Kementan Bangun Irigasi Perpipaan untuk Petani Bandung Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) merealisasikan program pembangunan irigasi perpipaan untuk Kelompok Tani Karya Cinta Asih di Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Irigasi perpipaan tersebut dibangun dengan bak penampungan dengan panjang 4 meter, lebar 3 meter, kedalaman 2 meter dengan tinggi bangunan 3 meter. Sedangkan untuk perpipaan sepanjang 400 meter dengan diameter 2 inci.
1. Air kebutuhan mutlak sektor pertanian
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, air merupakan kebutuhan mutlak untuk sektor pertanian. Tanpa air, Mentan SYL menilai mustahil pertanian akan berkembang dengan baik.
"Air itu salah satu faktor penting bagi pertanian. Untuk itu, irigasi perpipaan ini merupakan program strategis untuk mengaliri lahan persawahan milik petani agar tak terganggu," ujar Mentan SYL.
2. Irigasi perpipaan solusi saat kemarau
Editor’s picks
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menuturkan, irigasi perpipaan bisa menjadi solusi saat kemarau. "Sebagai bagian dari water management, irigasi perpipaan ini memastikan air bisa selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, termasuk saat kemarau. Sehingga produksi pertanian benar-benar tidak terganggu," kata Ali.
Ali berharap masyarakat sekitar bisa menjaga dan memaksimalkan fungsi irigasi perpipaan ini. "Sehingga bukan hanya produktivitas yang meningkat, tetapi juga pendapatan para petani," katanya.
3. Jaga tingkat kesejahteraan petani
Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan, Rahmanto menambahkan, irigasi perpipaan untuk Kelompok Tani Karya Cinta Asih ini diselenggarakan juga untuk menjaga tingkat kesejahteraan petani.
"Kementan memastikan air selalu tersedia untuk mendukung produksi pertanian, salah satunya melalui irigasi perpipaan," tutur Rahmanto. (WEB)