Penyuluh dan Petani NTT Tetap Genjot Produksi Saat Pandemi Covid-19 

Mereka tetap semangat menyetok pangan

NTT, IDN Times - Pandemi Covid-19 yang melanda tidak menyurutkan semangat penyuluh dan petani Indonesia untuk menyediakan pangan bahkan hingga Agustus 2020 mendatang.

Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementerian Pertanian untuk memantau dan mengawal produksi terutama selama masa pandemi Covid-19 ini.

“Kami bersama seluruh jajaran Kementan optimal menyediakan stok pangan, insya Allah aman. Neraca kita dari 11 pangan dasar yang ada terjaga dengan baik. Tentu saja kita berharap distribusinya juga bisa lancar sehingga stabilisasi harga bisa dilakukan. Ini untuk seluruh Indonesia,” ujar Mentan Syahrul.

1. Pendataan luas panen dan kegiatan petani menjamin ketersediaan pangan

Penyuluh dan Petani NTT Tetap Genjot Produksi Saat Pandemi Covid-19 IDN Times/Kementan

Salah satu upaya untuk menjamin ketersediaan pangan ialah dengan mendata luas panen dan kegiatan petani di setiap Kostratani. Termasuk kostratani yang ada di Nusa Tenggara Timur.

Salah satu Penyuluh Pertanian yang mengawal Petani di Kabupaten Manggarai, NTT, Marsel Nagung, berhasil membuat wilayahnya menjadi salah satu daerah dengan total panen 21.260 hektare dan produktivitas mencapai 6,26 per ton/ha.

Hal ini disebabkan karena Petani di wilayahnya tidak terlalu panik akan virus Covid-19. “Mereka sering berjemur di bawah matahari dan makan makanan yang sehat, yaitu sayur-sayuran dari hasil kebunnya. Tapi walau masyarakat tidak terlalu terpengaruh, kami selalu sosialisasikan tentang wabah ini dan menginformasikan kepada petani apa saja yang menjadi himbauan pemerintah,” tutur Marsel.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi juga menambahkan bahwa peran penyuluhan pertanian di saat pandemi Covid-19 sangatlah penting. Para penyuluh pertanian diminta selalu aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budi daya di lahan masing-masing panen dan prosesnya berjalan dengan baik. Jangan sampai ada pangan yang tertahan.

“Penyuluh pertanian harus proaktif memastikan berjalannya proses pertanian, baik dari hulu sampai hilir untuk menjaga ketersediaan pangan. Mulai dari olah tanah, olah tanam, hingga panen. Tentunya dengan peran Kostratani. Dan ingat selalu perhatikan protokol kesehatan di lapangan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19," ujar Dedi.

Topik:

  • Ezri T Suro
  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya