Kementan Gandeng Polbangtan Malang Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu

Sistem pertanian terpadu memiliki berbagai keuntungan

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa sivitas akademika tidak boleh berhenti berkreasi dan menciptakan berbagai inovasi terkait produktivitas pangan dalam kondisi pandemik COVID-19.

Salah satunya ialah menciptakan model kerja penyuluhan pertanian berupa sistem pertanian terpadu (integrated farming system). Yang dimaksud sistem pertanian terpadu ialah satu sistem yang menggunakan ulang dan mendaur ulang, menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra, serta menciptakan suatu ekosistem yang meniru cara alam bekerja. 

Sistem pertanian terpadu juga termasuk satu praktik budi daya aneka tanaman/aneka kultur yang beragam dengan "micro output" dari satu budi daya menjadi input kultur lainnya sehingga meningkatkan kesuburan tanah dengan tindakan alami menyeimbangkan semua unsur hara organik. Pada akhirnya membuka jalan untuk pertanian organik ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Peran penyuluh pertanian pun diperlukan melalui transfer ilmu, sharing ilmu, sharing informasi, dan sharing pengalaman sehingga mampu meningkatkan produktivitas, informasi, bahkan pengalaman para petani yang bisa menambah atau mengubah pengetahuan, keterampilan, dan sikap (PKS) mereka.

1. Petani dapat memperoleh berbagai keuntungan melalui sistem pertanian terpadu

Kementan Gandeng Polbangtan Malang Kembangkan Sistem Pertanian Terpaduvideoblocks.com

Pertanian terintegrasi tersebut merupakan keseluruhan manajemen pertanian untuk pertanian yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan produksi hewan ternak dan tanaman. 

Keunggulan yang diperoleh yaitu petani dapat memiliki berbagai sumber penghasilan. Melalui sistem pertanian terpadu, petani dapat memperoleh sumber penghasilan dari menanam tanaman pangan, hortikultura, dan beternak kambing/sapi. 

Kotoran dari hewan ternak tersebut dapat digunakan untuk pupuk tanaman yang ditanam sehingga menghasilkan sistem zero waste. Kemudian hasil ternak dapat dikonsumsi atau dijual sehingga memperoleh penghasilan tambahan. 

Dengan menggunakan model tersebut diharapkan pula produktivitas pangan secara continue selalu berproduksi, dibantu penyuluh pertanian yang berperan sebagai mantri tani bagi para petani. Adapun beberapa dosen dari Politeknik Pembangunan Pertanian Malang turut berperan dalam penelitian itu, yakni Andi Warnaen, Nurlaili, dan Yastuti.

2. Indonesia harus mandiri pangan

Kementan Gandeng Polbangtan Malang Kembangkan Sistem Pertanian TerpaduIDN Times/Kementan

Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mendukung petani agar tetap semangat menjadi pahlawan pangan dengan berkontribusi menghadirkan negara yang kuat dan mempersiapkan makan rakyat. 

"Indonesia sebagai negara tropis setiap saat bisa tanam, setahun 12 bulan dapat ditanami. Cahaya matahari berlimpah. Wajib hukumnya untuk lakukan tanam, tanam, tanam, jangan biarkan sejengkal lahan pun untuk tidak ditanam! Utamanya komoditas pangan lokal, harus mandiri pangan," tegasnya.

3. Peningkatan ketersediaan pangan merupakan program utama Kementan

Kementan Gandeng Polbangtan Malang Kembangkan Sistem Pertanian TerpaduIDN Times/Kementan

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu menjelaskan bahwa program utama Kementan ialah peningkatan ketersediaan pangan di era kenormalan baru berupa padi, gula, daging sapi, dan bawang putih. 

Selain itu, diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal, penguatan cadangan beras pemerintah dan pangan lainnya, sistem logistik pangan, dan yang terakhir ialah pengembangan pertanian modern melalui smart farming, screen house, food estate, serta pengembangan korporasi petani. (VTR - Pusdiktan)

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya