Kunker ke Tiongkok, Mendag Cetak Kesepakatan Dagang 20 Triliun Rupiah 

Berpotensi ciptakan kesempatan kerja yang sangat luas

Fujian, IDN Times – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, Indonesia berhasil mencapai kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok senilai USD1,38 miliar atau Rp20,04 triliun. Nilai tersebut merupakan hasil dari kunjungan kerja ke Tiongkok pada 1-3 April 2021 bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

1. Kesepakatan dagang berpotensi serap ribuan tenaga kerja

Kunker ke Tiongkok, Mendag Cetak Kesepakatan Dagang 20 Triliun Rupiah IDN Times/Galih Persiana

“Kesepakatan dagang tersebut berasal dari komitmen enam perusahaan Tiongkok yang akan mengimpor produk sarang burung walet, buah tropis khususnya nanas, porang, gula aren dan furnitur,” ungkap Mendag Lutfi dalam konferensi pers bersama yang digelar secara daring kemarin, Jumat (2/4).

Untuk produk furnitur, menurut Mendag Lutfi, Shandong Jinruyi Group mengungkapkan minatnya melakukan investasi di Indonesia yang diperkirakan bisa menyerap hingga 3.000 tenaga kerja. 

Baca Juga: Tahun Ini Kementerian Perdagangan Targetkan  Revitalisasi 143 Pasar   

2. Penandatanganan Letter of Intent disaksikan oleh Mendag Lutfi

Kunker ke Tiongkok, Mendag Cetak Kesepakatan Dagang 20 Triliun Rupiah Muhammad Lutfi (Youtube.com/The U.S. - Indonesia Society (USINDO))

Pada kunjungan kerja tersebut, Mendag Lutfi juga menyaksikan penandatanganan enam Letter of Intent (LOI) antara perusahaan importir Tiongkok dengan Indonesia yang diwakili oleh Duta Besar Indonesia di Tiongkok dan Atase Perdagangan Indonesia di Tiongkok.

LOI tersebut mencakup produk SBW, produk buah buahan, serta produk kayu dan mebel Indonesia dengan nilai kontrak mencapai total 1,38 milyar USD atau senilai 20 triliun rupiah untuk kontrak tahun 2021 hingga 2023.

3. Mendag Lutfi bertemu dengan beberapa stakeholders selama kunjungan kerja

Kunker ke Tiongkok, Mendag Cetak Kesepakatan Dagang 20 Triliun Rupiah Muhammad Lutfi kembali terpilih menjadi Menteri Perdagangan (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)

Sejumlah pertemuan diagendakan dalam kunjungan kerja para Menteri tersebut, di antaranya pertemuan dengan pejabat pemerintah Provinsi Fujian, Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Zhang Ziangchen, serta state councillor/Menteri Luar Negeri RRT, Wang Yi. 

Mendag Lutfi juga bertemu dengan Chairman China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA) Ma Zengjun dan Chairman Shandong Timber and Wood Association Yang Yuelu. Serta para pelaku usaha Tiongkok yang fokus pada perdagangan produk pertanian, perikanan, dan furnitur.

4. Indonesia targetkan peningkatan ekspor ke Tiongkok

Kunker ke Tiongkok, Mendag Cetak Kesepakatan Dagang 20 Triliun Rupiah Ilustrasi ekspor. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Mendag Lutfi juga menargetkan peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok dalam tiga tahun ke depan. "Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia ke Tiongkok menjadi USD100 miliar pada 2024," tegasnya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor Indonesia ke Tiongkok pada 2020 tercatat sebesar USD 31,78 miliar atau naik 13,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara total perdagangan kedua negara di tahun yang sama tercatat sebesar USD 71,41 miliar. 

5. Indonesia dan Tiongkok jajaki kerja sama lebih lanjut

Kunker ke Tiongkok, Mendag Cetak Kesepakatan Dagang 20 Triliun Rupiah (Dubes Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian ketika menyerahkan credential letter) www.idchineseembassy.org

Selain kesepakatan dagang dan investasi, Mendag Lutfi mengungkapkan, kedua negara sepakat menjajaki kerja sama ekonomi yang lebih dalam dengan melakukan pembaruan dari skema bilateral Economic and Trade Cooperation yang telah terjalin sejak 2011 menjadi Trade and Investment Facility Agreement (TIFA). 

Indonesia dan China juga sepakat mengoptimalisasi kesepakatan yang telah terjalin seperti dalam skema ASEAN-China FTA dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Kedua negara juga sepakat memperkuat perdagangan multilateral dalam kerangka World Trade Organization (WTO). Pemerintah Tiongkok berharap Indonesia dapat mendukung proposal Investment Facilitation yang sedang digagas di WTO.

Secara umum, ketiga menteri menyepakati penguatan komitmen kedua negara soal isu kawasan, kerja sama ekonomi, investasi, pendidikan, serta penanganan pandemi, pemulihan ekonomi, dan percepatan vaksinasi. (WEB)

Baca Juga: Mendag: Target Perdagangan RI-Tiongkok Naik 3 Kali Lipat di 2024

Topik:

  • Jordi Farhansyah

Berita Terkini Lainnya