Didominasi Swasta, Pasokan Pupuk NPK Dalam Negeri Kurang 6 Juta Ton

Pasokan pupuk NPK belum memenuhi seluruh permintaan pasar

Jakarta, IDN Times - Industri pupuk merupakan industri yang berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) menyatakan bahwa potensi pangsa pasar pupuk jenis NPK di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Pasalnya, pasokan pupuk NPK masih belum memenuhi seluruh permintaan pasar dalam negeri. Seperti apa gambaran detailnya?

1. Pasokannya belum bisa memenuhi kebutuhan

Didominasi Swasta, Pasokan Pupuk NPK Dalam Negeri Kurang 6 Juta TonDistribusi pupuk di Sumsel (IDN Times/Dok. Pupuk Indonesia)

Sekjen Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) Achmad Tossin Sutawikara menjelaskan, saat ini potensi kebutuhan nasional pupuk jenis NPK sebesar 13.549.645 ton. Dari total potensi tersebut, BUMN Pupuk Indonesia Grup sudah memenuhi pasokan sebanyak 3.187.000 ton atau setara 23,5 persen. 

"Angka itu terdiri dari kebutuhan subsidi 2.700.000 ton atau setara 19,9 persen dan non subsidi 487.000 ton atau setara 3,6 persen," kata Tossin.

Selain Pupuk Indonesia Grup, produsen pupuk swasta, berkontribusi memproduksi NPK sebesar 3.594.000 ton atau 26,52 persen dan produk impor 387.879 ton atau setara 2,8 persen. 

Baca Juga: Pupuk Indonesia Terus Perkuat Stok dan Distribusi Pupuk Nonsubsidi

2. Masih ada gap kebutuhan 6,3 juta ton belum terpenuhi

Didominasi Swasta, Pasokan Pupuk NPK Dalam Negeri Kurang 6 Juta TonPT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong distributor untuk meningkatkan stok pupuk nonsubsidi di kios-kios. (Dok. PT Pupuk Indonesia)

Jika ditotal, suplai pupuk NPK di dalam negeri baru sebesar 7.168.879 ton dari total kebutuhan yang mencapai 13,5 juta ton lebih.

"Secara teoritis terdapat potensi kebutuhan yang belum tergarap sebesar 6.380.766 ton atau setara dengan 47,09 persen dari kebutuhan nasional," ungkap Tossin.

Namun, lanjut dia, perlu dicatat bahwa angka kebutuhan nasional merupakan perhitungan dari luas lahan dikalikan dosis optimal. Lalu, terdapat praktik di lapangan, yaitu tidak melakukan pemupukan/pemupukan tidak sesuai dosis. 

"Angka-angka tersebut, saya asumsikan jika pupuk indonesia menggunakan angka produksi dan swasta menggunakan asumsi kapasitas produksi," tuturnya.

3. Market share pupuk NPK masih didominasi produsen swasta

Didominasi Swasta, Pasokan Pupuk NPK Dalam Negeri Kurang 6 Juta TonIlustrasi penyaluran pupuk subsidi. (Dok. PT Pupuk Indonesia)

Berangkat dari data tersebut, artinya Pemerintah melalui BUMN Pupuk Indonesia Grup hanya baru menguasai 10,89 persen dari total pasokan pupuk komersil NPK yang mencapai 7.168.879 ton. Produsen swasta menguasai sekitar 80,42 persennya dan sisanya 8,67 persen berasal dari impor.

Menurut data APPI, kapasitas produksi pupuk dari Wilmar Group sekitar 2.000.000 ton, Saraswanti Anugerah Utama sekitar 500.000 ton, Saprotan Utama sekitar 100.000 ton, Hanampi sekitar 300.000 ton, Polowijo sekitar 120.000 ton, NPG sekitar 174.000 ton, Randoetatah Cemerlang sekitar 200.000 ton, serta Jadi Mas dengan kapasitas sekitar 200.000 ton. (WEB)

Baca Juga: Menteri BUMN Minta Pemda Dukung Program Makmur Pupuk Indonesia 

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya