Juga: Menteri PPPA: Hari Ibu Bukanlah Sekadar Mothers Day

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya