Dukung Petani Milenial, Kementan Siap Kelola Pertanian dengan Program YESS

Program itu untuk mencetak entrepreneur milenial pertanian

Jakarta, IDN Times - Upaya pemerintah meregenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian terus dilakukan. Upaya ini akan berdampak positif pada sektor sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia. Kementerian Pertanian (Kementan) pun melalui program YESS siap mendukung dalam rangka penyiapan generasi milenial untuk siap mengelola sektor pertanian dengan modern.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa generasi muda masa kini adalah pemuda/pemudi yang tanggap teknologi serta siap terjun ke dunia kerja dan wirausaha agribisnis, berorientasi ekspor serta menjadi agents of changes dalam pembangunan pertanian, utamanya penyebaran informasi pertanian bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dan modernisasi pertanian.

1. Lulusan lembaga pendidikan di bawah Kementan perlu siap berkomitmen untuk hal berikut

Dukung Petani Milenial, Kementan Siap Kelola Pertanian dengan Program YESSIDN Times/Kementan

Pada kesempatan lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa diperlukan komitmen bersama lembaga/institusi pendidikan di bawah naungan Kementan untuk menjadikan lulusannya siap sebagai tenaga kerja pertanian (job seeker) maupun siap menjadi wirausaha pertanian (job creator) dengan sumber daya manusia yang terjaga kualitas, kuantitas, dan eksistensinya di era pertanian 4.0 maju, mandiri, dan modern.

Berkenaan dengan itu, P4S Gria Seruni (GS) adalah salah satu mitra pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia pertanian, khususnya petani dan masyarakat perdesaan. Keberadaan P4S Griya Seruni merupakan bagian dari pembangunan pertanian atau pedesaan dan dilakukan dengan mengerahkan segala sumber daya dengan kesadaran sendiri mau menularkan ilmunya kepada peserta Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) yang magang dan masyarakat perdesaan.

2. P4S perlu mendapat penguatan berupa fasilitas dengan pendampingan usaha agribisnisnya

Dukung Petani Milenial, Kementan Siap Kelola Pertanian dengan Program YESSIDN Times/Kementan

P4S berciri khas sebagai lembaga pelatihan/permagangan dan perlu diperkuat agar dapat menjadi lembaga pelatihan secara terstruktur dengan mengembangkan kurikulum, modal, silabus, dan paket-paket pembelajaran sesuai potensi komoditas daerah yang dikembangkannya. Tak hanya itu, P4S juga membina, melatih, dan mendampingi peserta magang hingga akhirnya mereka terampil dan mahir dalam menerapkan teknologi tepat guna yang direkomendasikan dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas, kualitas hasil, nilai tambah, dan pendapatan petani.

Untuk mengefektifkan peran P4S dalam mengentaskan kemiskinan di perdesaan, upaya penguatan kelembagaan pelatihan swadaya dapat dilakukan sesuai dengan latar belakang pembentukannya dengan mengarahkannya untuk mencetak lebih banyak kader-kader petani terdidik. Oleh karena itu, P4S perlu mendapat penguatan berupa fasilitas dengan pendampingan usaha agribisnisnya dalam bentuk pelatihan kepemimpinan dan manajemen serta pelatihan/pemagangan teknis dan kewirausahaan, akses modal, dan pasar.

"Penguatan kapasitas P4S sebagai Business Development Service Provider (BDSP) merupakan salah satu upaya yang dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni peningkatan kompetensi petugas P4S dalam memfasilitasi pemuda di bidang kewirausahaan (penyusunan business plan, identifikasi pasar, book keeping, dll), peningkatan sarana pembelajaran kewirausahaan untuk pemuda/I tani di P4S, peningkatan jejaring kemitraan P4S dengan berbagai pemangku kepentingan terkait dengan sumber pembiayaan/permodalan, pemasaran, serta pemangku kepentingan lainnya,” tutur Direktur YESS Program sekaligus Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti.

Kepala P4S GS Teddy Rachmat Muliady menyampaikan bahwa model pola pembinaan dan pendampingan program PWMP di sana ada pada fase “peremajaan”. Peserta magang ataupun pelatihan pun akan dilatih, dibina, dan didampingi oleh P4S, Gabungan Kelompok Tani (gapoktan), Penyuluh Pertanian, serta balai-balai pertanian ataupun Dinas Pertanian setempat.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya