Wapres Yakin Panglima TNI Baru Bisa Hadapi Tantangan Tahun Politik

KSAL Yudo Margono dinilai memiliki pengalaman yang cukup

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memiliki pengalaman yang cukup untuk melaksanakan tugas sebagai Panglima TNI. Di samping itu, pemilihan calon Panglima TNI pengganti Andika Perkasa juga berdasarkan rotasi matra.

"Beliau punya pengalaman dan juga termasuk senior dan memang sesuai dengan giliran setelah sebelumnya Panglima TNI dari (matra) Angkatan Udara, kemudian juga Angkatan Darat, saya kira memang sudah saatnya giliran dari Angkatan Laut itu sudah sesuai," kata Wapres Ma'ruf di Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip dari ANTARA, Sabtu (3/12/2022).

 

1. Wapres yakin Panglima TNI yang baru bisa menjalankan tugasnya di tahun politik

Wapres Yakin Panglima TNI Baru Bisa Hadapi Tantangan Tahun PolitikKepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (2/12/2022). Laksamana TNI Yudo Margono merupakan calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Ma'ruf meyakini Yudo Margono dapat melaksanakan tugas sebagai Panglima TNI pada tahun-tahun politik dengan baik.

"Saya tahu beliau terakhir sebagai KSAL dan sebelumnya juga sebagai Panglima Komando Armada Barat, saya yakin bahwa beliau bisa menanggulangi hal-hal yang terjadi pada tahun politik," kata Ma'ruf.

"Saya yakin dari apa yang saya ketahui bahwa beliau mampu mengatasi berbagai masalah," imbuhnya.

Baca Juga: Yudo Bocorkan Calon KSAL, Ini 9 Jenderal Bintang 3 TNI AL

2. DPR gelar rapat paripurna untuk mengesahkan Yudo sebagai Panglima TNI baru pekan depan

Wapres Yakin Panglima TNI Baru Bisa Hadapi Tantangan Tahun PolitikKepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan sambutan saat upacara peringatan HUT ke-76 Korps Marinir di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta, Senin (15/11/2021). (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Komisi I DPR RI pada Jumat (2/12/2022) telah menyetujui pemberhentian dengan hormat Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI karena memasuki masa pensiun. DPR sekaligus menyetujui Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI baru.

Anggota Komisi I DPR, Dave Laksono, mengatakan hasil uji kepatutan dan kelayakan Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI telah diserahkan ke pimpinan parlemen, kemarin. Hasilnya, Laksamana Yudo dinyatakan lolos sebagai calon Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Selanjutnya, DPR akan menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan penunjukkan Yudo sebagai Panglima TNI baru. 

"Hasil (uji kepatutan dan kelayakan) langsung diserahkan pada Jumat dan paripurna kemungkinan Selasa pekan depan," ungkap Dave di depan rumah dinas KSAL di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, semalam. 

Dave termasuk salah satu dari sejumlah anggota Komisi I DPR yang ikut melakukan verifikasi faktual ke kediaman dinas Yudo. Proses itu masuk dalam tahapan uji kepatutan dan kelayakan untuk menjadi Panglima TNI. 

Namun, yang dikunjungi bukan rumah pribadi. Lantaran, kediaman pribadi Yudo berada di Surabaya, Jawa Timur. Sementara, kediaman di Menteng adalah rumah dinas. 

Menurut Dave, keluarga adalah salah satu faktor pendukung agar Yudo dapat mewujudkan visi dan misi Panglima TNI dalam durasi masa kerja yang pendek yakni satu tahun.

"Pak Yudo memiliki support system dari keluarga yang bagus, mengingat masa jabatan Beliau itu kurang lebih satu tahun dan Beliau dituntut untuk bekerja keras," kata politikus Partai Golkar tersebut. 

3. Profil singkat Yudo Margono

Wapres Yakin Panglima TNI Baru Bisa Hadapi Tantangan Tahun PolitikKepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono mengaku kesal dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) (ANTARA FOTO/Indrayadi)

Yudo Margono yang lahir di Madiun, Jawa Timur pada 1965 itu merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Ke-33 pada tahun 1988.

Setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut, Yudo mengawali kariernya di kapal perang dengan menjadi Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988), Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364.

Kariernya kemudian naik dengan menjabat sebagai Komandan KRI Pandrong 801, Komandan KRI Sutanto 877, Komandan KRI Ahmad Yani 351, Komandan Lanal Tual (2004—2008), Komandan Lanal Sorong (2008—2010).

Selanjutnya pada tahun 2010, Yudo Margono dipercaya sebagai Komandan Satkat Koarmatim. Ia kemudian ditunjuk menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada periode 2017—2018.

Tak lama kemudian, Yudo dipercaya untuk mengemban sebagai Panglima Komando Armada I (Pangkoarmabar sebelumnya) yang menduduki wilayah laut Indonesia bagian barat pada periode 2018—2019.

Saat itu timnya menemukan kotak hitam Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada tahun 2018.

Atas kinerjanya, Yudo ditunjuk sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, yaitu komando utama operasi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia periode 2019—2020 dengan pangkat bintang tiga atau laksamana madya.

Saat menjabat, Yudo mampu meredam ketegangan di wilayah Natuna, Kepulauan Riau karena adanya pelanggaran oleh kapal nelayan Tiongkok pada tahun 2020.

Yudo juga aktif saat penanganan awal pandemi COVID-19, yaitu pada bulan Maret 2020 saat memulangkan warga negara Indonesia (WNI) dari Tiongkok ke Tanah Air dan pembangunan rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 di Pulau Galang dan Wisma Atlet.

Dengan prestasinya tersebut, Yudo dipercaya untuk mengemban tugas sebagai KSAL menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji yang memasuki masa pensiun pada tahun 2020.

Baca Juga: DPR Sahkan Laksamana Yudo Jadi Panglima TNI Selasa Pekan Depan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya