Baru Setahun Lulus, Mereka Ini Sudah Jadi Petani Pengusaha Milenial

Membawa hikmah tersendiri di masa pandemik

Bogor, IDN Times - Masa pandemik Covid-19 ternyata membawa hikmah tersendiri bagi para petani milenial yang bergerak di komoditas sayuran. Mereka ialah Andriano dan Andriano Azis Abdul Rahman Gunawan, serta rekan-rekannya yang merupakan alumni lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. 

Pria yang biasa disapa Azis tersebut menceritakan dalam masa pandemik ini dirinya justru menjadi tertantang untuk melakukan upaya lebih dari hanya sekadar bertani memproduksi sayuran. Awalnya Azis dan Andriano serta 2 rekan lainnya mendapat program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) setelah lulus dari Polbangtan Bogor pada 2019 lalu. 

1. Ingin memperluas lapangan pekerjaan di sektor pertanian

Baru Setahun Lulus, Mereka Ini Sudah Jadi Petani Pengusaha MilenialIDN Times/Kementan

PWMP merupakan program Kementerian Pertanian kepada mahasiswa pertanian maupun lulusan perguruan tinggi jurusan pertanian untuk menjadi job creator dan mengembangkan peluang bisnis sektor pertanian. Azis menambahkan bahwa pada mulanya mereka berempat mendapat program PWMP setelah lulus dan sebelumnya mereka magang di P4S Griya Seruni milik Pak Teddy Rachmat Muliady yang bergerak di komoditas hortikultura.

“Setelah magang, Pak Teddy melihat keseriusan dari kami berempat untuk bertekad menjadi entrepreneur. Kami merasa tertantang dengan ilmu yang sudah didapatkan dari SMK sampai lulus dari Polbangtan Bogor. Apalagi jumlah petani makin berkurang di sini. Saatnya kami memulai niat kami ingin memperluas lapangan pekerjaan di sektor pertanian,” cerita Azis saat wawancara pada Jumat (1/5). 

2. S3 Farm dibangun untuk menyediakan produk pertanian yang sehat, unggul, dan berkualitas

Baru Setahun Lulus, Mereka Ini Sudah Jadi Petani Pengusaha MilenialIDN Times/Kementan

Dengan tekad dan niat yang bulat, akhirnya Azis, Andriano, dan 2 rekannya berhasil membangun kelompok Saung Sayur Sehat (S3) Farm dengan menunjuk Andriano sebagai ketua dan Azis menjadi wakil ketuanya. 

S3 Farm merupakan usaha pertanian yang bergerak dalam bidang hidroponik. Sampai saat ini ada 5 jenis sayuran yang diproduksi, yaitu kangkung, selada, pokcoy, bayam, caisim, dan akan merambah ke seledri. Tidak hanya produksi sayuran, S3 Farm yang berlokasi di Kabupaten Bogor ini juga menjual bibit sayuran hidroponik, staterkit hidroponik, bahkan instalasi hidroponik dan bimbingan pemasangannya. 

“S3 Farm dengan slogan ‘Berkarya dan Bermanfaat’ ini dibangun untuk menyediakan produk pertanian yang sehat, unggul, dan berkualitas. Kami juga menerapkan inovasi dan teknologi untuk produk yang dihasilkan. Kami tidak menyangka ternyata usaha yang baru dirintis 4 bulan ini disambut baik. Produksi yang dihasilkan mencapai 250 kg dan sampai saat ini sudah dipasarkan ke wilayah sekitar kabupaten Bogor hingga Depok,” ungkap Azis. 

3. S3 Farm juga melayani permintaan pemasangan hidroponik ke sekolah, kantor maupun pekarangan rumah warga

Baru Setahun Lulus, Mereka Ini Sudah Jadi Petani Pengusaha Milenialinstructables.com

Azis juga mengutarakan bahwa S3 Farm tidak hanya melayani pesanan sayuran melalui media sosial yang kebanyakan konsumennya komunitas ibu-ibu, tetapi juga melayani permintaan pemasangan hidroponik baik ke sekolah-sekolah, kantor maupun pekarangan rumah warga. 

“Distribusi sayuran kami lakukan melalui open PO (pre order) di media sosial dan H+1 barang dikirimkan langsung ke rumah pemesan. Begitu juga dengan pemasangan instalasi hidroponik, apalagi saat ini di masa pandemik Covid-19 permintaan semakin meningkat, banyak masyarakat yang ingin menanam sayuran di pekarangan rumahnya agar bisa mudah mengonsumsi sayuran,” ujarnya. 

4. S3 Farm ingin mengembangkan usaha hidroponik ke beberapa wilayah di Indonesia

Baru Setahun Lulus, Mereka Ini Sudah Jadi Petani Pengusaha MilenialShutterstock/T. Dallas

Karena tingginya permintaan terutama untuk sayuran hidroponik yang masih terbatas diproduksi oleh S3 Farm, tak jarang Azis juga mengambil hasil produksi dari petani di wilayah Bogor dan sekitarnya untuk dipasarkan. Dengan harapan apa yang dilakukannya ini juga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan petani lain. 

“Kita tidak ingin hanya kita saja yang maju apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini banyak petani sayuran organik yang mengalami keterbatasan untuk memasarkan hasil pertaniannya, maka kami pun bermitra dan memberdayakan petani-petani di wilayah Kabupaten Bogor sampai Cianjur untuk disatukan dengan penjualan dan distribusi kami,” ujar Azis. 

Besar harapan Azis, Andriano serta pengurus S3 Farm yang lain untuk bisa mengembangkan usaha hidroponik ini ke beberapa wilayah di Indonesia. Mengingat dirinya yang berasal dari Cianjur dan Andriano yang berasal dari Lubuklinggau, Sumatra Selatan. 

“Cita-cita kami ingin usaha ini berkembang sampai ke daerah asal kami, bahkan ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan begitu pertanian membuktikan mampu memperluas lapangan pekerjaan. Satu lagi, di balik nama S3 Farm ada cita-cita kami kelak akan membawa kami sebagai petani yang mempunyai gelar doktor,” ucap Azis. 

5. Kementan melakukan percepatan regenerasi petani

Baru Setahun Lulus, Mereka Ini Sudah Jadi Petani Pengusaha MilenialIDN Times/Kementan

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan betapa pentingnya kehadiran petani milenial yang akan lahir sebagai entrepreneur

“Saat ini Kementan melakukan percepatan regenerasi petani melalui program-program yang bertujuan menumbuhkan petani pengusaha milenial dan melahirkan startup pertanian, salah satunya melalui pendidikan vokasi. Diharapkan nantinya petani milenial ini tidak hanya menjadi pengusaha, tetapi juga mampu menjadi job creator,” pungkas Dedi.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya