Kisah Salma dan Putri, Bukti Passion dan Vokasi Bisa Bawa Kesuksesan

Fokus pada passion dapat mengantarkan pada kesuksesan

Jakarta, IDN Times -- Nama Salma Salsabil Aliyyah atau Salma Idol dan Ariani Nisma Putri atau Putri Ariani secara berturut-turut sedang menjadi bahan perbincangan hangat di Tanah Air. Keduanya sukses merebut perhatian publik setelah memenangi kontes musik bergengsi. Salma dengan Indonesian Idol-nya, sementara Putri sukses dengan Golden Buzzer di ajang America’s Got Talent (AGT) yang membuatnya menjadi sorotan dunia.

Salma dan Putri berhasil membuktikan kepada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa bakat dan passion yang kuat akan mengantarkan seseorang pada kesuksesannya. Terlepas dari ingar-bingar kontes Indonesian Idol ataupun America’s Got Talent 2023, keberhasilan Salma dan Putri sekaligus menjadi bukti bahwa bakat dan passion yang diwadahi melalui pendidikan yang tepat bisa berdampak sangat luar biasa. Tidak percaya? Yuk, simak 5 (lima) fakta berikut.

1. Bakat sejak kecil

Kisah Salma dan Putri, Bukti Passion dan Vokasi Bisa Bawa Kesuksesandok. RCTI/Idola Cilik

Dalam sebuah sesi wawancara, kedua orang tua Salma mengatakan bahwa bakat Salma sudah mulai terlihat sejak Salma masih berusia lima tahun. Salma mulai tertarik menyanyi saat melihat dua sepupu perempuannya bernyanyi di acara keluarga. Salma juga sudah piawai bermain gitar dan bernyanyi sejak SD. Awalnya semua kemampuan tersebut dipelajari secara autodidak lho.

Saat di panggung AGT, sambil bercanda Putri malah mengatakan jika ia sudah mulai bernyanyi sejak lahir. Akan tetapi, menurut orang tuanya bakat menyanyi Putri sebenarnya sudah mulai terlihat sejak Putri berusia dua tahun. Saat itu, Putri bahkan sudah bernyanyi lagu Mandarin.  

Baca Juga: Produk Pendidikan Vokasi Hanya Dipamerkan, Ini Kata Kemendikbud

2. Dukungan orang tua

Kisah Salma dan Putri, Bukti Passion dan Vokasi Bisa Bawa KesuksesanDetik-detik Putri Ariani mendapatkan Golden Buzzer. (youtube.com/@AGT)

Orang tua jelas berperan penting dalam mengembangkan bakat anak. Baik Salma maupun Putri sama-sama mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya untuk mengembangkan bakat bernyanyi dan bermusik mereka. 

Melihat potensi bermusik Salma, kedua orang tuanya gerak cepat mencarikan guru musik untuk Salma. Guru musik pertama yang mengajari Salma ialah guru gitar, hingga akhirnya ia mahir dengan alat musik ini. Dalam beberapa penampilannya, Salma memang terlihat kerap memainkan alat musik yang satu ini.

Dukungan kedua orang tua Salma tidak hanya sampai di situ. Untuk memaksimalkan potensi Salma, kedua orang tua Salma mengirim Salma ke SMKN 12 Surabaya agar putrinya ini mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan bakat dan passion-nya. SMKN 12 Surabaya memang dikenal sebagai salah satu sekolah kejuruan berbasis seni di Jawa Timur.

Sementara dukungan orang tua Putri, mereka bahkan rela meninggalkan karier dan pekerjaan demi bisa mendukung bakat dan passion bermusik Putri. Mereka sampai hijrah ke Yogyakarta. Sebagai kota seni dan budaya, Yogyakarta dianggap menjadi tempat yang cukup kondusif untuk berkembangnya bakat bernyanyi dan bermusik Putri.

3. Sekolah sesuai passion

Kisah Salma dan Putri, Bukti Passion dan Vokasi Bisa Bawa KesuksesanSalma di audisi Indonesian Idol 2023. (instagram.com/salmasalsabil12/)

Salma merupakan alumnus SMKN 12 Surabaya. Sekolah ini menjadi salah satu SMK di Indonesia dengan kompetensi di bidang seni, salah satunya seni musik.

Sekolah ini juga sudah banyak melahirkan musisi-musisi hebat, seperti Awwalur Rizqi Al-Firori atau Alffy Rev. Meskipun lokasi sekolah Salma relatif jauh dari kampung halamannya di Probolinggo, Salma tetap memilih SMKN 12 Surabaya agar bisa bersekolah sesuai dengan bakat dan passion-nya. 

Sementara itu, Putri merupakan siswa kelas XI SMKN 2 Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. Sekolah ini juga dikenal sebagai sekolah musik. Putri memilih SMK musik karena ia merasa sekolah kejuruan (musik) lebih cocok dan sesuai untuk mendukung dan mewadahi passion-nya.

Di SMKN 12 Surabaya, Salma mengambil Jurusan Musik Klasik untuk mayor gitar. Sementara Putri, memilih musik klasik dengan major flute di SMKN 2 Kasihan.

Menurut Kepala SMKN 12 Surabaya, Biwara Sakti Pracihara, selama menempuh pendidikan, Salma rajin mengasah kemampuannya dengan berbagai kompetisi, mulai dari lomba band SMK se-Surabaya, lomba keroncong, hingga mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).  

“Kami bangga karena ada hasil torehan pembelajaran di sekolah yang terpatri pada diri Salma sehingga bisa meraih puncak juara berbagai event musik,” kata Biwara. 

Putri juga tercatat menjadi salah satu pemenang FLS2N. Seperti Salma, Putri juga rajin mengikuti berbagai kompetisi. Bahkan, menurut Kepala SMKN 2 Kasihan, Agus Suranto, prestasi Putri sudah banyak sebelum masuk SMKN 2 Kasihan.

“Sekolah (SMKN 2 Kasihan) adalah iklim yang kondusif untuk bakat dan talenta yang dimiliki oleh Putri,” kata Agus.

Nah, ini pelajaran juga ya buat kita semua, untuk memilih sekolah sesuai dengan passion kita.

4. Mahasiswa vokasi

Kisah Salma dan Putri, Bukti Passion dan Vokasi Bisa Bawa KesuksesanPotret Putri Ariani yang sudah mendapatkan Golden Buzzer. (youtube.com/@AGT)

Salma tercatat sebagai mahasiswa Program Studi D-4 Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Ya, setelah lulus dari SMK, Salma memang tetap konsisten di jalur pendidikan vokasi untuk lebih mengolah lagi potensi dan bakat yang ia miliki serta menyempurnakan passion-nya di bidang musik. Hasilnya, bakat Salma semakin berkembang hingga berbuah prestasi di ajang Indonesian Idol. 

Meskipun belum menjadi mahasiswa, Putri sudah menjatuhkan pilihan pada The Juilliard School sebagai sekolah impiannya. Juilliard School of Music atau The Juilliard School adalah sekolah seni pertunjukan di New York, Amerika Serikat yang memberikan pendidikan artistik berkualitas tinggi bagi musisi, penari, dan aktor berbakat dari seluruh dunia.

5. Leluasa dengan Merdeka Belajar

Kisah Salma dan Putri, Bukti Passion dan Vokasi Bisa Bawa KesuksesanIlustrasi Merdeka Belajar (unsplash.com/Ed Us)

Meski mengikuti kompetisi berbulan-bulan, Salma tidak perlu khawatir akan mengorbankan waktu belajarnya di kampus. Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), prestasi Salma di ajang Indonesian Idol bisa dikonversi menjadi SKS. Prestasi Salma dikonversikan setara dengan 12 satuan kredit semester (SKS) lo.

Menurut Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta, Suryati, khusus di bidang seni, ajang pencarian bakat itu telah related dengan kompetensi seni, seperti tarik suara dan bermain alat musik.  Pertimbangan konversi, menurut Suryati, bukan hanya berdasarkan prestasi saja ya, melainkan korelasi dengan jurusan dan kompetensi yang ditempuh Salma di bidang seni pertunjukan.

Kebijakan tersebut, menurut Suryati, tidak hanya berlaku untuk Salma saja ya, tetapi juga untuk seluruh mahasiswa ISI Yogyakarta yang berprestasi, baik tingkat daerah, nasional, atau bahkan internasional.

“Karena Merdeka Belajar Kampus Merdeka, sehingga bisa dikonversi karena memang selama mengikut kompetisi, Mbak Salma kan bernyanyi, bermain alat musik, belajar perform di panggung, ini sudah praktik langsung,” kata Suryati.  

Nah, jika kontestasi Salma di Indonesian Idol dikonversi ke dalam SKS, begitu juga dengan Putri. Sebagai siswa SMK, Putri sebenarnya harus mengikuti program praktik kerja lapangan (PKL). Akan tetapi, Putri rupanya dibebaskan dari PKL ini karena semua proses dan tahapan dalam kontes AGT 2023 tersebut sudah senilai dengan kegiatan praktik di lapangan. (WEB) 

Baca Juga: Kerja Sama Vokasi Bentuk Lulusan SMK di Solo Siap Kerja

Topik:

  • Ahmad Faisal

Berita Terkini Lainnya