Alumni Polbangtan Bogor Kementan Kembangkan Jamu Herbal untuk Ternak

Upaya tersebut didukung Konstratani

Bogor, IDN Times – Kementerian Pertanian sangat mendukung generasi milenial di sektor pertanian. Sebab, mereka diharapkan bisa memberikan inovasi untuk memajukan pertanian. Hal itu seperti pengembangan jamu herbal racikan untuk meningkatkan nafsu makan hewan ternak. Alumni Polbangtan Bogor mengembangkan usaha tersebut.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan masa depan pertanian akan cerah dengan hadirnya banyak petani milenial.

“Semakin banyak anak muda yang serius, semakin banyak anak muda yang terjun di sektor pertanian merupakan suatu indikasi keberhasilan pembangunan pertanian. Karena di pundak mereka masa depan pertanian berada,” tutur Mentan, Minggu (23/08).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan hal serupa, “Ibadah sosial yang konkret adalah transfer ilmu, sharing ilmu, sharing informasi, dan sharing pengalaman sehingga kita dapat meningkatkan produktivitas. Dan ingat, kita membutuhkan petani milenial untuk mendukung regenerasi. Jika tidak, dalam 5 sampai 10 tahun mendatang kita bisa kekurangan petani,” katanya.

1. Kehadiran petani milenial begitu penting

Alumni Polbangtan Bogor Kementan Kembangkan Jamu Herbal untuk TernakIDN Times/Kementan

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan)  BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, juga menilai kehadiran petani milenial sangat penting.

“Kita perlu mendorong petani milenial untuk berkecimpung di dunia pertanian. Sehingga, upaya peningkatan kualitas, kontinuitas, dan daya saing dapat terwujud,” tutur Idha.

2. Alumni Polbangtan Bogor semangat terjun ke sektor pertanian

Alumni Polbangtan Bogor Kementan Kembangkan Jamu Herbal untuk TernakIDN Times/Kementan

Semangat itu juga membuat alumni Polbangtan Bogor, Karina Erlita dan Muhammad Adhitya Putra, terjun ke sektor pertanian. Bahkan, mereka membagikan pengalaman dan informasi bersama Kostratani Tambaksari di Desa Kaso, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar ilmu yang dimiliki dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, khususnya petani/peternak. Karin dan Adhit membagikan informasi mengenai jamu herbal berbahan dasar temulawak yang dapat meningkatkan nafsu makan hewan ternak sekaligus sebagai obat cacing herbal bagi hewan ternak dan menjaga kesehatan ternak.

Pembuatan jamu herbal temulawak dimulai dari mengupas bersih temulawak sebanyak 500 gr. Kemudian menumbuk temulawak hingga halus, merebus temulawak dan air sebanyak 2 liter selama 30 menit. Sesudah itu, menambahkan cairan gula merah sebanyak 250 gr dan garam 2 sendok makan. 

Racikan ini diberikan pada hewan ternak dengan dosis 10 ml/20 kg BB hewan ternak, pemberian dilakukan dengan cara diminumkan langsung (cekok). Waktu pemberian jamu, minggu pertama diberikan setiap hari, minggu ke-2, 3, dan 4 sebanyak 2 kali/minggu.

3. Perkembangan ternak yang sakit membaik setelah diberi jamu

Alumni Polbangtan Bogor Kementan Kembangkan Jamu Herbal untuk TernakIlustrasi peternakan sapi/hewan kurban (Dok. IDN Times/Ud Sapi Barokah)

Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara praktik langsung dan pengamatan terhadap hewan ternak milik petani di Desa Kaso yang telah diberikan jamu herbal tersebut.  

“Setelah dikasih jamu herbal, perkembangan domba baik, nafsu makan meningkat, dan kebetulan sebelum diberikan jamu ada domba saya yang sedang sakit, tetapi setelah dikasih jamu temulawak sekarang sudah sembuh bahkan lebih agresif dan lahap saat makan. Sehingga penggunaan jamu ini menurut saya sangat bagus dan sudah dibuktikan terhadap hewan ternak saya,” tutur salah seorang peternak.

Hal tersebut membuat Karin dan Adhit merasa bahagia karena dapat berbagi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, khususnya peternak. Karin dan Adhit pun berterima kasih kepada Kostratani Tambaksari yang turut membantu dan mendukung usaha mereka. (NRT/VTR/CHA)

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya