Bioskop Dibuka, Harapan Pulihnya Industri Perfilman Nasional

Seiring dengan penanganan Covid-19 yang membaik

Jakarta, IDN Times -- Seiring dengan penanganan COVID-19 yang makin membaik, pemerintah  membuka kembali kegiatan masyarakat di ruang publik, di antaranya bioskop. Langkah ini  diharapkan mampu mendorong gairah bangkitnya sektor ekonomi kreatif perfilman tanah air  karena dampak pandemi. Berbagai strategi dan stimulus mendorong perkembangan industri  perfilman nasional, juga dilakukan. 

Hal ini disampaikan Direktur Industri Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi  Kreatif (Kemenparekraf) Mohammad Amin dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)  - KPCPEN, Rabu (6/10/2021). Ia menegaskan, pembukaan bioskop akan membantu pulihnya  ekosistem ekonomi kreatif, karena film sangat berkontribusi positif terhadap perekonomian kreatif. 

Berbagai program digelontorkan pemerintah agar sektor industri kreatif kembali bergerak meski  masih di masa pandemi. Di antaranya Program Kreatif dari Rumah bagi pelaku seni.  

“Ini sekaligus mengirimkan pesan, bahwa digitalisasi itu perlu untuk membangun Ekraf di masa  depan,” tambah Amin. 

Kemudian, pihaknya juga menjalankan Program Webinar untuk meningkatkan kapasitas pelaku  ekonomi kreatif (Ekraf) dalam hal digitalisasi, serta Program 1 Pintu sebagai sarana seleksi proposal  kegiatan yang mendukung bangkitnya Ekraf.  

1. Digitalisasi jadi solusi memulihkan industri hiburan

Bioskop Dibuka, Harapan Pulihnya Industri Perfilman NasionalIlustrasi. Bioskop di tengah pandemik (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Digitalisasi, menurutnya, menjadi salah satu solusi konkrit pulihnya industri hiburan secara umum. Selain penguatan creativepreneurship (kewirausahaan di bidang kreatif) dan peningkatan produk  kreatif unggulan yang dapat diserap pasar, berkelanjutan, serta memiliki dampak ekonomi. 

Selain itu Amin menekankan, langkah-langkah inovasi, adaptasi, dan terutama kolaborasi perlu  dilakukan oleh para pelaku Ekraf dalam membangkitkan kembali perekonomian. 

Ada tiga skema disiapkan pemerintah dalam upaya memulihkan ekonomi nasional di bidang  perfilman, yaitu promosi, produksi, serta perlindungan dan pemanfaatan hak kekayaan intelektual  film. 

“Melalui skema promosi, kami membantu promosi 40 film nasional, yaitu film panjang dan layar  lebar, dengan anggaran mencapai Rp 1,5 miliar per film. Ini untuk membantu para production house  agar berani menayangkan filmnya di bioskop, sehingga ekosistem perfilman nasional hidup  kembali,” papar Amin. 

2. Penerapan prokes di bioskop terkontrol

Bioskop Dibuka, Harapan Pulihnya Industri Perfilman NasionalIlustrasi. Bioskop Empire XXI di Jalan Urip Sumoharjo, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, mulai beroperasi pada Senin (26/10/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia Djonny Syafruddin menyambut baik langkah  pemerintah dalam mendukung promosi film nasional.  

“Di daerah, film nasional sangat disukai masyarakat,” tandasnya. Ia berharap, film-film nasional  akan turut mendorong masyarakat untuk kembali menikmati film di bioskop, karena menurutnya,  saat ini jumlah penonton baru sekitar 10% dari kapasitas bioskop.  

Masyarakat dikatakan Djonny tidak perlu khawatir karena selama 9 bulan terakhir, tidak terjadi  klaster bioskop. Hal ini karena penerapan protokol kesehatan (Prokes) di bioskop sangat terkontrol. Termasuk kewajiban memakai masker, duduk berjarak, mematuhi pembatasan kapasitas, juga  aturan keluar ruangan agar tidak terjadi kerumunan. Skrining dengan aplikasi PeduliLindungi jug a  diberlakukan bagi mereka yang memasuki ruang bioskop.  

Penerapan Prokes dalam kehidupan masyarakat, termasuk di bioskop, memang harus terus  digencarkan sebagai bagian dari perubahan perilaku dalam hidup berdampingan dengan COVID-19.  

“Aturan pemerintah untuk Prokes ini tidak untuk membatasi aktivitas, melainkan karena ingin  kegiatan dapat berjalan dengan risiko penularan yang minimal,” tutur Ketua Bidang Perubahan  Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi. 

3. Industri perfilman harus segera bangkit

Bioskop Dibuka, Harapan Pulihnya Industri Perfilman NasionalBioskop di Jakarta mulai dibuka pada Rabu (21/10/2929) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Selain mempertahankan kepatuhan tersebut, menurut Sonny, edukasi perlindungan kesehatan juga  dapat terus ditingkatkan. Misalnya sosialisasi skrining mandiri sebelum menuju ke bioskop, serta  pemberian informasi tata cara menonton di bioskop yang aman. 

“Juga dengan pengawasan pelaksanaan Prokes dan ketersediaan alat/sarana/petunjuk Prokes di  lapangan juga perlu, untuk memudahkan masyarakat dalam menjalankan Prokes tersebut,” ujar  Sonny.  

Aktor/Wakil Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia PARFI 56 Ray Sahetapy berharap, industri  perfilman harus segera bangkit, karena banyak pihak terlibat di dalamnya. Industri ini juga menjadi  wahana ekspresi, pendidikan, dan pengembangan kualitas bagi banyak pelaku seni.  

“Bangsa nusantara ini memiliki banyak kekayaan dan kultur yang unik yang tidak ada di tempat lain.  Perlu bagi kita untuk mengungkapkan itu kepada dunia, melalui perfilman ini,” ujarnya.  

Ia mengingatkan para pelaku industri perfilman dan masyarakat untuk tetap semangat bersama.  Dengan kolaborasi, sinergi dan kerja sama seluruh pihak, diharapkan industri perfilman akan  kembali bangkit, sehingga pada akhirnya dapat mengenjot pemulihan ekonomi nasional. (WEB)

Topik:

  • Jordi Farhansyah

Berita Terkini Lainnya