Gerakkan Petani Milenial Terapkan Teknologi 4.0 di Masa Pandemik 

Akses distribusi produk pertanian jadi lebih cepat

Jakarta, IDN Times – Petani milenial menjadi andalan menuju pertanian 4.0 yang maju, mandiri, dan modern. Inovasi teknologi 4.0 di masa pandemik COVID-19 semakin terasa sangat penting dilakukan, yang awalnya tidak banyak dilihat, namun kini dilakukan dan semakin dipercepat. 

“Alhamdulilah petani milenial kita sudah terjun langsung manfaatkan ini dari hulu hingga hilir. Contohnya Nudira Fresh yang memanfaatkan smart greenhouse dan beragam Internet Of Things (IOT), kemudian ada TaniHub yang mendekatkan produsen ke konsumen,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, saat ‘Webinar: Gaung Pertanian 4.0 Bersama Petani Milenial’, Rabu (1/7).

1. Memanfaatkan teknologi pertanian dan mengembangkannya secara mandiri

Gerakkan Petani Milenial Terapkan Teknologi 4.0 di Masa Pandemik IDN Times/Kementan

Teknologi dan inovasi teknologi harus digunakan dalam dunia pertanian agar menjadi maju, mandiri, dan modern. Mulai dari memanfaatkan bioscience untuk menghasilkan varietas potensi tinggi, hingga memanfaatkan alsintan untuk mempercepat proses produksi. 

Pernyataan Kepala BPPSDMP diapresiasi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, yang menaruh perhatian penting pada pertanian sejak menjadi Bupati Purwakarta.

“Dunia pertanian menjadi alas pembangunan suatu negara, sehingga teknologi termasuk pengelolaan bidang pertanian. Bicara pertanian, bicara juga tentang ketahanan ekonomi yang tidak memiliki ketergantungan dengan pihak lain. Apalagi jika dikembangkan secara mandiri,” tutur Dedi.

Namun, Dedi sendiri meminta penguatan pertanian secara manual juga harus tetap dilakukan. 

“Ketika digital mengalami problem pengembangan, ketika listrik mati dan lain-lain kembali ke manual. Ini yang harus tetap dilakukan,” sarannya.

2. Penggunaan smart farming dengan sistem IOT telah dilakukan petani milenial

Gerakkan Petani Milenial Terapkan Teknologi 4.0 di Masa Pandemik IDN Times/Kementan

Sementara itu, Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dudi Iskandar, menuturkan penerapan teknologi 4.0 di sektor pertanian sudah tidak bisa dihindari.

“Produk pertanian bisa lebih cepat diakses oleh semua pihak, apalagi diprediksi kebutuhan pangan dunia akan semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Salah satunya dengan penggunaan smart farming menggunakan sistem Internet of Things (IOT). Dudi mengaku para petani milenial sudah banyak yang merintis ke arah itu. Selama ini, BPPT terkoneksi dengan petani milenial dan start-up pertanian melalui Balai Inkubator Teknologi,” jelas Dudi.

Dudi mencontohkan salah satu penerapan inovasi teknologi pertanian yang sudah digunakan selama pandemik COVID-19, mulai dari produksi aneka makanan minuman terkait kesehatan hingga imunitas tubuh. 

“Mereka create komposisi (ingredient), pengemasan (packaging), promosi (promotion), sampai pengiriman (delivery system),” beber Dudi.

3. Penerapan teknologi 4.0 sektor pertanian berjalan dari hulu hingga hilir

Gerakkan Petani Milenial Terapkan Teknologi 4.0 di Masa Pandemik IDN Times/Kementan

Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), BPPSDMP, Kementan menyatukan visi dalam Millenial Agriculture Forum (MAF) seri ke-4 yang digelar Rabu (1/7) dengan mempertemukan berbagai narasumber yang merupakan praktisi maupun pemain teknologi 4.0 di sektor pertanian, mulai dari hulu hingga hilir.

Seperti PT Nudira Farm yang handal menggunakan teknologi IOT Smart Farming di Greenhouse untuk aneka tanaman hortikultura, kemudian ada 8 desa yang fokus pada pengembangan teknologi dan langsung menyentuh pada petani sebagai pelaku pertanian. 

Selain itu, TaniHub yang menghubungkan hulu hingga hilir di sektor pertanian. Tidak hanya itu, TaniHub juga membuka modal melalui usaha kolektif dari masyarakat (crowdfunding) untuk membiayai dan imbal hasil dari sektor pertanian.

Topik:

  • Ester Ajeng

Berita Terkini Lainnya