Diskusi Bersama UT, Kementan Bahas Pola Pembelajaran Jarak Jauh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pembelajaran atau perkuliahan secara daring dinilai sebagai tantangan baru di dalam era revolusi industri 4.0, apalagi di tengah pandemik Covid-19 seperti saat ini. Berkaitan dengan itu, Menteri Pertanian mengatakan kegiatan pembelajaran tetap harus berjalan walau pandemik membatasi ruang dan gerak.
Kesiapan dan tantangan dalam pembelajaran jarak jauh sangat penting guna menghidupkan kembali semangat Tridharma perguruan tinggi di masa pandemik ini. Berbagai macam persoalan mengenai perubahan metode tatap muka di kelas menjadi termediasi via layar laptop atau komputer, membutuhkan adaptasi dan perubahan yang harus dievaluasi. Terutama dari sisi penyiapan materi dan interaksi dalam ruang digital. Persoalan pemerataan akses informasi juga menjadi perhatian tersendiri bagi perguruan tinggi terkait. Hal itu berguna agar tidak adanya kesenjangan sosial di antara mahasiswa.
Untuk menggali informasi secara lebih mendalam terkait dengan pola pembelajaran jarak jauh yang telah lama diterapkan Universitas Terbuka (UT) sebagai pioner dalam pembelajaran daring, maka Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan sharing meeting pola pembelajaran jarak jauh secara online dengan narasumber dari Universitas Terbuka, Kamis (1/11).
1. Dosen berperan krusial pada pembelajaran jarak jauh
Kegiatan yang dihadiri civitas akademik Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) dibuka langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono.
Dalam arahannya, Momon menegaskan bahwa dosen sebagai pendidik memiliki peran yang krusial pada penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh terutama dalam mengembangkan konten pembelajaran.
"Dosen harus sadar bahwa tujuan dari pembelajaran jarak jauh adalah untuk menggantikan pengalaman belajar tatap muka di kelas. Oleh karena itu, hendaknya para dosen senantiasa berusaha meningkatkan kompetensi dan prestasinya, semangat berinovasi untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi masa depannya," ujar Momon.
2. Ini empat kunci keberhasilan dari pembelajaran daring
Benny selaku narasumber dari UT membekali para civitas akademika tentang bagaimana membuat komponen-komponen pembelajaran daring yang lebih kreatif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Benni mencontohkan pembelajaran interaktif dua arah antara dosen dan mahasiswa.
Benni pun berpesan bahwa ada empat kunci keberhasilan dari pembelajaran daring yang dapat diukur dari mahasiswa, yaitu kompetensinya tercapai, motivasi mahasiswa belajar meningkat, retensi meningkat (lama teringat), dan yang paling penting adalah diaplikasikannya apa yang disampaikan dosen dalam kuliah daring tersebut.
3. Kementan akan kembali membedah komponen dalam perkuliahan daring
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi melalui Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah menegaskan perlunya penyeragaman model learning management system (LMS) oleh masing-masing Polbangtan dan PEPI dengan inovasi dosen sebagai pengisi konten pembelajaran online tersebut.
Di akhir acara, Kapusdiktan Idha Widi Arsanti berkomitmen akan mengagendakan kembali pertemuan dengan seluruh dosen Polbangtan dan PEPI dengan narasumber.
"Kami akan membedah komponen dalam perkuliahan daring. Semua kami akan lakukan untuk menjaga kualitas dan mutu pembelajaran pendidikan kami," ujar Santi.