Pertemuan JWG Diharapkan Tingkatkan Platform Bilateral Indonesia-Swiss

Pertemuan JWG tahun ini sangat penting

Bandung, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Swiss yang terus berinisiatif menjalin kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Kolaborasi ini diyakini akan meningkatkan pekerjaan yang layak, meningkatkan kondisi ketenagakerjaan, mempromosikan pekerjaan yang lebih baik, dan meningkatkan produktivitas serta standar hidup di kedua negara.

“Saya berharap peran Joint Working Group (JWG) ini bisa menjadi platform bilateral strategis untuk Indonesia dan Swiss,” ujar Sekjen Anwar Sanusi dalam sambutan penutupan secara virtual acara 1st Joint Working Group RI-Swiss di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/10/2020).

Sekjen Anwar Sanusi mengatakan pertemuan JWG tahun ini sangat penting karena hampir seluruh negara di dunia menghadapi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tantangan yang ditimbulkan akibat pandemik COVID-19 berdampak di bidang ekonomi, yakni terganggunya perdagangan, investasi, pariwisata, termasuk kegiatan usaha dan sektor ketenagakerjaan; serta layanan kesehatan.

“JWG ini juga untuk meningkatkan hubungan ekonomi, khususnya ketenagakerjaan dan kerja sama kerja atas dasar solidaritas tripartit; dalam upaya menyesuaikan dan menanggapi keadaan ekonomi saat ini pemulihan pascapandemik,” tambahnya.

1. Pertemuan Indonesia-Swiss sangat produktif untuk berdiskusi hubungan bilateral

Pertemuan JWG Diharapkan Tingkatkan Platform Bilateral Indonesia-SwissDok. Kemnaker

Anwar Sanusi juga menambahkan, kerja sama di bidang perburuhan dan ketenagakerjaan dibentuk dalam kerangka kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Swiss di era kerja masa depan dan era kenormalan baru ini, juga dalam rangka mendukung pencapaian kerja sama dalam rangka Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA).

"Pertemuan ini sangat produktif untuk berdiskusi mendalam mengenai hubungan bilateral dalam isu pekerja dan pengusaha. Meski kondisi pandemik COVID-19 memengaruhi perekonomian, dengan kerja sama ini, kami yakin akan survive dan menuju pemulihan ekonomi prospektif," ujarnya.

Baca Juga: Kemnaker dan Stakeholder Segera Persiapkan RPP Atas UU Cipta Kerja

2. Pemerintah Indonesia berharap kolaborasi dapat berlanjut di masa depan

Pertemuan JWG Diharapkan Tingkatkan Platform Bilateral Indonesia-SwissDok. Kemnaker

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dan kerja sama Pemerintah Swiss melalui ILO dalam proyek Better Work dan Sustaining Competitive and Responsible Enterprises (SCORE) di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia berharap kolaborasi dapat berlanjut di masa depan dalam kerja sama platform ILO di pengembangan dengan pendekatan baru dalam digitalisasi dan future of work,” kata Sekjen Anwar Sanusi.

Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemnaker, Indah Anggoro Putri, juga mengatakan hal yang senada. Untuk kerja sama proyek betterwork, pihaknya berharap agar output-nya sustainable atau berkesinambungan digunakan oleh pengusaha dan pekerja di era kenormalan baru, misalnya national gate on quality assurance dalam berbisnis.

3. Komitmen kedua negara untuk menindaklanjuti MoU yang telah ditandatangani

Pertemuan JWG Diharapkan Tingkatkan Platform Bilateral Indonesia-SwissDok. Kemnaker

Indah Anggoro Putri menambahkan, kerja sama EFTA-Indonesia CEPA hingga saat ini masih proses notifikasi di parlemen Swiss. Ada concern mengenai keseriusan Indonesia design work kelapa sawit dan Swiss berharap setelah ada at re-intraforce, Indonesia akan menyosialisasikan kepada Apindo dan Labour Union.

"Indonesia tetap mengusulkan MRA (mutual recognition arrangements) masuk dalam koridor IE-CEPA. Kiranya Swiss bisa mengakui skill workers kita di Eropa dengan masuk dalam standar salary internasional," tambahnya.

Pertemuan 1st Joint Working Group RI-Swiss ini merupakan komitmen kedua negara untuk menindaklanjuti MoU yang telah ditandatangani 10 Juni 2019 lalu di Jenewa, Swiss.

"Pertemuan teknis dalam rangka menindaklanjuti MoU yang sudah ditandatangani tahun lalu ini diikuti oleh peserta dari unsur Tripartit, Pemerintah, serikat pekerja/serikat buruh, dan pelaku industri (Apindo)," pungkas Indah Anggoro Putri. (CSC)

Baca Juga: Kemnaker Lakukan Transformasi Balai Latihan Kerja dari Berbagai Sisi 

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya