Kunjungi Ponpes Sunan Drajat, Menkop UKM Sampaikan Hal Ini

Ponpes Sunan Drajat miliki ekosistem perekonomian yang baik

Jakarta, IDN Times -- Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, kehadiran pondok pesantren ternyata tidak hanya menjadi tempat untuk mengajarkan pendidikan agama Islam, tapi juga mendorong terbentuknya ekosistem perekonomian yang menyejahterakan masyarakat.

Menkop UKM Teten Masduki berkunjung ke Pondok Pesantren Sunan Drajat yang terletak di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dan ia melihat peran sebagai akselerator ekonomi setempat dapat dilakukan dengan baik oleh pondok pesantren itu.

Pondok pesantren yang memiliki luas lahan kurang lebih 104 hektare ini memiliki beberapa unit bisnis yang dijalankan, seperti air mineral, garam, jamu, percetakan, minimarket, dan paling baru ialah restoran.

1. Pesantren memiliki peranan penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat

Kunjungi Ponpes Sunan Drajat, Menkop UKM Sampaikan Hal IniIlustrasi santri di pondok pesantren. IDN Times/Prayugo Utomo

Menkop UKM mengatakan, ekosistem yang dibuat oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat telah membuktikan bahwa pesantren memiliki peranan penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat.

"Setelah toserba berkembang pesat dan menjadi supply chain UMKM sekitar, Pondok Pesantren Sunan Drajat meresmikan restoran yang dibanderol murah. Ini semoga menjadi ekosistem pengembangan UMKM sektor kuliner sekitar," kata Menkop UKM Teten Masduki dalam Grand Opening Restoran Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur, Kamis (16/3/2023).

Ia menambahkan, Pondok Pesantren Sunan Drajat juga memiliki tugas dalam pengembangan ekonomi masyarakat dan bisa menjadi role model bagi pesantren lain. "Di sinilah peran penting pesantren bagi masyarakat," ujar Menteri Teten.

Lebih lanjut, Menteri Teten menjelaskan bahwa Ponpes Sunan Drajat telah bersinergi dalam wadah Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP) yang di dalamnya tergabung 17 pondok pesantren di wilayah Jawa Timur dengan jumlah santri sebanyak 10 ribu.

Baca Juga: Menkop UKM: 2 BLU Kemenkop UKM Siap Bantu Koperasi dan UKM Naik Kelas 

2. Kemenkop UKM memiliki alternatif instrumen pembiayaan untuk koperasi, yakni melalui LPDB-KUMKM

Kunjungi Ponpes Sunan Drajat, Menkop UKM Sampaikan Hal IniMenkop UKM Teten Masduki berbicara di hadapan santri dan warga Pondok Pesantren Sunan Drajat di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. (Dok. Kemenkop UKM)

Menurut dia, hal ini tentu menjadi modal sosial yang sangat kuat untuk mendorong dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Kolaborasi pesantren yang memiliki produk unggulan masing-masing akan memiliki nilai ekonomi tinggi. Jejaring pesantren dan lingkungan sekitar pesantren adalah pasar yang luas. Kita optimistis model ini akan bisa tumbuh dan berkembang dan diharapkan menjadi kekuatan ekonomi umat," kata Menteri Teten.

Menteri Teten melanjutkan, Kemenkop UKM memiliki alternatif instrumen pembiayaan untuk koperasi, yakni melalui LPDB-KUMKM yang dapat disinergikan dalam pengembangan eksosistem bisnis koperasi berbasis pesantren.

Dia mengatakan bahwa LPDB-KUMKM dapat masuk mendukung dari sisi pembiayaan kepada koperasi dalam menjalankan bisnisnya. LPDB-KUMKM selama tahun 2021-2023 sendiri telah menyalurkan dana bergulir kepada KSBP sebesar Rp26,5 miliar untuk keperluan investasi dan modal kerja pengadaan barang.

3. Pondok Pesantren Sunan Drajat telah berperan penting dalam upaya membangkitkan ekonomi di Kabupaten Lamongan

Kunjungi Ponpes Sunan Drajat, Menkop UKM Sampaikan Hal IniMenkop UKM Teten Masduki dalam Grand Opening Restoran Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur, Kamis (16/3/2023). (Dok. Kemenkop UMKM)

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf menuturkan bahwa Pondok Pesantren Sunan Drajat telah berperan penting dalam upaya membangkitkan ekonomi di Kabupaten Lamongan.

"Pertumbuhan ekonomi Lamongan pada 2022 mencapai 5,56 persen. Ketika pandemik turun 2,35 persen, tapi pada 2022 sudah naik 5,56 persen. Ini bentuk kerja sama antara pemerintah kabupaten dan stakeholder, salah satunya ponpes ini," kata Abdul Rouf.

Sementara itu, Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat Anas Al Hifni menambahkan bahwa Restoran Sunan Drajat mengusung tema semitradisional dan modern. 

"Transaksi di sini menggunakan kartu deposit atau e-wallet dengan melakukan top up uang untuk memesan makanan. Harga makanan mulai dari Rp10 ribu. Kami melayani masakan tradisional, seperti soto lamongan, rajungan, sampai makanan Jepang. Semua bahan masakan di restoran berasal dari Pondok Pesantren Sunan Drajat. Jadi dari santri untuk santri," ujar Anas.

Menurut dia, beragam inovasi bisnis Pondok Pesantren Sunan Drajat akan terus dikembangkan ke depannya. Bahkan, dia berencana untuk membukan salon Muslimah yang akan memudahkan para satriawati yang ingin memotong rambut. (WEB)

Baca Juga: Cetak 1 Juta Pengusaha, Kemenkop UKM Dorong Program Entrepreneur Hub

Topik:

  • Ahmad Faisal

Berita Terkini Lainnya