Cetak Job Seeker dan Creator Andal, Kementan Kolaborasi dengan KIBIF 

Pendidikan vokasi yang berhasil saat alumninya diserap DUDI

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang maju, mandiri, dan modern melalui pendidikan vokasi. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa pendidikan vokasi dilaksanakan untuk menghasilkan sarjana terapan kualifikasi job seeker dan job creator. Untuk itu, link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sangat diperlukan dalam pendidikan vokasi. 

"Ciri pendidikan vokasi yang berhasil adalah lulusannya dapat diserap oleh dunia usaha dan dunia industri. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dikawal dan dilibatkan DUDI dalam penyusunan kurikulum, proses pembelajaran, dan tahapan lainnya sehingga lulusan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja," jelas Dedi.

1. Materi pembelajaran Polbangtan harus sesuai dengan kebutuhan DUDI

Cetak Job Seeker dan Creator Andal, Kementan Kolaborasi dengan KIBIF IDN Times/Pusdik Kementan

Sesuai dengan arahan tersebut, Pusat Pendidikan Pertanian melakukan kegiatan pertemuan untuk implementasi penyelarasan kurikulum antara Polbangtan dan PT Estika Tata Tiara Tbk (KIBIF) yang dilaksanakan di Polbangtan Bogor (Kampus Cinagara) Jurusan Peternakan, Kamis (3/9). 

Direktur Polbangtan Siswoyo yang hadir membuka acara tersebut mengatakan, pertemuan ini harus lebih konkret sehingga dapat segera operasional, materi pembelajaran Polbangtan harus link and match serta sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. 

"Ada 4 mata kuliah yang terkait dengan KIBIF, yaitu Teknologi Produksi Ternak Potong, Penyembelihan Ternak, Pengolahan Limbah Ternak, Pengolahan Hasil Ternak, Nutrisi, dan Pakan Ternak," papar Siswoyo.

2. Sebanyak lima tahapan kerja sama dicapai pada pertemuan antara KIBIF dan Polbangtan Bogor

Cetak Job Seeker dan Creator Andal, Kementan Kolaborasi dengan KIBIF IDN Times/Pusdik Kementan

Pada pertemuan tersebut tercapai beberapa kesepakatan yang berupa lima tahapan kerja sama. Tahap pertama tentang pembahasan kurikulum dan materi kuliah, pembahasan model kerja sama dengan teaching factory (tefa), serta  pembahasan peluang pengembangan kewirausahaan. Tahap kedua ialah proses magang yang terdiri atas magang dosen, magang pengelola tefa dan tenaga teknis, serta magang mahasiswa. 

"Melalui magang ini diharapkan peserta dapat mengadopsi teknologi dan pola budi daya ternak di DUDI. Peserta pun dapat mengakses peluang usaha hingga akhirnya mampu membuka usaha dengan modal dana dari PWMP. Tak hanya itu, mahasiswa/alumni dapat mengakses franchise skala kecil-menengah dari KIBIF dan DUDI lain," tambah Siswoyo.

3. KIBIF dan Polbangtan Bogor merencanakan kembali akan melakukan pertemuan internal

Cetak Job Seeker dan Creator Andal, Kementan Kolaborasi dengan KIBIF IDN Times/Pusdik Kementan

Untuk tahap ketiga ialah kuliah/praktik yang dimentori langsung oleh perwakilan dari DUDI  sesuai kurikulum yang telah disinkronkan dengan pelaksanaan tefa, serta dilanjutkan dengan pemantauan kegiatan tefa oleh DUDI. 

Tahap keempat ialah pelaksanaan PKL/magang mahasiswa selama 3-6 bulan di semester akhir. Terakhir, tahap kelima ialah seleksi mahasiswa untuk bekerja di DUDI yang telah menjalin kerja sama dengan Kementan, dalam hal ini Polbangtan.

Untuk magang dosen dan PKL mahasiswa di KIBIF pada tahun ini belum bisa dilaksanakan karena adanya pandemik COVID-19. Di akhir pertemuan, pihak KIBIF dan Polbangtan Bogor Kampus Cinagara merencanakan kembali akan melakukan pertemuan secara internal dosen-dosen dengan pihak KIBIF untuk membahas persepsi rencana perkuliahan.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya