Waspada, Jakarta Berpotensi Hujan Disertai Petir 3 Hari ke Depan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi hujan disertai petir atau kilat dan angin kencang yang diperkirakan terjadi dalam kurun waktu tiga hari ke depan.
"Peringatan dini cuaca tiga hari ke depan, durasi tanggal 2-4 Januari 2021, berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah DKI Jakarta," tulis peringatan dini BPBD DKI Jakarta dalam akun Twitter resminya, yang mengacu informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sabtu (2/1/2021).
1. Ini penyebab cuaca ekstrem di Jakarta
Dalam unggahan tersebut, BPBD DKI menjelaskan penyebab cuaca ekstrem di Jakarta karena sirkulasi siklonik terpantau di Selat Karimata yang membentuk konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah ke Kalimantan Utara.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Siapkan Hotel untuk Pengungsi Jika Terjadi Banjir
2. Camat dan lurah di daerah rawan banjir atau longsor diminta antisipasi potensi bencana
Editor’s picks
BPBD DKI juga mengimbau kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, para camat dan lurah di daerah rawan banjir atau longsor agar mengantisipasi potensi cuaca tersebut.
Imbauan juga ditujukan untuk Pekerja Penyedia Sarana Prasana Umum (PPSU) dan Satgas Banjir/Petugas Kebersihan Luar Gedung (PKLG) Dinas SDA kecamatan.
"Hubungi 112 apabila membutuhkan bantuan," keterangan dalam unggahan BPBD tersebut.
Dalam informasi peringatan dini tersebut, juga juga mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan.
3. Aceh hingga Sulawesi Tenggara juga berpotensi dilanda hujan
Sementara, daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terjadi memanjang di Aceh, di Pesisir Barat Sumatra Barat hingga Lampung, di Pesisir Selatan Jawa Barat, NTB, dari Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tenggara.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Baca Juga: BMKG: Waspadai Gempa Berpotensi Tsunami pada 2021