Pulihkan Perekonomian, 3 Negara ASEAN Bersatu Hadapi Dampak Pandemik 

Kolaborasi strategis antar negara tetangga

Jakarta, IDN Times – Tiga negara ASEAN yang tergabung dalam IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) menyatakan komitmennya untuk bersatu menghadapi dampak pandemik Covid-19. Komitmen ini akan diwujudkan dalam bentuk pemulihan ekonomi dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Plt. Sekjen Kemnaker, Budi Hartawan, menyatakan bahwa pemulihan ekonomi di kawasan Indonesia, Malaysia, dan Thailand, membutuhkan komitmen dan kerja sama.

“Dibutuhkan kolaborasi strategis antar negara tetangga, khususnya dalam kerangka kerja sama IMT-GT yang berfokus pada pemulihan ekonomi sub regional di wilayah perbatasan Indonesia, Malaysia, dan Thailand,” kata Plt. Sekjen Kemnaker, Budi Hartawan, dalam konferensi tentang ‘Managing the Impact of Covid-19 on IMT-GT Working Group on Human Resources Development, Education, and Culture Cooperation’ (WGHRDEC), melalui konferensi video di Jakarta (8/7).

1. Pekerja di kawasan ASEAN kehilangan perlindungan sosial

Pulihkan Perekonomian, 3 Negara ASEAN Bersatu Hadapi Dampak Pandemik amnesty.org

Budi mengemukakan data Asian Development Bank (ADB) selama pandemik Covid-19, mengalami penurunan dari 4,7 persen di tahun 2019 menjadi 1 persen di kuartal pertama tahun 2020. Berdasarkan laporan International Labour Organization (ILO), pekerja di kawasan ASEAN mengalami penurunan atau sama sekali kehilangan pendapatan.

“Bahkan kehilangan tunjangan dan perlindungan sosial terkait pekerjaan. Kerap kali risiko tersebut lebih tinggi pada pekerja migran perempuan,” ujar Budi.

2. Pandemik Covid-19 menimbulkan tantangan baru di sektor ketenagakerjaan

Pulihkan Perekonomian, 3 Negara ASEAN Bersatu Hadapi Dampak Pandemik IDN Times/Kemnaker

Terhambatnya rantai pasok global dan penurunan hasil produksi yang diakibatkan adanya pembatasan sosial berskala besar dan adanya restriksi pada pergerakan mobilitas orang atau tenaga kerja. Hal ini menyebabkan terganggunya keberlangsungan usaha yang akan diikuti oleh turunnya pendapatan bagi pekerja dan keluarganya.

“Krisis tersebut tidak hanya berdampak pada sektor formal tetapi juga sektor Informal dan kelompok pekerja tertentu seperti pekerja muda dan pekerja lansia,” jelas Budi.

Budi menambahkan, masyarakat di wilayah perbatasan juga terdampak krisis pandemik. Perekonomian masyarakat masih sangat tergantung pada interaksi perdagangan dan mobilitas lintas negara.

3. Krisis pandemik ini membuka peluang baru di bidang ketenagakerjaan melalui IMT-GT

Pulihkan Perekonomian, 3 Negara ASEAN Bersatu Hadapi Dampak Pandemik Dok. Frutivez

Menurut Budi, saat transisi new normal ini, semua stakeholder didorong beradaptasi cepat untuk memanfaatkan peluang tersebut melalui identifikasi pekerjaan masa depan, dengan memperkuat keberadaan UMKM dari segi finansial, SDM dan pemasarannya melalui teknologi digital. Dengan mengedepankan semangat dan solidaritas sub kawasan, IMT-GT diharapkan menjadi forum kerja sama potensial untuk menjadikan kawasan IMT-GT yang terintegrasi, inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

“Khususnya memberdayakan dan menghubungkan masyarakat (people to people connectivity) dalam upaya menangani krisis pandemik ini,” pungkas Budi.

4. Pertemuan WGHRDEC menghasilkan kolaborasi ketiga negara dalam menangani dampak Covid-19 di sektor ketenagakerjaan

Pulihkan Perekonomian, 3 Negara ASEAN Bersatu Hadapi Dampak Pandemik IDN Times/Kemnaker

Sementara, Karo Kerja Sama Luar Negeri (KLN) Kemnaker, Indah Anggoro Putri, sekaligus ketua dalam pertemuan WG HRDEC, menambahkan, pertemuan ini telah menghasilkan rekomendasi kolaborasi potensial ketiga negara dalam penanganan dampak Covid-19 di sektor ketenagakerjaan.

Rekomendasi ini akan disesuaikan dengan Implementasi Blueprint IMT-GT 2017-2021. Misalnya peningkatan kapasitas pelatihan di bidang digital marketing dan penggunaan teknologi dalam mendukung sektor Ketenagakerjaan dan UMKM di wilayah perbatasan.

“Termasuk penguatan peran Pemerintah Daerah (Khususnya 10 Provinsi di Sumatera) dalam hal Peningkatan keterampilan dan pemberdayaan Ekonomi masyarakat, dengan pelibatan aktif Mitra WGHRDEC, yaitu Joint Business Council (JBC) dan University Network (UNINET),” jelas Indah.

Upaya strategis tersebut perlu diambil dalam rangka mempertahankan kelangsungan pekerjaan dan dunia usaha sehingga dapat bertahan dan bangkit kembali pascapandemik untuk berkontribusi di sektor sosial ekonomi, khususnya di wilayah perbatasan.

Topik:

  • Ester Ajeng

Berita Terkini Lainnya