Program Desa Bambu Jadi Terobosan Mitigasi Perubahan Iklim 

Bambu jadi upaya mitigasi yang efektif

Madrid, IDN Times - Tanaman bambu mampu menjadi salah satu upaya mitigasi yang efektif karena tidak hanya memiliki manfaat ekologi, tetapi juga meningkatkan pendapatan ekonomi maupun tingkat sosial di masyarakat perdesaan.

Oleh karena itu, program Desa Bambu diangkat menjadi salah satu sesi talkshow hari kedua Paviliun Indonesia dalam rangka Konferensi Perubahan Iklim (COP 25) di Madrid, Spanyol. 

“Visi Presiden RI 2020-2025 adalah mengedepankan pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur serta transformasi ekonomi. Hal tersebut didorong untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di desa. Tentu bambu sebagai salah satu tanaman identitas bangsa menjadi salah satu program yang masuk ke dalam strategi nasional pemerintah Indonesia,” ujar Staf Ahli KLHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Laksmi Dhewanti.

1. Program Desa Bambu menjadikan desa lebih tanggap terhadap perubahan iklim

Program Desa Bambu Jadi Terobosan Mitigasi Perubahan Iklim Shutterstock.com/phoebeeunice

Menurut Laksmi, program Desa Bambu mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menghadirkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat, sekaligus menjadikan desa lebih tanggap terhadap perubahan iklim. 

“Dengan bertambahnya hutan bambu yang dimiliki Indonesia, maka keberadaan hutan kita menjadi semakin menentukan dalam upaya pengendalian perubahan iklim yang terjadi secara global,” ungkapnya di hadapan pengunjung mancanegara.

Laksmi pun menambahkan, KLHK yang memprioritaskan keberadaan hutan Indonesia haruslah menghadirkan fungsi dan distribusi manfaat kesejahteraan bagi masyarakat secara berkeadilan dan berkelanjutan. Pemerintah sebagai pilar tata kelola akan terus menciptakan inovasi pembangunan sehingga program hutan termasuk hutan bambu memiliki daya saing yang tinggi.

2. Satu Desa Bambu mampu menyerap 35 juta air demi ketahanan air secara berkelanjutan

Program Desa Bambu Jadi Terobosan Mitigasi Perubahan Iklim Shutterstock.com/Stephane Bidouze

Arif Rabik dari Yayasan Bambu Lestari menyampaikan, satu rumpun bambu per tahun mampu menyerap 5.000 liter air untuk kehidupan manusia. “Satu Desa Bambu setidaknya memiliki 7.000 rumpun bambu, sehingga 35 juta air dapat diserap demi ketahanan air secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Kemitraan Monica Tanuhandaru menekankan bambu yang dikelola masyarakat harus diarahkan menjadi potensi industri tersendiri. “Bambu terkenal memiliki manfaat yang beragam. Diperlukan strategi penciptaan pasar bambu agar bambu Indonesia yang memiliki kualitas sangat baik ini dapat diterima oleh dunia luas dan benar-benar memberikan keuntungan bagi masyarakat yang mengelolanya,” ujarnya.

3. Program 1.000 Desa Bambu akan dibangun di Indonesia pada 2021

Program Desa Bambu Jadi Terobosan Mitigasi Perubahan Iklim IDN Times/KLHK

Menurut catatan Monica, Indonesia akan melahirkan 1.000 Desa Bambu yang tersebar di Sumatra 200 desa, Jawa 200 desa, Bali 75 desa, Kalimantan 125 desa, Sulawesi 125 desa, NTB 75 desa, NTT 75 desa, dan Papua 125 desa. Program 1.000 Desa Bambu itu akan mulai dibangun pada 2021.

Peluang tersebut menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Laksmi menyatakan bahwa kebijakan pemerintah akan diarahkan untuk mendukung pengelolaan dan pemanfaatan bambu dari hulu hingga hilir. 

“Kita akan mengembangkan data terkait sumber daya bambu yang dimiliki Indonesia, membuka akses finansial bagi masyarakat Desa Bambu, memberikan peningkatan kapasitas bagi masyarakat, mengarahkan investasi pada industri bambu, hingga menggunakan teknologi agar produktivitas bambu mampu memenuhi target pasar,” ujar Laksmi dengan optimistis.

Paviliun Indonesia pada keikutsertaan di COP 25 Madrid menggunakan dekorasi yang berbahan bambu. Desain bambu pada paviliun tersebut memberikan warna tersendiri di ajang Konferensi Perubahan Iklim yang diikuti 197 negara. Banyak delegasi mancanegara yang memuji penggunaan ornamen bambu Indonesia sebagai langkah soft diplomacy di tahun ini.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya