Pemkab Kediri Angkat Perjuangan Disabilitas Lewat Film Dokumenter CICA

Penyandang disabilitas punya karya tak terbatas 

Kediri, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Sosial dan Tim Penggerak PKK menggelar lomba film dokumenter Cipta,Inspirasi, Cita dan Asa (CICA). Event ini diikuti oleh puluhan sineas lokal yang mengisahkan perjuangan disabilitas sebagai inspirasi dalam karyanya. 

Selain memberdayakan penyandang disabilitas, acara ini juga diharap dapat menumbuhkan sineas-sineas baru di Kabupaten Kediri. 

1. Komitmen Pemkab Kediri wujudkan wilayah inklusif

Pemkab Kediri Angkat Perjuangan Disabilitas Lewat Film Dokumenter CICAMas Dhito memberikan hadiah kepada para juara (Dok. Pemkab Kediri)

Ajang ini menjadi salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Kediri dalam memberikan perhatian khusus terhadap penyandang disabilitas untuk mewujudkan wilayah inklusif. Dengan semangat talenta yang ada dalam film dokumenter tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang kerap disapa Mas Dhito berpesan kepada difabel untuk tidak berkecil hati dengan keterbatasan yang dimiliki. 

“Ada beberapa orang (difabel) yang berani melawan dan mengalahkan dirinya sendiri bahwa mereka punya kelebihan yang bisa dibanggakan, “kata Mas Dhito pada malam penganugerahan di Gedung Bagawanta Bhari, Senin, 5 Desember 2022.

Hal ini ditunjukkan dalam film-film dokumenter yang dilombakan, dimana dalam film tersebut ditampilkan puluhan difabel yang berjuang untuk bertahan hidup dan berkarya dengan kelebihannya masing-masing. 

Baca Juga: Mas Dhito Kembali Kucurkan Bantuan Pendidikan

2. Para pemenang apresiasi lomba film CICA

Pemkab Kediri Angkat Perjuangan Disabilitas Lewat Film Dokumenter CICAJuara pertama lomba film dokumenter CICA (Dok. Pemkab Kediri)

Para pemenang pun mengapresiasi upaya Pemkab Kediri dalam memberi kesempatan kepada penyandang difabel. Salah satunya adalah juara pertama dengan film berjudul Pinisi Harapan yang menokohkan Mohammad Sobirin dari Kecamatan Plosoklaten. Mohammad Sobirin merupakan seorang difabel yang berjuang dengan membuat kerajinan miniatur. 

Kemudian, juara 2 dan 3 dimenangkan oleh Aderay Putra Perdana dan Rizqi Taufiqi Tsani. Edi Irawan dan Adam Mahardika pun masing-masing dinobatkan sebagai sineas favorit 1 dan 2 dalam ajang tersebut. 

Terpisah, Juara 3 Film Dokumenter CICA, Rizqi Taufiqi Tsani mengaku senang mendapatkan penghargaan di ajang tersebut. Terlebih dalam proses pembuatannya, pria asal Desa Damarwulan, Kecamatan Kepung ini dapat memetik pelajaran dengan melihat bagaimana kaum difabel berjuang bertahan hidup. 

“Event CICA ini menarik karena jarang mengangkat isu sosial untuk menumbuhkan ekosistem dan ruang diskusi yang bagus,” terangnya. 

3. Harapan semakin banyak sineas asli Kediri

Pemkab Kediri Angkat Perjuangan Disabilitas Lewat Film Dokumenter CICAJuara favorit 1 lomba film dokumenter CICA (Dok. Pemkab Kediri)

Lebih jauh, Rizqi berharap dengan diawalinya lomba film semacam ini dapat menumbuhkan sineas di Kabupaten Kediri untuk berkarya di Bumi Panjalu. Menurutnya, selama ini banyak sineas asli Kabupaten Kediri yang memilih berkarya di luar daerah.

“Harapannya Mas Dhito lebih memberikan film maker dan sineas di Kediri, karena banyak sineas memilih berkarya di luar Kediri,” pungkasnya. (WEB)

Topik:

  • Evan Yulian Philaret

Berita Terkini Lainnya