BPPSDMP dan Polbangtan Yoma Ajak Petani Milenial Giat Olah Pertanian 

Hal itu demi mewujudkan kemandirian pangan

Jakarta, IDN Times - Potensi kekayaan Indonesia akan sumber pangan tak perlu diragukan lagi. Namun, untuk mempertahankan keberlangsungan potensi tersebut hingga menjadikan kemandirian pangan tentunya perlu dilakukan beberapa upaya dan langkah nyata dengan tanpa mengabaikan karakteristik dan potensi dari masing-masing daerah di Indonesia. Pangan yang cukup dan berkualitas merupakan prasyarat bagi perkembangan organik fisik manusia, juga berpengaruh pada perkembangan intelegensi secara optimal sesuai potensi generiknya.

Generasi yang mempunyai kondisi fisik yang tangguh dan intelegensia yang tinggi, sangat diperlukan untuk melaksanakan pembangunan dalam era persaingan yang sangat ketat. Generasi demikian memerlukan masukan nutrisi makro dan mikro yang cukup dalam proses pembentukan fisik maupun rohaninya. 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam setiap kesempatan bahwa penyediaan pangan sehat bergizi seimbang dan mudah didapatkan menjadi sebuah tantangan pembangunan pertanian terutama selama masa pendemik Covid-19. Setiap elemen pelaku pertanian, mulai petani senior maupun petani milenial diminta menggencarkan produksi potensi lokal di semua lahan yang bisa ditanami bahan. Penambahan nilai dari produk pertanian pun harus dilakukan dengan mengolahnya, mengemasnya dan memasarkan melalui berbagai jejaring tak terkecuali online. Mentan pun mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh petani milenial. 

"Ini adalah terobosan baru yang dapat mengubah paradigma pertanian menjadi lebih baik dan menjanjikan khususnya bagi para milenial," tutur Mentan.

1. BPPSDMP menggelar Webinar Temu Usaha untuk menggalakkan potensi pangan lokal

BPPSDMP dan Polbangtan Yoma Ajak Petani Milenial Giat Olah Pertanian ekrut.com

Kepala Badan Penyuluhan Pertanian, Dedy Nuryamsi mengatakan bahwa Indonesia ialah negara agraris dan negara berpotensi pertanian. Tanah negara ini subuh, mudah ditanami apa pun. Dedy juga menuturkan diversifikasi pangan lokal perlu, umumnya potensi produk lokal ini diolah dari bahan baku lokal, teknologi lokal, dan pengetahuan lokal yang tak lepas dari budaya lokal setempat.

Dedi juga menambahkan, agroekosistem Indonesia sangat mendukung bagi pengembangan komoditas lokasi sebagai sumber pangan alternatif maupun pangan utama. Potensi lokal mudah dibudidayakan dengan kekhasan ragam pangan lokal di tiap daerah Indonesia. 

Sebagai upaya menggalakkan potensi pangan lokal di kalangan petani milenial,  BPPSDMP Bersama Polbangtan Yoma melalui Webinar Temu Usaha pada Minggu (5/7). Narasumber yang hadir dalam webinar tersebut, yakni Sandy Octa Susila dan Pri Menix Dey. Keduanya memberikan pencerahan kepada para peserta PWMP Polbangtan Yoma untuk giat mengolah produk pertanian potensi lokal sehingga mempunyai nilai tambah dan belajar bagaimana melakukan pemasaran modern yang mampu menjangkau konsumen sejauh mungkin. 

Dalam Webinar ini, Sandi berbagi pengalaman kesuksesannya mengelola pangan lokal, yaitu produk sayuran khas Cianjur. Tak lupa ia pun berbagi kiat dan pengalaman untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemik yang belum usai.

"Pandemik menghantam produk pertanian, termasuk bisnis pertanian. Tetapi kaum muda pertanian, yaitu petani milenial jangan gentar menghadapi pandemik,. Kita harus kreatif dalam berinovasi, tetap berproduksi dan tingkatkan pemasaran dengan digital marketing. Teknologi harus menyentuh bisnis pertanian kita. E-commerce mampu menarik pelanggan lebih tinggi dibanding model pemasaran biasa. 5000-8000 member di Jakarta ingin digitalisasi para pedagang pertanian," tutur Sandi.

2. Prospek pertanian sangat bagus jika dikemas dengan inovasi teknologi modern dan pemasaran secara digital

BPPSDMP dan Polbangtan Yoma Ajak Petani Milenial Giat Olah Pertanian IDN Times/Bagus F

Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian itu pun menyampaikan bahwa pertanian mempunyai prospek yang sangat bagus, manakala dikemas dengan inovasi teknologi modern dan pemasaran secara digital. Saat ini, Sandi menyiapkan 141 jenis produk pertanian untuk dijual secara langsung ke masyarakat. Pemasaran produk tersebut bekerja sama dengan sejumlah petani milenial lainnya. 

Sandi merupakan pemilik perusahaan Mitra Tani Parahyangan, pemasok pangan ke 25 hotel di Area Puncak Bogor dan Jakarta. Sandi juga mengembangkan konsep agrowisata melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Mitra Tani Parahyangan. Bupati Cianjur melalui Kepala Dinas Pertanian mengamanahkan Sandi untuk menjabat sebagai Direktur Utama Pengelola Sub Terminal Agribisnis (STYA) Cigombong, Cianjur. Ia pun giat menggerakkan Outlet One Stop Shopping (OOSS) atau pembelanjaaan satu pintu produk pertanian.

Saat ini, Sandi membina 385 petani dengan 141 produk pertanian. Berbagai prestasi sudah dicetak oleh Sandi, salah satunya adalah penghargaan dalam ajang Kick Andy Heroes 2020. Menurut Sandi, Bisnis pertanian tidak mungkin mati, karena bisnis pertanian yang mengurus kepentingan perut orang banyak. Indonesia ke depan akan menjadi lumbung pangan dunia. Gebrakan petani milenial dengan bisnis pertanian orientasi ekspor ke berbagai negara diharapkan segera terwujud.

Sandi pun mengapresiasi program-program yang dikeluarkan Kementan dalam upaya regenerasi petani. Seperti program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS)  yang merupakan kerja sama Kementan dengan IFAD. Melalui program YESS, ia berharap akan banyak petani milenial di Indonesia yang cakap berbisnis pertanian dengan jariangan pemasaran yang cukup luas dan target menjangkau ekspor ke berbagai negara. 

Hal itu seperti yang selalu diungkapkan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian selaku Direktur program YESS bahwa program ini merupakan upaya peningkatan kapasitas pemuda, pengembangan wirausahawan muda pertanian, dan memfasilitasi akses permodalan di pedesaan dengan target penumbuhan pengusaha pertanian milenial selama lima tahun mulai dari 2020 hingga 2024 mencapai 2.500.000 di seluruh subsektor pertanian.

3. Hal positif bagi pertanian dan peternakan bisa diambil dari pandemik Covid-19

BPPSDMP dan Polbangtan Yoma Ajak Petani Milenial Giat Olah Pertanian Pexels/Artem Beliaikin

Selain Sandi, Pri Maniex Day menularkan ilmunya sebagai pengusaha muda pertanian muda sukses. Menix merintis bisnis di bidang peternakan dengan brand iCowindonesia mulai 2016. Icow memberdayakan peternak-peternak lokal. Menix berhasil melebarkan usahanya dengan mendistribusikan ternak sapi, kerbau, kambing, domba untuk jasa Qurban, dan Aqiqah. 

iCowindonesia menjadi penyedia jasa, memberikan solusi atas kesulitan mendapatkan sewa lahan dan  kandang “hotel iCow” untuk kaum perkotaan yang bersedia beternak dan memenuhi kebutuhan peternak di luar ibu kota. Icow juga menyediakan pakan ternak, rendang daging hasil olahan ternak, penjualan susu murni, wisata agroedutourism dan pelatihan usaha pertanian dan peternakan

Menurut Menix, dari pandemik Covid-19 sebenarnya bisa diambil hal yang positif bagi pertanian dan peternakan. Jadikan momentum lompatan besar untuk menjadi pebisnis pertanian dan peternakan berhasil. Ciptakan produk pangan antivirus, seperti sereh wangi, madu, dan produk pangan lain yang sangat potensial diolah menjadi pangan bergizi, pangan yang dapat menambah imunitas tubuh melawan Covid-19. 

“Upayakan produk pemasaran masuk dalam digital. Bantu petani di sektor hulu dan perbaiki packaging produk petani supaya dapat bersaing dan masuk dalam pemasaran yang disukai konsumen. Menix berpesan, terus maju, bangkit, anak muda jadi pemamng, kita harus bisa membuat momentum Covid-19 menjadikan kita lebih bisa berinovasi,” tutur Menik. (VTR-Pusdiktan)

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya