Tanam 1 Juta Batang Kelapa, Kementan Fokus Tuntaskan Arahan Presiden

Berawal dari kelapa, bisa jadi pendapatan warga!

Kediri, IDN Times – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar penanaman Kelapa Genjah di Kab Kediri Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya, Kementerian yang dipimpin Syahrul Yasin Limpo (SYL) ini sukses melakukan penanaman Kelapa Genjah Sebar 1 Juta Batang (KEJAR 1 JUTA BATANG) nasional oleh Presiden RI Jokowi beberapa bulan lalu di Kab Sukoharjo Jawa Tengah,

Adapun penanaman perdana telah dilakukan oleh Presiden RI Jokowi di Solo Raya (Sukoharjo-Karanganyar-Boyolali) dengan target 200.000 batang. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap Tahun 2022-2023.

“Program strategis ini dilakukan demi memperkuat sektor pertanian mengantisipasi tantangan krisis pangan global dan menuju kemandirian pangan serta mengembalikan kejayaan Indonesia pada masa lalu yaitu Nyiur Melambai dengan Pohon Kelapa. Program ini sekaligus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengoptimalkan lahan pekarangan dan hamparan,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) pada keterangannya, 09 Februari 2023.

1. Mentan ajak masyarakat tanam komoditas pertanian unggulan

Tanam 1 Juta Batang Kelapa, Kementan Fokus Tuntaskan Arahan PresidenMentan SYL dan Bupati Kediri dalam acara penanaman Kelapa Genjah di Kab Kediri Provinsi Jawa Timur (Dok. Kementan)

Mentan SYL mengajak masyarakat untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan kosong dengan menanam berbagai komoditas pertanian varietas unggulan. Salah satunya adalah kelapa genjah, karena terbukti berpotensial dan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.

Sasaran pengembangan kegiatan ini adalah di pekarangan dan kawasan di Kabupaten Kediri. Besaran area yang ditargetkan sebesar 60% pekarangan dan 40% kawasan.

“Saat menunggu kelapa berbuah pada umur 3 tahun, petani/pekebun dapat terapkan tanaman sela atau tumpang sari dengan tanaman pangan ataupun ternak yaitu jagung, kedelai atau dari ternak kambing, sehingga mendapatkan penghasilan lain, dan pendapatan petani tetap stabil dan aman,” ujar Mentan SYL.

Data Direktorat Jenderal Perkebunan mencatat, luas areal kelapa nasional Tahun 2022 seluas 3.235.308 ha dengan produksi setara kopra sebesar 2.763.689 ton. Luas areal kelapa di Jawa Timur mencapai seluas 229.994 ha dengan produksi 233.616 ton, sedangkan di Kab. Kediri terdapat luas eksisting seluas 6.331 ha dengan produksi 6.416 ton.

Baca Juga: Kementan Siapkan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Volume 4 

2. Target pengembangan kelapa dan potensi ekonominya

Tanam 1 Juta Batang Kelapa, Kementan Fokus Tuntaskan Arahan Presidenilustrasi kelapa dan kelapa parut (unsplash.com/louishansel)

Target pengembangan Kelapa Genjah seluas 219 Ha atau sebanyak 24.090 batang sendiri sudah dimulai sejak tahun 2022 dengan capaian seluas 119 Ha. Tahun ini Kementan menargetkan pengembangannya seluas 100 ha. Varietas kelapa yang digunakan meliputi Kelapa Genjah Kuning Bali, Salak dan Pandan Wangi

Target Kementan lainnya adalah pengembangan Klaster Perkebunan-Tanaman Pangan (integrasi kelapa dengan jagung) dengan target 48 ha. Lalu, Klaster Kelapa-Peternakan (Kelapa dengan Kambing) yang berada dipekarangan yaitu dua kelompok tani dengan total 50 ekor kambing. Masing-masing petani akan mendapatkan bantuan kambing sebanyak 25 ekor.

Selanjutnya Mentan SYL mengharapkan pengembangan komoditas kelapa tidak berhenti dihulu saja, namun juga dari hulu hingga hilir. Dengan demikian komoditas ini dapat digunakan untuk daerah pariwisata seperti Gula Semut dan Kelapa Segar dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Ia menyebut, produk olahan kelapa tersebut bisa menjadi potensi ekonomi yang besar. Potensi pendapatan pada saat produksi kelapa dari Kegiatan “Kejar Kediri” yaitu Gula Semut mencapai sebesar 41,6 Ton/Tahun dengan pendapatan mencapai Rp1 Milyar/Tahun.

Sedangkan, ada sebanyak 1,6 Juta butir Kelapa Segar yang bisa diproduksi dengan pendapatan mencapai Rp.16 Milyar/Tahun, serta hasil tambahan dari 48 ha jagung sebanyak 192 Ton dengan pendapatan mencapai Rp. 506 Juta/tahun.

3. Pentingnya pengembangan Unit Pengolahan Hasil

Tanam 1 Juta Batang Kelapa, Kementan Fokus Tuntaskan Arahan PresidenMentan SYL tanam bibit kelapa (Dok. Kementan)

Pengembangan KEJAR dalam 3 tahun ke depan juga memerlukan Unit Pengolahan Hasil (UPH) kelapa untuk setiap klaster. Tujuannya agar produk olahan seperti Gula Semut dan Minuman Segar memiliki nilai tambah tinggi.

Mentan SYL menjelaskan bahwa, Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong Perkebunan Partisipatif. Perkebunan Partisipatif merupakan kegiatan untuk mendorong terciptanya investasi perkebunan baru dengan berbagai jenis kemudahan diantaranya kemudahan akses varietas unggul, informasi pasar ekspor, dan promosi.

Ia mengungkapkan ini memungkinkan untuk dilakukan karena mengingat adanya keterbatasan anggaran APBN/APBD. Pemerintah pun mendorong kerja sama dengan mitra-mitra yang bergerak pada sub sektor perkebunan.

Mentan tidak lupa untuk mengapresiasi kinerja semua pihak yang telah turut serta membangun sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan. Ia berharap agar kerja sama yang baik dari semua pihak terkait dapat terus dilanjutkan demi pertanian maju mandiri dan modern.

4. Selain kelapa, kopi bisa jadi nilai tambah

Tanam 1 Juta Batang Kelapa, Kementan Fokus Tuntaskan Arahan PresidenWisatawan melihat biji kopi yang siap digunakan di kebun kopi kaki Gunung Merbabu, Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (11/2/2022). Selain memperkenalkan berbagai jenis kopi yang tumbuh di daerah tersebut, wisatawan juga disuguhkan racikan kopi di kebun dengan menikmati suasana udara segar kaki Gunung Merbabu (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Pada kesempatan yang sama, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan juga menyampaikan bantuan untuk pengolahan kopi sebagai pengembangan nilai tambah dan daya saing produk kopi di Kediri. Untuk itu ke depannya, bimbingan teknis serta pendampingan dalam pengembangan kopi di Kediri perlu dipersiapkan.

Produk kopi juga berkembang di Kab. Kediri dengan dibangunnya Bandara Intenasional Dhono yang tentunya akan meningkatkan pariwisata. Sebagai informasi, komoditas kopi sebanyak 100.000 batang saat ini dikembangkan di daerah Gunung Wilis, sedangkan jeruk sebanyak 1.000 batang. Potensi inilah yang harus segera dipersiapkan dengan membina Petani Milenial, dan barista-barista yang handal di Kabupaten Kediri.

5. Pemerintah akan bangun pusat pengembangan bibit unggul

Tanam 1 Juta Batang Kelapa, Kementan Fokus Tuntaskan Arahan PresidenMentan SYL serahkan bibit unggul kepada warga (Dok. Kementan)

Mentan menegaskan dalam pengembangan Kawasan, Pemerintah juga harus mempersiapkan logistik benih. Hal tersebut akan diwujudkan dengan membangun nursery-nursery untuk pengembangan benih unggul. Tujuannya agar penyediaan benih lebih dekat dengan kawasan tanam sehingga, mudah diakses dan mutunya terjaga dengan sertifikasi unggul.

Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, Kementerian Pertanian telah membangun Pusat Nursery Perkebunan guna mewujudkan Swasembada Benih Nasional dan memenuhi ketersediaan kebutuhan akan benih kelapa. Kementan melalui Ditjen Perkebunan telah membangun pusat perbenihan di beberapa lokasi, salah satunya yaitu di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah untuk komoditas kelapa.

"Diharapkan semoga kedepannya kinerja perkebunan dapat berjalan dengan baik dan sesuai target serta tepat guna bermanfaat bagi petani maupun masyarakat sekitar,” tutup Andi Nur. (WEB)

Baca Juga: Kementan Lakukan Rakor Perubahan Kebijakan Pupuk Subsidi 

Topik:

  • Evan Yulian Philaret

Berita Terkini Lainnya