Tidak Ada Tempat Pengungsian, Korban Banjir Aceh Barat Tidur di Atas Genangan

Desa Cot Amun, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat sejak Jumat (6/1) malam diterjang banjir mencapai satu meter. Dilaporkan Kompas.com, banjir tersebut terjadi karena luapan air sungai Krueng Woyla. Akibatnya, warga tidak bisa pergi ke mana-mana karena terjebak dalam rumah. Parahnya, mereka juga mengaku tidak disediakan lokasi pengungsian yang layak. Kebingungan, warga akhirnya memilih bertahan di rumah meski banjir semakin meninggi.
Tidur dan beraktivitas di tengah banjir.
Ainal, salah satu korban menjelaskan jika dia dan keluarga harus beristirahat di panggung rumah dengan kondisi seadanya. Ibu tiga anak ini mengaku setiap malam khawatir dengan kondisi air yang semakin tinggi.
Baca Juga: Musim Hujan Telah Tiba: Ini Cara Aman Terjang Jalanan Banjir dengan Motor!
Editor’s picks
Dia berharap pemerintah segera bertindak dengan mendirikan tenda pengungsian serta menyalurkan bantuan berupa makanan yang saat ini mulai dibutuhkan
Dandim berjanji segera menanggulangi banjir.
Dikutip dari Okezone.com, Komando Distrik Militer (Dandim) Aceh Barat, Letkol Inf Hery RS mengatakan bahwa jika kondisi air semakin meningkat, maka pengungsian akan didirikan untuk para korban. Ratusan personel juga disebut telah berada di berbagai titik banjir Aceh Barat.
Sampai saat ini, ketinggian banjir masih sekitar 1 meter dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut . Sebaliknya, hujan deras yang masih terjadi diprediksi akan membuat ketinggian banjir semakin meningkat.
Baca Juga: Solusi Banjir yang Ditawarkan Cagub-Cawagub untuk Menyelamatkan Jakarta!