Menaker Ida Dorong Pekerja Perempuan Intensif Adakan Dialog Sosial

Bantu mencegah pelecehan seksual

Bandung, IDN Times -- Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mendorong pengurus serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) perempuan agar sering melakukan dialog sosial dengan manajemen perusahaan tentang pentingnya membangun budaya zero tolerance for harassment. 

Menurut Menaker Ida, dialog sosial dilakukan di lingkungan perusahaan guna terwujudnya kenyamanan bekerja bagi perempuan. 

1. Perusahaan harus berkomitmen menanggapi hal ini

Menaker Ida Dorong Pekerja Perempuan Intensif Adakan Dialog SosialDok. Kemnaker

"Kalau perusahaan punya komitmen itu kan orang gak berani macem-macem melakukan kekerasan atau pelecehan seksual," ucap Menaker Ida pada acara Dialog Sosial dengan Pengurus Serikat Pekerja Perempuan di Balai K3 Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/10/2021). 

Menaker Ida menyatakan, bentuk kekerasan atau pelecehan seksual ada verbal dan non-verbal. Keduanya tidak boleh terjadi atau menimpa pekerja, khususnya pekerja perempuan. 

2. Inisiasi dialog harus datang dari perempuan

Menaker Ida Dorong Pekerja Perempuan Intensif Adakan Dialog SosialDok. Kemnaker

Menurutnya, inisiasi dialog sosial dengan manajemen perusahaan harus datang dari perempuan  karena perempuan lebih memiliki kepekaan daripada laki-laki. 

"Perempuan yang harus proaktif dialog, mensosialisasikan ke kalangan pekerja dan perusahaan melalui forum-forum yang ada di perusahaan  agar tidak boleh terjadi kekerasan, pelecehan," ujarnya. 

Menurutnya, jika sering dilakukan sosialisasi maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan atau pelecehan menjadi tertutup.

3. Jangan sampai menoleransi kekerasan dan pelecehan

Menaker Ida Dorong Pekerja Perempuan Intensif Adakan Dialog SosialDok. Kemnaker

"Kita tidak menoleransi kekerasan atau pelecehan. Siapa pun pelakunya. Perempuan pun jika melakukan kekerasan, maka ia wajib diganjar hukuman yang sama," ucapnya. 

Lebih luas, ia menyatakan bahwa sosialisasi anti kekerasan atau pelecehan juga perlu dilakukan di luar tempat kerja, seperti keluarga dan lingkungan sosialnya. 

"Temen-temen ini perlu memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat," ujarnya. 

Turut hadir dalam kesempatan ini Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri; Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang; Staf Khusus Menaker, Dita Indah Sari dan M. Reza Hafiz; Kadisnakertrans Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi; dan Kepala Balai K3 Bandung, Muhammad Imran. (WEB)

Topik:

  • Jordi Farhansyah

Berita Terkini Lainnya