Ini Pentingnya Mengelola Produk Kreatif Berbasis Kekayaan Intelektual

Program Katapel Jakarta tentang kekayaan intelektual

Jakarta, IDN Times -- Kekayaan intelektual atau lazim disebut copyrights, mungkin bukanlah sesuatu yang biasa terdengar di telinga orang banyak. Namun, berbagai produk kreatif berbasis kekayaan intelektual tentu seringkali kita nikmati. Lihat saja jenama Si Juki, yang awalnya merupakan sebuah komik. Namun kini, telah diangkat menjadi film animasi yang tayang di layar lebar. Begitu juga Filosofi Kopi yang berawal dari buku karya Dewi Lestari, kini telah menjadi film layar lebar, kedai kopi, bahkan memiliki lini merchandise.

Besaran pasar industri lisensi di Asia Tenggara sendiri diperkirakan telah mencapai lebih dari USD10,4 miliar atau lebih dari Rp140 Triliun. Sebuah potensi ekonomi yang besar, terutama di masa pandemi dimana banyak orang tetap di rumah dan menikmati berbagai produk kreatif berbasis kekayaan intelektual seperti komik, film, buku, dan lain-lain.

1. Pelatihan untuk mensosialisasikan penerapan CHSE

Ini Pentingnya Mengelola Produk Kreatif Berbasis Kekayaan Intelektualfilmdoo.com

Besarnya potensi ekonomi tersebut mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Katapel.ID menggelar Katapel Jakarta, sebuah program bimbingan teknis Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) dan komersialisasi produk kreatif berbasis kekayaan intelektual di The Ritz Carlton Jakarta Mega Kuningan pada 20-23 Desember 2020.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya menuturkan bahwa pelatihan ini digelar selain untuk mensosialisasikan penerapan CHSE bagi masyarakat industri kreatif juga bertujuan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional serta menjawab tantangan persaingan usaha di dunia ‘new normal’ melalui nilai tambah yang diberikan oleh pengetahuan terhadap kekayaan intelektual.

2. Bisa memberikan nilai tambah dari produk kreatif dalam komersialisasi kekayaan intelektual yang dimiliki pelaku kreatif

Ini Pentingnya Mengelola Produk Kreatif Berbasis Kekayaan IntelektualDok. Baparekraf

“Bekerjasama dengan Asosiasi Intelektual Properti Indonesia kegiatan Katapel Jakarta hadir untuk memberikan dukungan langsung terhadap artis dan pelaku kreatif sekaligus memberikan dukungan terhadap sektor industri ekonomi kreatif dan meningkatkan daya saing industri kreatif,” ujarnya.

“Kami memberikan pelatihan kepada 100 (Seratus) warga DKI Jakarta yang merupakan pelaku kreatif dari industri animasi, games, komik, fashion brand, desain grafis, periklanan, dan lain lain. Harapannya ke depan mereka bisa memberikan nilai tambah dari produk kreatif dalam komersialisasi kekayaan intelektual yang dimiliki masing masing peserta bimbingan teknis dari program yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta,” lanjut Gumilar.

Agar manfaat dari kegiatan program ini bisa dinikmati lebih luas oleh para kreator IP dan pemilik brand lokal, maka diadakan juga secara daring melalui Zoom. Untuk mengikuti kegiatan ini calon peserta bisa mendaftar di bit.ly/daftarkjo2020 dan tempat terbatas.

3. Peserta dapat mengetahui berbagai hal seputar komersialisasi kekayaan intelektual

Ini Pentingnya Mengelola Produk Kreatif Berbasis Kekayaan IntelektualShutterstock/A. and I. Kruk

Sementara itu Robby Wahyudi, Program Director Katapel.ID, menuturkan harapannya agar program ini bisa menjadi kesempatan bagi para peserta untuk kian mengetahui berbagai hal seputar komersialisasi kekayaan intelektual. 

"Ajang ini dirasakan perlu sebab selama ini banyak kreator memiliki IP namun kesulitan melakukan komersialisasi. Melalui program ini Pemilik Brand bisa mengenal langsung dan melihat sudah seberapa jauh komersialisasi IP local, yang mana mempunyai potensi besar untuk bersanding dengan IP dunia. Forum ini juga sebagai upaya dari program Katapel untuk menciptakan ekosistem bagi pelaku ekonomi kreatif," ujarnya (CSC).

Topik:

  • Jordi Farhansyah

Berita Terkini Lainnya