Ini Alasan Presiden Bilang Indonesia Tak Kalah dari Eropa dan Amerika

Hasilkan bahan baku tekstil yang lebih ramah lingkungan

Pangkalan Kerinci, IDN Times – Presiden Joko Widodo meresmikan fasilitas produksi viscose rayon terintegrasi dan terbesar di Indonesia milik Asia Pacific Rayon (APR) pada Jumat (21/02). Harapannya, pabrik yang terletak sekitar 70 km dari Pekanbaru, Provinsi Riau ini mampu mendongkrak kinerja tekstil nasional yang jadi salah satu strategi pembangunan industri 4.0 pemerintah Indonesia.

Acara peresmian ini turut dihadiri oleh Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian, Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan, H. Syamsuar selaku Gubernur Provinsi Riau, Founder dan Chairman RGE Sukanto Tanoto, Direktur RGE Anderson Tanoto serta jajaran manajemen Royal Golden Eagle (RGE) Group. 

Pasti kamu penasaran apa itu viscose rayon dan seberapa besar manfaatnya, ya ‘kan? Yuk cek selengkapnya!

1. Mengenal viscose rayon

Ini Alasan Presiden Bilang Indonesia Tak Kalah dari Eropa dan AmerikaDirektur Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto memberikan sambutan dalam peresmian pabrik Asia Pacific Rayon, unit usaha RGE Group (IDN Times/Karsa Adiguna)

Viscose rayon adalah serat kain yang terbuat dari hasil olahan kayu pohon akasia dan eukaliptus. Serat kain ini punya beragam kelebihan dibanding jenis kain lainnya, yaitu lebih nyaman, sejuk, ringan, dan dapat menyerap warna dengan lebih baik. Nah, karena terbuat dari olahan kayu, serat viscose rayon memiliki sifat mudah terurai. Sumbernya juga terbarukan lho, jadi lebih ramah untuk lingkungan.

2. Kelebihan viscose rayon untuk industri tekstil dalam negeri

Ini Alasan Presiden Bilang Indonesia Tak Kalah dari Eropa dan AmerikaPresiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Chairman RGE Sukanto Tanoto melihat hasil kain yang dibuat dari serat rayon APR (Dok. BPMI)

Tahu nggak sih, bahan baku untuk industri tekstil Indonesia itu masih banyak yang impor lho. Untuk mengatasi ketergantungan impor ini, kita perlu memproduksi bahan baku yang sepenuhnya berasal dari tanah, air, dan matahari Indonesia. Inilah yang jadi kelebihan viscose rayon produksi APR. 

Dengan kemampuan produksi hingga 240.000 ton per tahun, fasilitas produksi serat viscose rayon milik APR ini mampu memenuhi kebutuhan bahan baku industri tekstil tanah air dan mancanegara. Dengan demikian, serat viscose rayon dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku sekaligus menghasilkan devisa bagi negara.

3. Mengenal Asia Pacific Rayon (APR)

Ini Alasan Presiden Bilang Indonesia Tak Kalah dari Eropa dan AmerikaPresiden Joko Widodo tengah meninjau pabrik APR di kompleks PT RAPP, bersama Direktur RGE Anderson Tanoto, Chairman RGE Sukanto Tanoto, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Dok. BPMI)

APR adalah unit usaha dari Royal Golden Eagle Group (RGE). APR fokus memproduksi bahan baku tekstil viscose rayon dari dissolving pulp yang dipasok oleh Grup Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL), sister company dari APR. APR adalah produsen viscose rayon pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi STeP yang diakui secara internasional dari OEKO-TEX®, organisasi sertifikasi independen yang berbasis di Swiss, untuk pembuatan serat viscose staple yang bertanggung jawab. 

4. Kebanggan Presiden Joko Widodo

Ini Alasan Presiden Bilang Indonesia Tak Kalah dari Eropa dan AmerikaPresiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam peresmian pabrik APR. Presiden kagum dengan teknologi yang diciptakan dalam produksi pulp, kertas, dan rayon di kompleks RGE yang tak kalah dengan Eropa dan Amerika (IDN Times/Karsa Adiguna)

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa bangganya terhadap APR yang mampu membuktikan bahwa Indonesia, khususnya Riau, nggak kalah dengan negara-negara maju. Kini Indonesia punya alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk bahan baku tekstil, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap katun yang masih impor. 

“Ini sebuah teknologi yang juga perlu diberikan apresiasi. Jangan berpikir yang namanya teknologi itu hanya ada di Eropa, hanya di Jerman, (di negara-negara) Skandinavia. Di Indonesia pun ada dan itu di Kabupaten Pelalawan, bukan di Jakarta, bukan di Jawa tapi di Pelalawan, Riau,” ungkap Presiden Joko Widodo yang disambut tepuk tangan meriah.

5. Prosesi peresmian dan pelepasan ribuan ton serat viscose rayon oleh Presiden Joko Widodo

Ini Alasan Presiden Bilang Indonesia Tak Kalah dari Eropa dan AmerikaPresiden Joko Widodo melepas kontainer ekspor ke Turki dan pengiriman ke pasar Jawa Tengah bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur Riau Syamsuar, Chairman RGE Sukanto Tanoto, dan Direktur RGE Anderson Tanoto (IDN Times/Karsa Adiguna)

Peresmian fasilitas produksi serat viscose rayon ditandai dengan penandatangan prasasti pabrik serta pelepasan kontainer berisi ribuan ton serat viscose rayon oleh Presiden Joko Widodo. Serat rayon ini kemudian akan diekspor ke Turki sebesar 10.190 ton serta dikirim ke Jawa Tengah sebanyak 12.000 ton.

Selain Turki, serat viscose rayon hasil produksi APR juga diekspor ke negara-negara lain, mulai dari Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Brasil, hingga ke beberapa negara di Eropa. Selain untuk pasar internasional, tentu saja produk-produk APR juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri agar industri garmen tanah air nggak kalah dengan Vietnam, sesuai mandat Presiden Joko Widodo.

"Jangan sampai industri garmen kita kalah dengan Vietnam, kita sudah punya bahan baku (viscose rayon) sendiri sekarang, di sini (APR). Negara yang cepat akan mengalahkan yang lambat dan kita ingin menjadi negara yang cepat," tegas Presiden Joko Widodo.

6. APR dan komitmen berkelanjutan

Ini Alasan Presiden Bilang Indonesia Tak Kalah dari Eropa dan AmerikaPresiden Jokowi menyempatkan diri mengunjungi kompleks pembibitan (nursery) milik APRIL Group, sister company dari APR yang dapat memproduksi 300 juta bibit pohon per tahun (Dok. BPMI)

Sejalan dengan agenda PBB soal pembangunan yang berkelanjutan, APR menjalankan usahanya dengan tetap memperhatikan aspek sustainability. Salah satu komitmennya yakni menggunakan bahan baku yang terbarukan, mudah terurai, terlacak, dan dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Nah, bahan baku ini dipasok oleh sister company APR, yaitu APRIL Group. Lewat unit operasi PT Riau Andalan Pulp and Paper, APRIL memiliki fasilitas nursery untuk pembibitan pohon-pohon eukaliptus dan akasia yang akan ditanam di kawasan hutan tanaman industri dan hutan tanaman rakyat. Nggak tanggung-tanggung, fasilitas ini mampu menghasilkan hingga 300 juta bibit! Grup APRIL sendiri sudah mengantongi sertifikasi nasional dan internasional lho. Jadi, bahan bakunya dipastikan bersifat sustainable.

"Saya tanya, di mana di dunia yang memiliki persemaian sebesar yang ada di sini, di Kabupaten Pelalawan? Saya kaget terus terang dengan jumlah yang begitu besar," kata Presiden Joko Widodo.

Nah, setelah tahu potensi yang dimiliki serat viscose rayon, menurutmu apakah Indonesia siap jadi pemimpin industri tekstil ramah lingkungan? Share jawabanmu di kolom komentar yuk!

Topik:

  • Karsa Adiguna

Berita Terkini Lainnya